Berita Jambi

Plh Dansatgas Sebut Titik Api di Jambi Nihil Berkat Operasi Modifikasi Cuaca

Provinsi Jambi per 7 juli 2025 nihil titik panas (hot spot), hal ini di sampaikan Pelaksanaan harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas).

|
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI/WIRA DANI DAMANIK
Provinsi Jambi per 7 juli 2025 nihil Titikt api (hotspot), hal ini di sampaikan Pelaksanaan harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Brigjen TNI Heri Purwanto, Senin (7/7/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi per 7 juli 2025 nihil titik panas (hot spot), hal ini di sampaikan Pelaksanaan harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Brigjen TNI Heri Purwanto, Senin (7/7/2025).

Nihilnya titik panas di Provinsi Jambi disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Wilayah Jambi dalam dua hari terakhir.

Hujan tersebut merupakan bagian dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan beberpa hari terahir ini.

Baca juga: BPBD Muaro Jambi Temukan 2 Titik Api, Warga Diminta Waspada

Sebelumnya terdapat lima titik panas di wilayah timur Provinsi Jambi, tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 

"Kemarin titik api yang ada di Tanjung Jabung (Tanjabbar) nihil, berkat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang kita laksanakan," ujar Heri Purwanto.

Operasi modifikasi dilakukan dengan menggunakan helikopter, sebanyak 12 ton garam NaCi ditabur selama enam hari operasi terhitung sejak tanggal 2 hingga 6 Juli 2025. 

Setiap penerbangan petugas menabur 2 ton garam di wilayah rawan kebakaran terutama di kawasan tanah gambut di Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dan Tanjung Jabung Barat.

Menurutnya, operasi ini penaburan garam tahap pertama sudah selesai, sekarang Satgas melanjutkan kegiatan patroli rutin untuk memantau perkembangan dilapangan untuk mendeteksi potensi terjadinya sebaran titik api baru.

Baca juga: Antisipasi Karhutla, Pemkab Batanghari, BPBD Patroli Rutin Bersama TNI, Polri dan Manggala Agni

Disisi lain, prakirawan cuaca BMKG Kelas 1 Sultan Thaha Jambi Nabilatul Fikroh mengatakan, hujan yang mengguyur wilayah bagian barat dan timur Jambi dipengaruhi oleh Gelombang Rossby dan hasik OMC yang dilakukan di Jambi.

Gelombang ini terjadi di atmosfer dan lautan, terutama di sekitar daerah ekuator. Terbentuk karena rotasi Bumi dan pergerakannya yang lambat serta memengaruhi pola cuaca dan iklim.

Untuk kemarau tahun ini, karena tidak ada pengaruh global dari El Nino maupun La Nina, kemaraunya akan bersifat normal dan masih di sertai hujan. 

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved