Balita 1,4 Tahun di NTB Diduga Jadi Korban Malapraktik, Tangan Diamputasi

Kronologi  balita, 1,4 tahun berinisial AAA, asal Desa Tambe, Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga jadi korban malapraktik.

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
ilustrasi bayi 

TRIBUNJAMBI.COM- Kronologi  balita, 1,4 tahun berinisial AAA, asal Desa Tambe, Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga jadi korban malapraktik.

Akibatnya AAA harus kehilangan pergelangan tangan kanannya hingga kelima jari jarinya, setelah diamputasi pada 12 Mei 2025.

Marliana (34) dan Andika Putra (31) sang suami hanya bisa pasrah menerima nasib AAA, anak kedua mereka.

Kejadian ini bermula saat AAA demam tinggi, pada April 2025.

Saat dirawat di Puskesmas Bolo, AAA dipasangkan infus di tangan kirinya, dimasukkan obat penurun panas.

Tapi kemudian infus dipindahkan ke tangan kanan karena ada pembengkakan.

Marliana meminta anaknya dirujuk karena perawatan di UGD Puskesmas Bolo mencemaskannya, namun ditolak.

Setelah 20 jam rujukan disetujui, AAA dirujuk ke RSUD Sondosia Kabupaten Bima dengan kondisi tangan kanan makin membengkak.

"Tangan yang membengkak karena infus itu menyisakan bekas tusukan berwarna hitam, dianggap luka biasa, hanya diberikan salep saja, " kata Eva.

Baca juga: SATU Polisi Kembali Dipecat, Briptu Rizki Terbukti Lecehkan Siswi SMA yang Berkendara Tanpa SIM

Baca juga: Mahfud MD Sebut AHY, Puan, Anies, Ganjar Berpeluang Jadi Kandidat Pengganti Gibran Jika Dimakzulkan

Dalam kondisi makin mengkhawatirkan, baru ditangani dokter anak setelah 12 jam.

Kemudian dokternya memerintahkan tangan pasien dikompres dengan air dingin tanpa memeriksa pasien sama sekali, orangtua AAA mengikuti perintah dokter tersebut.

Tapi setelah itu telapak tangan arumi tiba tiba menghitam dan kaku, orang tua arumi kembali memohon dirujuk ke RSUD Kota Bima.

Baca juga: Orangtua Siswa SD Korban Perundungan di Bekasi Lapor Polisi

Namun tindakan tersebut juga tidak membuahkan hasil justru kondisi AAA semakin parah, dokter sempat melakukan pembedahan di tangan kanan AAA tapi tidak ada perubahan.

Dalam kondisi rentan terhadap infeksi karena baru operasi, AAA justru disatukan dengan pasien dewasa lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved