Remaja Muaro Jambi Hilang

Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Gadis 22 Tahun Asal Muaro Jambi Hilang Usai Pergi dengan Rekan

Seorang gadis muda bernama Sri Mukti Sapitri (22), warga Desa Suak Putat, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, dilaporkan hilang sejak beberapa

|
Penulis: Muzakkir | Editor: Nurlailis
Ist
ORANG HILANG - Seorang gadis bernama Sri Mukti Sapitri (22) warga Suak Putat Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi dikabarkan hilang. 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI – Seorang gadis muda bernama Sri Mukti Sapitri (22), warga Desa Suak Putat, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, dilaporkan hilang sejak beberapa hari lalu. 

Keluarga mencemaskan keselamatannya dan menduga Sri menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Sri terakhir terlihat pada malam Rabu lalu, saat meninggalkan rumah dengan menumpang sepeda motor milik rekan kerjanya. 

Baca juga: Cegah Perdagangan Orang, Imigrasi Kuala Tungkal Jambi Aktifkan Pendamping Desa Lewat PIMPASA

Menurut keterangan keluarga, ia dijemput oleh seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai istri dari pemilik warung bakso tempat Sri bekerja.

Ibunya tidak curiga saat dia keluar malam itu, karena katanya dijemput bosnya dari tempat kerja. 

Tapi sampai hari ini belum pulang.

Beberapa hari setelah kepergiannya, Sri sempat menghubungi ibunya melalui nomor tak dikenal. 

Dalam percakapan singkat tersebut, Sri meminta maaf dan menyebut dirinya ingin bekerja. 

Baca juga: Nestapa Gadis 17 Tahun jadi Korban Perdagangan Orang di Malaysia

Namun ia tidak memberi informasi jelas soal keberadaannya.

Pihak keluarga pun mulai merasa ada yang tidak beres. 

Ibunya langsung mendatangi tempat kerja Sri, namun ia tidak menemukan jejak kehadiran anaknya. 

Bahkan, bos warung bakso yang disebut Sri, dan istrinya, yang diketahui pergi bersamanya, juga tidak ada di lokasi.

“Waktu ditanya ke bosnya, katanya istrinya juga ikut pergi bersama Sri naik motor itu,” kata Khairul, salah satu kerabat korban, Senin (23/6/2025).

Selain itu surat-surat motor serta dokumen penting seperti buku nikah juga dibawa.

Baca juga: Satreskrim Polres Merangin Gagalkan Jaringan Perdagangan Orang ke Malaysia

Keluarga khawatir, kepergian Sri bersama rekannya itu bukan atas kemauan sendiri. 

Terlebih, Sri adalah tulang punggung keluarga. 

Ayahnya telah meninggal beberapa bulan lalu, dan ia selama ini membantu menghidupi ibu dan adiknya.

“Saya khawatir dia jadi korban perdagangan orang,” kata Khairul.

Hingga kini, keberadaan Sri dan rekannya belum diketahui. 

Keluarga berencana melapor resmi ke pihak kepolisian pada Senin siang untuk meminta bantuan pencarian dan perlindungan hukum.

“Rencana siang ini baru mau lapor ke Polisi. Kasihan ibunya nangis terus,” ucap Khairul.

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved