Berita Viral

PILU Curhatan Arya Daru Diplomat Kemenlu Tewas Dilakban, Galau Soal Gaji higga LDR dengan Anak Istri

Sebelum tewas dengan kondisi kepala dilakban di kosnya di Jakarta Pusat, Arya Daru diplomat muda Kemenlu sempat curhat soal hidupnya.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
PILU Curhatan Arya Daru Diplomat Kemenlu Tewas Dilakban, Galau Soal Gaji higga LDR dengan Anak Istri 

Kita harus ikhlas jika seringkali diminta melakukan pekerjaan yang menurut kita “ecek-ecek” seperti sekedar fotokopi, mengantarkan dokumen, dan kliping koran," tulisnya.

Namun bekerja di Yangon nyatanya telah mengubah hidup Arya Daru menjadi lebih stabil.

Selama dua setengah tahun hidup sebagai LS di Myanmar, Arya merasa cukup makmur dari segi finansial.

"Saya sangat beruntung dibandingkan LS yang bekerja di Perwakilan RI di negara lain, karena di Myanmar saya tidak harus membayar untuk tempat tinggal karena statusnya milik KBRI. Kita hanya diminta membayar listrik saja sehingga bisa dibilang gaji saya cukup utuh," tulisnya.

FIRASAT Aneh Istri Arya Daru Diplomat Kemenlu Sebelum Suaminya Tewas Terlilit Lakban: Tak Ada Kabar
FIRASAT Aneh Istri Arya Daru Diplomat Kemenlu Sebelum Suaminya Tewas Terlilit Lakban: Tak Ada Kabar (ist)

Untuk biaya hidup sehari-hari, Arya Daru mengandalkan uang lembur.

Bahkan kehidupannya selama di Yangon juga cukup nyaman dan bisa membeli tahan di kampung halamannya.

"Selama tinggal di Yangon, saya bisa punya mobil, home theater di kamar, telepon genggam yang cukup high-end pada masanya, dan hal-hal lain yang menurut saya cukup istimewa. Bahkan saya bisa menabung untuk membeli tanah di Jogja," tulis dia.

Namun saat dia tinggal di Yangon, istrinya melahirkan anak pertama mereka di Indonesia.

Apalagi proses kelahiran anak pertama mereka cukup sulit.

Karena komplikasi kehamilian, dari bulan keenam kehamilannya, Pita harus bedrest di rumah sakit.

"Cukup sedih rasanya tidak dapat menemani Pita yang sedang berjuang mempertahankan hidup seorang malaikat yang ada di perutnya. Pada bulan ke-8, saya mendapat kabar bahwa istri saya masuk ruang operasi untuk melahirkan, tepatnya tanggal 19 Oktober 2011," tulis dia.

Arya Daru pun meminta izin kepada Dubes untuk pulang ke Jogja, namun saat itu izin tidak langsung diberikan.

"Sebelum diijinkan pulang, saya ditugaskan untuk mendokumentasikan kunjungan Bapak Marty sehingga saya baru dapat pulang satu minggu setelah kelahiran anak pertama saya yang diberi nama Althea Alina Pangayunan," tandasnya.

Tiba di Jogja satu minggu kemudian, Arya Daru cukup sedih rasanya karena tidak bisa langsung menggendong Althea yang masih berada di dalam inkubator karena kelahirannya yang prematur.

Kondisi Pita juga masih sangat lemah sehingga saat itu menjadi masa-masa yang cukup berat bagi Arya Daru dan Pita.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved