Wawancara Eksklusif
Lanjutkan Perjuangan Sang Ayah, Dillah Hikmah Sari Ingin Wujudkan Mimpi Nelayan Tanjabtim
Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Dillah Hikmah Sari, putri dari Abdullah Hich Bupati Kabupaten Tanjabtim dua periode...
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Cita-cita milik semua orang, begitu juga dengan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Dillah Hikmah Sari.
Ia juga seorang putri dari Abdullah Hich Bupati Kabupaten Tanjabtim dua periode ketika awal pemekaran dari Tanjabbar.
Kesempatan langka, kali ini justru Pemimpin Redaksi Tribun Jambi langsung yang melakukan wawancara eksklusif dengan bupati.
Berikut beberapa dialog hasil yang dapat kami sajikan:
Tribun Jambi: Setelah 2015 gagal, apa yang akhirnya membuat ibu mencoba lagi memimpin daerah di 2025?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Ingin mewujudkan Tanjabtim ini, masyarakatnya sejahtera. Banyak cita-cita saya ya. Saya sering diskusi dengan orang tua saya bapan Abdullah Hich.
Harapan beliau, visi misi beliau di Tanjabtim dari obrolan kami sehari-hari, muncul rasa saya ingin mewujudkan apa yang beliau cita-citakan terhadap kampung halaman. Jadi walaupun gagal tetap harus berjuang demi masyarakat. Jadi harapannya masyarakat sejahtera.
Tribun Jambi: Dan alhamdulillahnya terpilih sekarang ya?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Iya, dahulu bapak saya pak Abdullah Hich dua periode memimpin Tanjabtim.
Tribun Jambi: Sosok pak Abdullah Hich ini sosok yang seperti apa?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Sangat menginspirasi saya, sampai saat ini beliau mentor bagi saya. Cara melakukan sesuatu yang baik, cara memandang sesuatu bukan hanya dengan hati tetapi juga dengan logika.
Jadi kalau saya minta pendapat tetap saya minta pendapat dengan pak Abdullah Hich yang 10 tahun dahulu berdarah-darah membangun Tanjabtim diawal pemekaran yang anggarannya berapa puluh miliar.
Kemudian naik-naik- naik dan beliau bisa membangun, tadinya hutan Tanjabtim ini. Dulunya ini pemekaran dari Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Ayah saya itu orang Kampung Laut, Kuala Jambi. Jadi kecintaan ayah saya ini kalau masyarakatnya mau ke Jambi bisa langsung berangkat ke Jambi.
Tribun Jambi: Kalau dahulu seperti apa?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Kalau dahulu masyarakatnya ingin ke Jambi harus pakai sampan terlebih dahulu, speed booth, perahu kapal motor itu.
Kalau dahulu kita pulang lebaran ke Kampung Laut itu, berangkatnya sore dari Angso Duo nyampe Kampung Lautnya pagi.
Tribun Jambi: Jadi dahulu belum ada jalan sama sekali dari Jambi menuju Tanjabtim?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Belum ada, dahulu beliau itu semangat membangun perkantoran, menambah kecamatan dari 6 menjadi 11 kecamatan.
Tribun Jambi: Kenapa menambah kecamatan?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Harapannya kalau menambah kecamatan itu menambah sekolah. Kemudian dengan nambahnya kecamatan nambah juga puskesmas.
Tribun Jambi: Belakangan ini viral larangan ibu terhadap ASN yang ingin pindah, kenapa dilarang bu?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Bukannya tidak mau memindahkan. Jadi Kabupaten Tanjabtim ini kekurangan pegawai 2700. Kalau guru itu sangat-sangat kurang.
Banyaknya SD, SMP di Tanjabtim justru PNS nya cuma kepala sekolah.
Guru itu rata-rata honor, alhamdulillahnya sekarang sudah ada pengangkatan PPPK. Begitu juga di puskesmas juga kekurangan pegawai.
Seharusnya ketika mendaftar jadi pegawai di sini, resikonya ya itu.
Kabupaten Tantabtim lagian adalah kabupaten terdekat ke Kota Jambi selain Muaro Jambi ya.
Tribun Jambi: Harapannya apa?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Harapan saya kedepannya pegawai Tanjabtim bisa bertempat tinggal di Tanjabtim agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Dapat duitnya di sini, mutarnya juga di sini.
Sekolah-sekolahnya pun jadi lebih baik, jadi mereka tidak enggan lah menyekolahkan anak-anaknya di sini.
Tribun Jambi: Kami ingin tau lima tahun kedepan apa ni program yang jadi andalannya?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Saya ada 18 program, semuanya andalan.
Mulai dari seragam sekolah, support memberikan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Mudah-mudahan kedepannya kita bisa nambah. Jadi memang bebannya orang tua itu bisa berkurang. Jadi selain kita bisa membantu perekonomian mereka, kita bisa mengurangi beban mereka.
Kemudian saya berharap nelayan kita sejahtera. Jadi sekarang itu nelayan masih belum berani keluar dari zona nyaman.
Jadi kami sudah liat di daerah-daerah lain, nelayannya bisa berpenghasilan yang luar biasa.
Tadinya kapalnya yang kecil, mereka bisa punua kapal yang besar agar tangkapannya bisa lebih jauh dan tangkapannya akan lebih banyak.
Karena yang menentukan harga ikan itu hasil lelang, bukan si A si B si C. Sekarang ini bang, 70 persen lautnya ada di Tanjabtim.
Harusnya hasil ikan itu masyarakat kita yang dapat lebih banyak karena lautnya juga lebih luas. Tetapi sekarang yang kita lihat ikannya banyak di Tungkal Tanjabbar gitu kan.
Tribun Jambi: Masalahnya di mana?
Bupati Dillah Hikmah Sari: Karena nelayan kita itu lebih banyak menjual ikannya di tengah laut dan hasilnya lebih kecil, jadi untuk memenuhi kebutuhan di Tanjabtim itu kurang.
Makanya sekarang saya mau UMKM naik kelas dari hasil laut.
Jadi kami mempersiapkan ini ketika banyaknya permintaan pasar, kami siap ni bahan-bahan dasarnya.
Setelah itu barulah bisa mempersiapkan semuanya.
Baca juga: Sosialisasi JKN di Jelutung: BPJS Kesehatan Perkuat Pemahaman Masyarakat Lewat Program PIL
Saksi Kata, Anggota HMI Dikeroyok di UIN STS Jambi hingga Kepala Bocor |
![]() |
---|
Saksi Kata: Sesepuh Kenali Asam Atas Kota Jambi Siap Mati, Heran Zona Merah Pertamina |
![]() |
---|
SAKSI KATA Pasien Somasi RSUD Kota Jambi, Pengacara: Anak 4 Tahun Meninggal |
![]() |
---|
Juliana Wanita SAD Jambi Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Rosdewi Ojol Jambi yang Akunnya Di-suspend karena Ribut vs Pelanggan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.