Berita Batanghari
Jeritan Sunyi Korban Kekerasan, 30 Kasus Terjadi di Batang Hari Selama Enam Bulan
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi saat ini mengalami peningkatan.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi saat ini mengalami peningkatan dari Bulan Januari sampai Juni 2025.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), Neneng Eva Anggraeni di Muara Bulian, Rabu, mengatakan bahwa ada 30 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Dari 30 itu dirincikan kekerasan terhadap perempuan sebanyak 15 dan Anak 15 kasus," katanya.
Baca juga: SUARA HATI dari Bumi Cendrawasih, Tokoh Agama Desak KKB Papua Stop Kekerasan: Melawan Ajaran Allah
Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Batang Hari sebanyak 30 kasus sebelumnya hanya 18 kasus periode Januari sampai April 2025.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah masalah serius yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental korban, serta menimbulkan kerugian sosial dan ekonomi.
Kekerasan ini mencakup berbagai bentuk, termasuk kekerasan fisik, seksual, psikologis, dan ekonomi, baik yang terjadi di dalam maupun di luar rumah tangga.
Sementara itu untuk kasus KDRT tersebut saat ini yang sudah diselesaikan hanya lima kasus dikarenakan dari pihak pelapor mencabut laporan atau mediasi.
Sedangkan kasus kekerasan terhadap anak masih berlanjut proses persidangan.
"Ya kasus kekerasan terhadap anak masih berlanjut belum ada sampai keputusan hasil sidang," tandasnya.
Baca juga: BLUNDER Ucapan Fadli Zon, Sebut Tak Ada Kekerasan Seksual pada Perempuan pada Tragedi Mei 1998
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.