Berita Batanghari
Jadi Titik Rawan Karhutla, Ini Sebaran Lahan Gambut di Batang Hari Jambi
Sebaran lahan gambut di Kabupaten Batang Harti, Jambi. Jadi lokasi palin rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Sebaran lahan gambut di Kabupaten Batang Harti, Jambi. Jadi lokasi palin rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Keberadaan lahan gambut selalu menjadi perhatian saat musim kemarau, beberapa kasus lahan gambut menjadi kendala besar saat karhutla.
Di Kabupaten Batang Hari sendiri, hampir setiap Kecamatan memiliki lahan gambut. Meski lahan gambut tersebut terbilang lahan gambut dangkal.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Batang Hari, lahan gambut di Batanghari tersebar di tujuh kecamatan.
Diantaranya, di Kecamatan Muara Bulian tersebar di wilayah Rengas Condong, Teratai, Olak dan Malapari.
Kemudian di Kecamatan Pemayung, tersebar di Desa Serasah, Kubu Kandang, Tebing Tinggi dan Desa Kuap.
Di Kecamatan Maro Sebo Ulu berada di satu desa yakni di Desa Kuap.
Baca juga: Tukang Bangunan di Jambi Disantroni Pria Ngaku dari Leasing, Diajak ke Polsek Tapi Kabur
Baca juga: Progres Proyek Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi, Tempino-Ness Sudah 98 Persen
Selanjutnya di Kecamatan Mersam, di kawasan daerah Pucat Kaki, dan Pematang Gadung (wilayah TSM).
Kemudian Kecamatan Muara Tembesi di Desa Rambutan Masam serta di Kecamatan Maro Sebo Ilir di Desa Kehidupan Baru dan terakhir Kecamatan XXIV di Desa Simpang Karmeo.
Namun lahan gambut di Kabupaten Batang Hari ini, merupakan lahan gambut yang tergolong dangkal berbeda dengan lahan gambut yang berada di kawasan pesisir Jambi.
“Ada 14 wilayah yang masuk kawasan gambut di Kabupaten Batang Hari, tersebar di Tujuh Kecamatan tadi, “ ujar Pengelola Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Batanghari Anuwar.
Lebih lanjut, untuk kondisi lahan gambut tersebut berkaca pada kasus karhutla tahun 2019 lalu, kawasan gambut ini masuk kawasan rawan karhutla meskipun kategorinya gambut dangkal.
“Namun jika kita lihat situasi kemarau basah saat ini, sedikit lebih aman, “ tuturnya.
Meskipun demikian, pihaknya tetap mewanti wanti masyarakat untuk tetap tidak membuka lahan dengan cara membakar. Terutama di kawasan lahan gambut tadi.
Mengingat prinsip lahan gambut itu sendiri bergerak di dalam (bawah) sehingga begitu sulit untuk dilakukan pemadaman ketika api sudah membakar. (Tribunjambi.com/Abdullah Usman)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Tukang Bangunan di Jambi Disantroni Pria Ngaku dari Leasing, Diajak ke Polsek Tapi Kabur
Baca juga: Siapa KKB Papua yang Bakar Rumah Bupati Puncak? Pimpinan Peni Murib,Ini Sepak Terjang
Baca juga: Progres Proyek Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi, Tempino-Ness Sudah 98 Persen
Tukang Bangunan di Jambi Disantroni Pria Ngaku dari Leasing, Diajak ke Polsek Tapi Kabur |
![]() |
---|
Samuel Merasa Terluka di Tahun Kedua, Kondisi Keluarga Almarhum Brigadir Yosua di Tahun Ketiga |
![]() |
---|
Pengakuan Misri Wanita Jambi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi |
![]() |
---|
Merosot Rp12 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini 9/7/2025 Jadi Rp1.894.000 per Gram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.