Berita Internasional
ISRAEL Hantam Jantung Fasilitas Nuklir Iran: Asap Mengepul dari Kaki Pegunungan Isfahan
Israel kembali melancarkan serangan ke jantung fasilitas nuklir Iran hingga menimbulkan asap yang mengepul dari kaki pegunungan Isfahan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
ISRAEL Hantam Jantung Fasilitas Nuklir Iran: Asap Mengepul dari Kaki Pegunungan Isfahan
TRIBUNJAMBI.COM - Negara Israel kembali melancarkan serangan ke jantung fasilitas nuklir Iran hingga menimbulkan asap yang mengepul dari kaki pegunungan Isfahan.
Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik bersenjata yang berpotensi berkepanjangan antara kedua negara.
Penyerangan tersebut dilakukan pada Sabtu (21/6/2025) dini hari.
Lokasi yang diserang tersebt menyasar produksi sentrifugal di Isfahan.
Lokasi tersebut yang selama ini menjadi pusat aktivitas nuklir Negeri Para Mullah.
Asap mengepul dari kaki pegunungan Isfahan setelah dua gelombang serangan udara Israel.
Serangan ini menambah daftar panjang target nuklir Iran yang telah dihantam selama lebih dari sepekan terakhir.
Pejabat militer Israel menyebut, dua lokasi produksi sentrifugal berhasil dihancurkan.
Baca juga: DONALD TRUMP Ngaku Kewalasahan Bujuk Israel Damai dengan Iran: Negara Eropa Tak Beri Pengaruh
Baca juga: MOMEN Siswi SD di Jambi Buat Satu Sekolah Terenyuh, Nyanyi Korban Perceraian di Perpisahan Viral
Baca juga: SISWI SMP Hilang 19 Hari Buat Heboh, Rupanya di Kamar Hotel Lagi Open BO: Ada 4 Pria
Ini merupakan kali kedua Isfahan diserang sejak pecahnya perang yang dipicu serangan Israel pada 13 Juni lalu.
Wakil Gubernur Provinsi Isfahan, Akbar Salehi, membenarkan fasilitas tersebut mengalami kerusakan, meski tidak ada korban jiwa.
Tak tinggal diam, Iran kembali meluncurkan serangan balasan berupa drone dan rudal ke wilayah Israel.
Namun, otoritas militer Israel mengeklaim serangan itu tergolong ringan dan sebagian besar berhasil dicegat sistem pertahanan.
“Kami telah berhasil menghancurkan sejumlah besar peluncur mereka, menciptakan hambatan — kami membuat mereka semakin sulit menembakkan serangan ke arah Israel,” ujar salah seorang pejabat Israel, dikutip dari Associated Press.
Meski begitu, sebuah drone Iran mampu menghantam bangunan dua lantai di bagian utara Israel, menurut Magen David Adom, layanan medis darurat Israel.
Tidak ada korban dilaporkan dalam insiden itu.
Militer Israel menyatakan telah diperintahkan untuk bersiap menghadapi kampanye militer yang bisa berlangsung lama.
“Kami terus memperdalam serangan setiap malam dan telah meraih pencapaian luar biasa. Kami akan terus melanjutkan sampai ancamannya benar-benar hilang,” kata Brigjen Effie Defrin, juru bicara militer Israel.
Baca juga: HATI-HATI! Maling Beraksi di Mendalo Jambi Terekam CCTV Viral: Gondol Motor Cuma 2 Menit
Sasaran utama Israel disebutkan meliputi fasilitas pengayaan uranium, infrastruktur rudal, dan laboratorium nuklir Iran, termasuk di Natanz, Arak, dan kawasan dekat Teheran.
Jalan Buntu Diplomasi di Jenewa
Di saat eskalasi militer meningkat, upaya diplomatik justru menemui jalan buntu. Perundingan damai di Jenewa, Swiss, antara Iran dan para pejabat Eropa gagal mencapai kesepakatan.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan Iran terbuka pada dialog, tetapi tidak akan berbicara dengan Amerika Serikat (AS) selama serangan Israel terus berlangsung.
“Iran siap berdiplomasi setelah agresi dihentikan dan pelaku kejahatan dimintai pertanggungjawaban,” katanya.
Sementara Presiden AS Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan keterlibatan militer aktif dalam konflik ini, namun belum mengambil keputusan final.
Iran memperingatkan, keterlibatan AS hanya akan memperkeruh situasi.
“Itu akan sangat berbahaya bagi semua pihak,” ujar Araghchi dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki.
Israel juga menargetkan tokoh-tokoh kunci militer Iran dalam serangan-serangan yang berlangsung sejak pertengahan Juni.
Di hari pertama serangannya, Israel mengeklaim telah menewaskan tiga jenderal top Iran yaitu Mohammad Bagheri, Hossein Salami, dan Amir Ali Hajizadeh.
Serangan terbaru diklaim menewaskan Saeed Izadi, komandan Korps Palestina dari Pasukan Quds, yang disebut sebagai penghubung utama Iran dengan Hamas. Ia dilaporkan tewas di sebuah apartemen di Qom.
Israel juga mengeklaim telah menewaskan Behnam Shahriyari, kepala unit transfer senjata Pasukan Quds, dan seorang komandan pasukan drone Iran.
Sejak Israel melancarkan serangan tanpa diprovokasi ke Iran pada 13 Juni 2025, lebih dari 722 orang, termasuk 285 warga sipil, telah tewas di Iran. Sementara lebih dari 2.500 orang terluka.
Baca juga: Mahasiswi Meninggal usai Melahirkan secara Mandiri di Indekos, Pacar malah Tega Buang Bayi
Di Israel, setidaknya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Meski menyebut operasi militer akan terus berlanjut “selama dibutuhkan,” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinilai akan sulit menembus fasilitas nuklir terdalam Iran, seperti kompleks bawah tanah Fordo, tanpa bantuan AS dan senjata penghancur bunkernya.
Dengan jalur diplomasi yang tertutup dan kedua pihak saling mengeklaim legitimasi, bayang-bayang perang jangka panjang tampaknya kian menggelayuti kawasan Timur Tengah.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Update Perjuangan Saskia Novelia Asal Muaro Jambi, Kini Lolos Final Audition DAcademy 7
Baca juga: BUMDes Bisa Kelola Minyak hingga Budidaya Ikan, Bupati Muaro Jambi Beri Dukungan
Baca juga: MOMEN Siswi SD di Jambi Buat Satu Sekolah Terenyuh, Nyanyi Korban Perceraian di Perpisahan Viral
Baca juga: SISWI SMP Hilang 19 Hari Buat Heboh, Rupanya di Kamar Hotel Lagi Open BO: Ada 4 Pria
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.