Tiga Tahun Pembunuhan Brigadir Yosua

Ingat Brigadir Yosua Asal Muaro Jambi, Perjalanan Ferdy Sambo dari Kadiv s/d Hukuman Seumur Hidup

Peristiwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo dkk tiga tahu lalu menyita perhatian publik

Penulis: asto s | Editor: asto s
TRIBUNJAMBI
Foto Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidup. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah peristiwa menggemparkan Indonesia tiga tahun lalu, pada 8 Juli 2022.

Peristiwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo dan kawan kawan, menyita perhatian publik.

Awal bulan ini merupakan tiga tahun pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Y alias Brigadir J alias Brigadir Joshua.

Kasus pembunuhan Brigadir Joshua terjadi pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo yang kala itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, di Kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Selain Ferdy Sambo, istrinya, dan anak buahnya, sederet polisi berpangkat tinggi juga menjadi terpidana kasus ini.

Kasus ini menyeret perhatian masyarakat karena baik pelaku, korban, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya kebanyakan merupakan anggota polisi.

Kasus pembunuhan Brigadir Joshua semakin bertambah rumit dan panjang, lantaran ada perubahan alur lantaran Berita Acara Pemeriksaan (B A P) yang diubah.

Pengungkapan peristiwa ini ke masyarakat juga menunjukkan kejanggalan karena baru disampaikan tiga hari setelah terjadi.

Di Jambi, keluarga Brigadir Yosua pun larut dalam kesedihan atas kabar menyakitkan ini.

Sederet video kepulangan sang polisi muda ini viral di media sosial atas dokumentasi keluarga yang merasa tidak percaya akan kasus yang menimpa anak mereka.

Semua berawal di malam saat orang tua dan saudara Brigadir Polisi Yosua Hutabarat tidak diperbolehkan membuka peti Brigadir Polisi Yosua Hutabarat saat jasad sampai di rumah duka.

Rasa penasaran keluarga akan larangan tidak boleh melihat anak tersayang untuk terakhir kalinya menjadi pemicu, kasus ini dikorek dan viral ke permukaan.

Perdebatan panjang antara polisi dan keluarga pun pecah, hingga pada akhirnya, peti Brigadir Polisi Yosua Hutabarat bisa dibuka oleh pihak keluarga. 

Dari situ, keluarga akhirnya menyadari sejumlah kejanggalan pada mayat Brigadir Polisi Yosua Hutabarat.

Rasa janggal itu pun dirasakan pula oleh media di Jambi dengan lebih teliti dan cermat bergerak meminta konfirmasi tentang kematian Brigadir Polisi Yosua Hutabarat kepada Kabid Propam Jambi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved