Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 10 juni 2025 - Rabalah dan Lihatlah

Bacaan ayat: Lukas 24:39 (TB)  "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulang

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 10 juni 2025 - Rabalah dan Lihatlah

Bacaan ayat: Lukas 24:39 (TB)  "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Hampir semua orang setuju bahwa iman itu tidak bisa dibuktikan, karena menyangkut ranah personal yang terkait langsung pada relasi penyembah dengan yang disembah.

 Akibatnya banyak orang berfikir bahwa iman itu abstrak; tidak bisa diindera oleh indera yang dimiliki manusia.

 Itu sebabnya pengalaman mistis menjadi ladang yang subur untuk dijadikan tolok ukur iman. Pengalaman mimpi dan penglihatan menempati urutan pertama dalam skala prioritas.

Siapa yang bisa tahu mimpi dan penglihatan, kecuali orang yang mengalaminya?

Itu sebabnya pada masa silam, dalam catatan Alkitab, untuk menguji kehebatan para ahli nujum dan orang pintar pada masanya, Firaun tidak mau sekedar menerima tafsiran mimpi. Ia ingin orang memberitahukan apa mimpinya, sekaligus apa artinya. 

Dalam hal ini, Firaun berkeyakinan bahwa hanya Sesembahan yang benar, yang bisa tahu segalanya, dan kepada orang Sesembahan itu menyatakan diri; maka orang itu pasti tahu mimpi yang dialami dan artinya.

Disnilah Yusuf tampil memberitahu mimpi Firaun sekaligus maknanya. 

Yesus bangkit. Siapa yang bisa percaya dengan berita ini?

Meskipun ide kebangkitan telah Yesus nyatakan beberapa kali, tetap saja para murid tidak paham.

 Itu sebabnya dengan sengaja selama 40 hari paska kebangkitan-Nya, Yesus berulangkali menampakkan diri kepada para murid.

Tujuan utamanya ialah untuk meyakinkan para murid bahwa Ia benar-benar bangkit. Kebangkitan itu sebuah realita yang terjadi secara nyata, meskipun tidak ada penjelasan bagaimana cara bangkitnya. 

Kali ini masih saja mereka takut.

 Parahnya, mereka menyangka sedang melihat hantu. Bukankah fenomena takut hantu terus ada dalam sejarah? Sebuah ironi, jika orang lebih mudah percaya kepada hantu daripada percaya kepada Tuhan!

Itu sebabnya Yesus tampil dengan pernyataan, "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

Pertama, Yesus mengajak mereka membuktikan sendiri. Tangan dan kaki yang luka karena paku dalam peristiwa penyaliban, tentu cukup untuk meyakinkan, mengingat mereka menyaksikan peristiwa penyaliban meskipun dari jauh.

 Peristiwa penyaliban Yesus adalah peristiwa sejarah yang dicatat oleh banyak sumber; bukan hanya Injil namun sejarawan umumpun mencatat peristiwa tersebut meskipun dalam versi yang berbeda, mengingat kepentingan tulisan yang dibuat kala itu.

Kedua, Yesus meminta mereka untuk mengindera keberadaan-Nya. 

Meraba dan melihat, menjadi pembuktian yang paling valid, bahkan hingga hari ini. Para saksi mata yang menyaksikan sebuah peristiwa, akan menjadi bukti primer di 'meja hijau' bagi seorang hakim untuk memutuskan sebuah perkara.

Yesus mengijinkan mereka untuk menyelidiki sendiri bahwa yang sedang bercakap-cakap dengan mereka adalah Yesus yang bangkit. 

Ketiga, Yesus memakai catatan otoritas yang berlaku, yaitu Kitab Suci, agar diselidiki bahwa segala nubuat tentang Mesias digenapi didalam Diri-Nya. 

Dua puluh abad telah berlalu sejak peristiwa kebangkitan Yesus terjadi. Meskipun demikian, kita tidak akan 'percaya buta'.

Iman yang kita miliki dalam Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah iman yang nyata. Iman yang bisa dibuktikan. 

Memang dalam bagian tertentu, tetap menjadi misteri; namun ada begitu banyak bukti yang valid dan cukup untuk membawa seseorang percaya.

Dalam hal ini, Roh Kudus akan tampil sebagai Penolong agar kita dapat memilih untuk percaya. 

Teruslah percaya sebab bukti telah lebih dari cukup. Pertanyaan-pertanyaan baru akan terus muncul untuk menggoncang. 

Meskipun demikian, iman yang benar, yang berdasarkan realita, akan mampu bertahan. Roh Kudus akan terus memberikan pencerahan. Amin.

    Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved