Polemik di Papua

KKB Papua Tuduh TNI Tembak Warga Sipil, Sebby Sambom Bantah 3 Korban Anggota TPNPB-OPM

Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom membantah tiga korban tewas di Intan Jaya merupakan anggota organisasi yang disebut juga KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom membantah tiga korban tewas di Intan Jaya merupakan anggota organisasi yang disebut juga KKB Papua. Ketiga korban itu sebelumnya dikabarkan tertembak pada 18 Juni 2025. 

Mayjen Rudy menjelaskan, operasi yang dilakukan selalu melalui tahapan intelijen yang ketat untuk memastikan keakuratan data dan kondisi lapangan sebelum operasi tempur digelar.

Baca juga: KKB Papua Bohong Habisi Aparat di Yuguru, Kapuspen TNI Bantah: Itu Hoaks, Tak Ada Prajurit Gugur

Baca juga: SOK JAGO Pria di Jambi Ngamuk di Gudang Ekspedisi, Buka Baju sambil Bawa Parang: Aku Tebas

Ia menekankan bahwa klaim korban sebagai warga sipil sering digunakan oleh OPM untuk menarik simpati publik.

“Masalah seperti ini sering terjadi. Saat operasi, anggota OPM menggunakan senjata. Tapi begitu mereka ditembak, senjatanya dibawa lari oleh rekan-rekannya, kemudian mereka menyebarkan klaim bahwa TNI menembak warga sipil. Padahal korban adalah bagian dari kelompok OPM,” tegasnya.

Pangdam juga menyebut strategi propaganda seperti itu sudah menjadi pola yang sering digunakan oleh OPM.

Terutama dengan memanfaatkan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) demi mencari dukungan dari masyarakat dan komunitas internasional. 

“Namun perlu diketahui, baik Koop Habema maupun satgas lain yang bertugas di Papua selalu menjalankan tugas secara terukur, dengan data yang valid dan intelijen yang kuat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa TNI tidak pernah menjalankan operasi secara sembarangan, apalagi dengan tujuan menindas masyarakat Papua. 
Sebaliknya, semua operasi dilakukan dalam rangka menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kalau ada pihak yang mengganggu keutuhan negara, maka akan berhadapan dengan TNI. Tapi jangan langsung percaya informasi yang beredar, karena OPM juga sering menyebarkan hoaks untuk menarik simpati,” kata Pangdam.

Ia pun mengimbau seluruh pihak, termasuk awak media, agar tidak menyebarkan informasi yang tidak akurat dan sepihak. 

Dia menekankan pentingnya melakukan konfirmasi sebelum menyampaikan informasi kepada publik.

“Kita semua cinta Papua. Mari kita tunjukkan cinta itu lewat tindakan nyata, bukan hanya lewat kata-kata,” pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Audensi dengan BRIN, Gubernur Jambi Al Haris Bahas Penguatan Peran BRIDA

Baca juga: Buka Rakor Ekspor, Gubernur Al Haris Komitmen Dorong Peningkatan Kinerja Ekspor Provinsi Jambi

Baca juga: Bupati Tanjabbar Minta Camat Laporkan Desa Tertinggal Akan Tambah Excavator Amfibi di APBD Perubahan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved