Berita Jambi
Menelusuri Wajah Lain Kota Jambi, TPA Talang Gulo dengan Pengolahan Sampah Sanitary Landfill
Masyarakat Kota Jambi menghasilkan sekitar 350 sampai dengan 400 ton sampah. Sampah tersebut terdiri dari sampah limbah rumah tangga.
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Setiap harinya, masyarakat Kota Jambi menghasilkan sekitar 350 sampai dengan 400 ton sampah.
Sampah tersebut terdiri dari sampah limbah rumah tangga, sampah plastik kemasan hingga sampah produksi industri kecil rumahan.
Lalu, kemana perginya sampah-sampah tersebut?
Baca juga: 5 Berita Populer Jambi - Pengelolaan Sampah di TPA Talang Gulo, Reklamasi Pascatambang Batu Braa
Sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Jambi ini, setelah di buang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) akan diangkut dan dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.
Di Kota Jambi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berada di Jalan Kebersihan RT. 04, Talang Gulo, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
Jaraknya sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota.
Di TPA Talang Gulo ini, seluruh sampah masyarakat Kota Jambi dikumpulkan.
Di lokasi ini terdapat tumpukan sampah yang hampir menyerupai bukit. Jika masuk lebih dalam, aroma dari sampah-sampah tersebut akan lebih menyengat.
Baca juga: Pemkot Jambi Gandeng Pihak Ketiga, TPA Talang Gulo Disiapkan untuk Kelola 1.000 Ton Sampah Per Hari
Untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah yang ada di TPA Talang Gulo.
Pemerintah Kota Jambi sejak beberapa tahun terakhir telah menerapkan sistem pengolahan sampah berbasis sanitary landfill sebagai langkah meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan dan mengurangi dampak pencemaran.
Sistem ini diterapkan sebagai bagian dari upaya modernisasi pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi.
Setiap harinya, truk-truk pengangkut akan membawa sampah-sampah tersebut ke TPA Talang Gulo.
Sampah dari mobil pengangkut itu, nantinya akan di pilah lagi oleh petugas TPA yang sebagian besar adalah ibu-ibu.
Menggunakan helm putih, berompi dan mengenakan masker. Para petugas TPA dengan telaten memisahkan sampah berdasarkan jenisnya.
Baca juga: Komisi XII DPR RI Tinjau TPA Talang Gulo, Dorong Sistem Sanitary Landfill Diterapkan Nasional
Seperti sampah plastik, sampah kaleng dan sampah lain yang sudah tidak bisa diolah ataupun dimanfaatkan.
Setelah dipilah, sampah kaleng akan dimasukkan ke mesin kemudian dipadatkan.
Sementara itu, sampah organik yang masih bisa dimanfaatkan akan diolah di tempat lain untuk dijadikan sebagai pupuk.
Sanitary landfill sendiri merupakan metode pengolahan sampah dengan cara menimbun sampah dalam lapisan tanah secara sistematis dan terkontrol.
Berbeda dengan sistem open dumping yang terbuka dan rawan pencemaran, sanitary landfill dianggap lebih ramah lingkungan.
Penerapan sistem sanitary landfill juga diharapkan mampu memperpanjang usia operasional TPA Talang Gulo, serta meminimalkan risiko longsor sampah dan polusi udara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, Ardi mengatakan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Talang Gulo, DLH Kota Jambi telah menandatangani kerja sama dengan pihak ketiga.
"Kedepan kita akan lakukan pengolahan lebih lanjut. Ada proses pemanfaatan sumber sampah di landfill jadi sumber daya akan kita kelola," jelasnya.
Ardi menjelaskan bahwa saat ini proses pembangunan untuk tempat pengelolaan sampah akan segera dimulai.
Dimana ditargetkan pada tahun 2026, pengolahan sampah khususnya pada landfill bisa mulai dilaksanakan.
"Sekarang proses pembangunan dan kita harap akhir tahun selesai. Tahun 2026 kita running mengolah sampah yang ada di TPA khususnya di landfill," jelasnya.
Jika pengolahan sampah tersebut berjalan, Ardi mengatakan setidaknya 1.000 ton sampah perhari dapat dikelola dengan baik dan dioptimalkan.
"Diperkirakan lima tahun nanti semua akan bersih," sebutnya.
Tidak hanya itu, Pemkot Jambi juga direncanakan akan bekerjasama dengan Pemkab Muaro Jambi untuk memenuhi jumlah tonase sampah yang diperlukan.
"Kedepannya ada kekurangan ini kita kerjasama dengan Muaro Jambi. Kedepan sampah Muaro Jambi akan masuk ke TPA Talang Gulo juga. Kurang lebih 80 ton yang sekitar kota. Sudah ada penjajakan kerja sama dari Sinar Mas Group," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan akan menambah alat berat dan fasilitas penunjang lainnya.
"Kita usulkan penambahan alat berat, ekskafator dan nanti juga akan ada penambahan pihak ketiga," tutupnya.
Dan, untuk membantu pengelolaan sampah yang lebih optimal di Kota Jambi. Diperlukan kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan wadah kemasan serta pentingnya memilah jenis sampah sesuai dengan kategorinya.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.