Berita Internasional

PERINGATAN KERAS Donald Trump ke Iran Usai Khamenei Tolak Menyerah ke Israel: Semoga Beruntung

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali melontarkan peringatan keras kepada Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali melontarkan peringatan keras kepada Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. Peringatan itu disampaikan Trump usai Khamenei bersikukuh menolak untuk menyerah kepada Israel. 

PERINGATAN KERAS Donald Trump ke Iran Usai Khamenei Tolak Menyerah ke Israel: Semoga Beruntung

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali melontarkan peringatan keras kepada Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.

Peringatan itu disampaikan Trump usai Khamenei bersikukuh menolak untuk menyerah kepada Israel.

Trump menyatakan bahwa kesabarannya terhadap Iran telah habis. 

Ketegangan antara keduanya memanas, ditandai dengan saling berbalas peringatan.

Ketegangan itu setelah Khamenei menegaskan Iran tak akan menyerah.

Donald Trump kemudian menanggapinya dengan pernyataan singkat.

“Semoga beruntung” ujar Donald Trump.

Hal itu mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Iran di tengah konflik yang terus berlangsung dengan Israel.

Baca juga: Ribuan Warga Israel Kena Mental sejak Iran Balas Serangan, Curhat tak Bisa Tidur Nyenyak

Baca juga: STOCKPILE di Jambi Jadi Sorotan Komisi XII DPR RI, Syarif Fasha Ingatkan Patuhi Aturan: Langgar RTRW

Baca juga: EMOSI Warga Meluap Truk Batu Bara Melintas Pagi Hari dan Buat Macet Viral: Coba Lah Minggir!

Apa tanggapan soal Iran tidak akan menyerah?

"Saya ucapkan 'Semoga Beruntung'," ucap Donald Trump.

"Mereka punya warktu 60 hari, itu waktu yang panjang dan mereka membuat kesalahan. Jujur saja, mereka membuat kesalahan, negara mereka hancur," ujarnya.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei sebelumnya menolak peringat ingatan dari Amerika Serikat atau Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menyerah tanpa syarat dalam menghadapi serangan Israel. 

Ayatollah Khamenei menegaskan  perdamaian atau perang tidak bisa dipaksakan pada Iran

"Menyuruh bangsa Iran menyerah bukanlah hal yang bijak untuk dikatakan. Kepada siapa kita harus menyerah? Iran bukanlah bangsa yang akan menyerah," tegasnya.

Khamenei bahkan memperingatkan keterlibatan Amerika dapat menyebabkan kerusakan yang lebih
fatal dan merugikan Amerika sendiri.

"Jika Amerika terlibat dalam hal ini, itu akan merugikannya, Kerusakan yang dioderitanya akan jauh lebih besar daripada yang dialami Iran,"ucapnya tegas.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.

Baca juga: MERAH Langit Israel Dipenuhi Rudal Iran, Warga Zionis Ketakutan Tak Ada Tempat Berlindung yang Aman

Bahkan dia tidak tertarik untuk menegosiasikan hal tersebut.

Dia menyampaikan itu saat ditemui awak media di pesawat kepresidenan pada Selasa (17/6/2025) sebagaimana dilansir Tribunjambi.com pada Rabu (18/6/2025).

Donald Trump pada kesempatan itu menegaskan Iran tidak boleh mempunyai senjata nuklir.

Penegasan itu disampaikannya tidak perlu dilakukan pembahasan yang terlalu mendalam.

Sebab ditegaskannya, Iran tidak boleh memiliki senjata niklir.

“Ingat, Iran tidak boleh punya senjata nuklir. Sederhana saja. Kita tidak perlu membahasnya terlalu dalam. Mereka tidak boleh punya senjata Nuklir,” ujar Trump.

Dia kemudian ditanyakan solusi mengatasi perang selain gencatan senjata, dan yang dicarinya dari momen tersebut?

Donald Trump menyampaikan gencatan senjata bukan solusi akhir.

Tapi menyelesaikan perang dan menyerah.

"Akhir, akhir yang sesungguhnya. Bukan gencatan senjata. Akhir," ujarnya.

Jadi sesuatu yang permanen?

"Ya, atau menyerah sepenuhnya. Itu juga tidak apa-apa," tegasnya.

Apakah anda sudah dekat atau mungkin? Apakah mungkin dalam 24 jam ke depan?

"Mengapa tidak? tentu saja mungkin. Menyerah sepenuhnya- itu mungkin,"

Apakah anda terbuka  untuk bernegosiasi dengan Iran saat ini, atau anda ingin menunggu?

Baca juga: Pemuda Jambi Penikam Pacar Ibu yang Sembunyi di Kolong Tempat Tidur Dibebaskan

"Saya tidak tahu. Saya telah bernegosiasi. Saya menyuruh mereka (Iran dan Israel) untuk melakukan kesepakatan." 

"Mereka seharusnya melakukan kesepakatan. Kota-kota telah hancur berkeping-keping," ujarnya lagi.

Donald Trump juga menegaskan bahwa Iran telah banyak kehilangan warganya akibat tewas.

Untuk itu dia menekankan agar melakukan kesepakatan.

"Mereka seharusnya melakukan kesepakatan," tegasnya.

"Saya menyuruh mereka, lakukan kesepakatan. Jadi, saya tidak tahu. Saya tidak terlalu berminat untuk menegosiasikan itu," tambahnya.


Militer Iran Balas Ucapan Donald Trump

Pihak militer Iran membalas pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk mengosongkan Teheran dengan meminta warga Israel mengungsi.

Sebab kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Abdul Rahim Mousavi pihaknya akan menjalankan operasi hukuman.

Operasi tersebut seiring dengan terjadinya lebih banyak serangan yang akan dihadapi oleh warga Israel.

Jenderal Abdul Rahim Mousavi mengungkapkan serangan yang dilakukan Iran selama ini hanyalah sebuah peringatan dan pencegahan.

"Operasi yang dilakukan sejauh ini hanyalah peringatan dan pencegahan," ujar Abdul Rahim Mousavi dilansir Tribunjambi.com dari tayangan KompasTv pada Rabu (18/6/2025).

Ditegaskannya, operasi hukuman segera diluncurkan ke Israel.

"Operasi hukuman akan segera dilaksanakan," ujar Mousavi.

Untuk itu, dia memperingatkan warga Israel yang ada di Tel Aviv untuk segera mengungsi agar selamat.

"Oleh karena itu, penduduk Tel Avib dan Jaffa sangat diperingatkan untuk meninggalkan daerah tersebut untuk keselamatan mereka sendiri," tegasnya.

Peringatan itu disampaikannya agar warga tidak menjadi korban hasrat dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Jangan menjadi korban hasrat hewani (Perdana Menteri Israel, Benjamin) Netanyahu," ujarnya lagi.

Pernyataan itu dianggap sebagai balasan atas ucapan Donald Trump yang meminta warga Iran di Teheran untuk segera mengungsi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved