Berita Kerinci

Dua Jam Damkar tak Datang, Warga Kerinci Berjibaku Padamkan Api Pakai Air Kemasan

Rabu (11/6/2025) malam, api menyebar cepat di rumpun bambu di Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci.

Penulis: Herupitra | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunjambi.com/ Herupitra
KEBAKARAN - Kebakaran rumpun bambu yang terjadi di Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, Rabu (11/6), nyaris berubah menjadi bencana besar. 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Rabu (11/6/2025) malam, api menyebar cepat di rumpun bambu di Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci.

Warga panik. Api itu dekat dengan pemukiman mereka.

Mereka sudah berusaha menghubungi pemadam kebakaran tapi, dua jam menunggu, petugas tak kunjung datang.

Kebakaran rumpun bambu yang terjadi di Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, itu nyaris berubah menjadi bencana besar. 

Mau tidak mau, mereka berupaya memadamkan api sendiri.

Risiko besar diambil. Mereka berjibaku memadamkan api menggunakan alat seadanya, seperti kayu dan air mineral di kemasan.

Pasalnya, ppi yang berkobar tak jauh dari pemukiman itu dibiarkan membesar tanpa bantuan satu pun mobil pemadam kebakaran.

Warga pun harus mengambil risiko besar, memadamkan api hanya menggunakan kayu dan air kemasan.

Dalam kondisi darurat, warga langsung menghubungi pihak Damkar Kabupaten Kerinci.

Panggilan dilakukan berulang kali, mulai dari menghubungi Kasat Pol PP dan Damkar hingga Kabid Damkar.

Namun, jawaban yang diterima sangat mengecewakan.

“Mereka bilang mobil dalam perjalanan. Tapi nyatanya sampai dua jam lebih kami tunggu, tak ada satu pun damkar yang datang.

"Ini bukan sekadar keterlambatan, ini pembohongan publik,” ujar Gafar, seorang warga dengan nada geram.

Warga yang berkumpul di lokasi sempat terdokumentasi berdiri di dekat kobaran api, menunggu bantuan yang tak kunjung tiba.

Beberapa dari mereka bahkan terlihat putus asa sambil terus memantau api yang menjilat dedaunan kering dan bambu.

Karena situasi semakin mengkhawatirkan, warga akhirnya bergotong-royong memadamkan api menggunakan alat seadanya, seperti kayu dan bahkan air mineral dalam botol.

Beruntung, api berhasil dikendalikan sebelum menyambar rumah warga.

Berdasarkan pantauan di lapangan, api mulai besar dari pukul 18.00 Wib, namun api berhasil dipadamkan pada pukul 21.00 wib.

Tuntut Evaluasi Pejabat Terkait

Merasa dikhianati oleh lambannya respons petugas, warga kini mendesak Bupati Kerinci untuk mengevaluasi kinerja Kasat Pol PP dan Damkar serta Kabid Damkar.

“Kami tidak mau kejadian seperti ini terulang. Nyawa dan rumah kami dipertaruhkan karena kelalaian dan ketidakjujuran pejabat. Kami minta Bupati bertindak tegas,” ungkap warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Damkar maupun Pemkab Kerinci.

Sementara warga masih menyisakan trauma dan kekecewaan mendalam atas kejadian tersebut.

(Tribunjambi.com/Heru Pitra)

 

Baca juga: LIMA Kali Kepala Wanita ini Dipopor di Kelab Malam Jambi: karena Mabuk, Emosi Meledak

Baca juga: MENDIDIH Darah Pemuda Jambi ini Dapati Pacar Ibu di Kolong Tempat Tidur saat Pulang Kerja

Baca juga: 50 Anggota Gengster Abu Shabab di Palestina yang Dipersenjatai Israel Ditumpas Hamas

Baca juga: Pak Guru Belum Nikah karena Masih Nabung, Siswa Usul: Pakai Uang Kas Kelas Kita Aja Pak

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved