Berita Viral

HANCUR Hati Nenek Samidah, Anak dan 4 Cucunya Tewas Dibantai, Padahal Pelaku Sering Dikasih Makan

Tangis nenek Samidah pecah melihat anak dan 4 cucunya tewas dibantai. Rupanya tak lain masih ada ikatan saudara

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
HANCUR Hati Nenek Samidah, Anak dan 4 Cucunya Tewas Dibantai, Padahal Pelaku Sering Dikasih Makan 

TRIBUNJAMBI.COM - Tangis nenek Samidah pecah melihat anak dan 4 cucunya tewas dibantai.

Pelaku pembantaian anak dan cucu nenek Samidah tak lain masih ada ikatan saudara.

Ya, rupanya pelaku adalah cucunya sendiri.

Hati nenek Samidah begitu hancur saat mengingat kebaikannya kepada pelaku sebelumnya.

Selama ini Samidah kerap memberikan pelaku makan dan menyediakan tempat untuk pelaku beristirahat.

Jelas saja, Samidah sampai pilu mengingat kesadisan pelaku.

Baca juga: NGOTOT Peltu Lubis Bilang Rutin Setor Uang Rp1 Juta ke Kapolsek Tiap Buka Sabung Ayam: Kok Razia?

Baca juga: VIDEO SKANDAL Ungkap Hubungan Sesama Jenis Pria di Kalsel, Berawal Cemburu Pasangan Dekati Wanita

Pada saat itu dia sepulang dari kebun mengambil daun pisang terkejut melihat cucunya Laura dan Fajri tergeletak bersimbah darah di rumahnya. 

Kemudian, dia juga mendengar informasi anak kandungnya Nayyan Basri dan anak Nayyan Basri yakni Dayat juga dihabisi tersangka.

Ibu pelaku adalah kakak Nayyan Basri. 

"Saya cukup sedih melihat empat orang cucu dan satu anak kandung saya jadi korban brutal pembunuhan yang dilakukan cucunya sendiri. Seorang tetangga jadi sasaran tersangka. Namun, masih selamat dan dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane," ujarnya sambil menangis.

Menurutnya, selama ini P setiap turun dari gunung makan dan mengisi daya ponsel dan baterai senter di rumahnya.

Menurut Samidah, tak pernah ada masalah keluarga mereka dengan cucunya.

"Terkejut sekali melihat tersangka tega menghabisi nyawa anak dan 4 cucunya. Tak sanggup saya menceritakan pak," katanya dengan nada sedih.

Identitas Korban

Kasus pembunuhan berantai terjadi di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Aceh pada Senin (16/6/2025) lalu.

Seorang pria berinisial P (25) membacok enam orang dan langsung melarikan diri.

Sebanyak lima orang tewas di lokasi kejadian dan satu korban masih dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane bernama Matiah (51).

Identitas lima korban tewas yakni Nayan (50), Elvi (16), Laura (13), Fajri (2) dan Dayat (26).

P (25) kini diburu polisi karena membunuh lima orang di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 13.20 WIB. 

Tangis nenek Samidah pecah melihat anak dan 4 cucunya tewas dibantai.
Tangis nenek Samidah pecah melihat anak dan 4 cucunya tewas dibantai.

Dalam melancarkan aksinya, P menggunakan senjata tajam.

Ia tercatat sebagai warga pegunungan Kompas, Desa Alur Baning, Kecamatan Babul Rahmah.

Kasi Humas Polres Aceh Tenggara AKP Jomson Silalahi, menyampaikan aksi pembunuhan tersebut bermula saat P mendatangi rumah Lura (13) dan Fazri (2), keduanya warga Desa Uning Sigugur. 

Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menyerang kedua korban dengan senjata tajam hingga menyebabkan keduanya meninggal dunia di tempat.

Kemudian sekitar pukul 13.30 WIB, pelaku melanjutkan aksinya ke rumah korban lainnya yaitu ke rumah Evi (16).

Korban dibacok pada bagian kepala dan leher hingga tewas

Pelaku kemudian membacok Mattiah (51), warga Desa Rambung Tubung, di bagian kepala.

Serta menyerang Nayan (50) dan Dayat (26) di rumah mereka di Desa Uning Sigugur. 

Akibatnya, Nayan meninggal dunia dan Dayat mengalami luka berat dan sempat di rawat di RSUD Sahuddin Kutacane. Namun, akhirnya meninggal dunia.

Pelaku dan Korban Punya Hubungan Kekeluargaan

AKP Jomson menjelaskan bahwa berdasarkan hasil sementara, antara pelaku dan para korban terdapat hubungan kekeluargaan.

Pelaku merupakan paman dari beberapa korban atau adik kandung dari ibu korban. Polisi masih mendalami motif pelaku.

Sebelum kejadian, pelaku diketahui baru pulang berbelanja kebutuhan rumah tangga dari Pajak Senin Desa Tenembak Alas, Kecamatan Tanoh Alas.

Pelaku tinggal bersama orang tuanya di kawasan Pegunungan Kompas, Desa Alur Baning.

Sembunyi di Pedalaman

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri, menduga pelaku masih berada di pedalaman Babul Rahmah.

"Diprediksi tersangka yang membawa senjata tajam (sejam) berupa parang masih bersembunyi dari kejaran aparat kepolisian," tuturnya, Selasa (17/6/2025).

Ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan lantaran pelaku masih membawa sejata tajam.

“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat. Saat ini tim sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku."

"Kami akan bekerja maksimal agar pelaku segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” lanjutnya.

Warga yang menemukan pelaku diharapkan melapor dan tidak main hakim sendiri.

"Kasus ini masih dalam penanganan intensif, dan perkembangan selanjutnya akan disampaikan secara berkala," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved