Berita Jambi
3 Pencuri Harta Candi Muaro Jambi Dini Hari Kuwalat, Polisi Temukan sudah Dalam Kondisi Begini
Saat dini hari, para pemburu harta karun itu mendatangi kompleks Candi Muaro Jambi. Tapi, apa yang dialami mereka sungguh mengejutkan.
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Tiga laki-laki mencoba mencuri benda purbakala di kawasan Percandian Muaro Jambi, Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.
Saat dini hari, para pemburu harta karun itu mendatangi kompleks Candi Muaro Jambi.
Mereka berinisial IS (36) warga Parit Culum, RE (37) warga Mudung Darat, dan SL (35) warga Desa Muaro Jambi.
Tapi, apa yang dialami mereka sungguh mengejutkan.
Mereka masuk lokasi candi, Kawasan Cagar Budaya Nasional atau KCBN Muarajambi, tepatnya di seputaran Candi Gumpung, pada 4 Juni lalu sekira pukul 03.00 WIB.
Penangkapan komplotan pencuri barang antik itu berawal dari informasi yang diterima Unit Reskrim Polsek Maro Sebo dari pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi (dulu BPCB).
BPKW V melapor bahwa ada orang yang memasuki kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi, yang bertujuan mencari barang-barang peninggalan di seputaran Candi Gumpung Candi Muaro Jambi.

Menerima laporan itu, unit Reskrim Polsek Maro Sebo dipimpin Kanit Reskrim Ipda Ansori mendatangi kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi dan berkoordinasi dengan pihak balai.
Saat melaksanakan penyelidikan di seputaran kawasan Candi Gumpung, polisi mendapati tiga orang melakukan aktivitas pencarian barang peninggalan di seputaran Candi Gumpung.
Selain tiga pelaku, polisi juga menemukan barang bukti berupa alat pendukung pencarian barang antik seperti metal detecor dan sekop.
Mereka diamankan Tim Unit Reskrim Polsek Maro Sebo, Resort Muaro Jambi di kompleks percandian.
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Heri Supriawan, melalui Kapolsek Maro Sebo, Iptu Jefri Simamora mengatakan penangkapan pencuri barang antik di kawasan Candi Muaro Jambi.
"Iya benar. Unit Reskrim Polsek Maro Sebo melaksanakan pendampingan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi, mengamankan pelaku pencuri barang antik di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi," ujarnya.
Penangkapan tersebut disaksikan oleh pihak balai dan sekuriti di sana.
Baca juga: Ingat Yanto, ASN Pemprov Jambi Terdakwa Asusila? Kini Dituntut 7 Tahun Penjara dan Denda Rp500 Juta
"Pelaku dan barang bukti dibawa ke Mapolsek Maro Sebo guna pemeriksaan lebih lanjut,"terang Iptu Jefri.
Pencurian di Sungai Batanghari
Penjarahan barang purbakala di Sungai Batanghari, tepatnya di wilayah Desa Suak Kandis, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, terus terjadi.
Dari semula hanya di satu desa, kini meluas ke 10 desa.
Larangan pemerintah agar tak mencari barang purbakala di kawasan cagar budaya bawah air itu pun tidak ada pengaruhnya.
Setidaknya sejak 2022 aksi pencurian barang purbakala di Sungai Batanghari wilayah Desa Suak Kandis terjadi.
Di bawah air sungai, di desa yang jaraknya hampir tiga jam dari Kota Jambi tersebut tersimpan banyak benda bersejarah.
Seperti gerabah, mangkok, keris, cincin, emas, dan lainnya.
Beberapa kali tim gabungan turun ke lokasi untuk menyosialisasikan terkait cagar budaya bawah air ini. Pemkab Muaro Jambi bahkan menempatkan petugas. Namun, penjarahan barang purbakala belum berhenti.
Para penjarah biasanya mencari barang purbakala tersebut dengan cara menyelam menggunakan alat bantu penyuplai oksigen.
Mereka nekat menyelam hingga ke dasar Sungai Batanghari.
Selain itu, mereka juga menggunakan mesin penyedot untuk mengangkat endapan tanah yang telah menimbun barang tersebut ratusan tahun.
"Sekarang masih banyak ketek-ketek (perahu) penyelam yang bergelantungan di tengah air," kata Bujang, warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kumpeh, Muaro Jambi.
Tempat Saudagar Masuk
Wilayah Kumpeh dulunya merupakan tempat masuk orang-orang terutama saudagar kaya dari berbagai negara.
Kala itu, di sana terdapat pelabuhan terbesar Jambi.
Banyak kapal bersandar, mulai dari kapal China, Jepang, Arab Saudi, hingga kapal saudagar negeri seberang.
Jika mau masuk Jambi, kapal-kapal saat itu harus bersandar di pelabuhan Kumpeh terlebih dahulu.
Tak sedikit kapal-kapal ini karam dan tenggelam.
Walhasil, barang-barang yang ada di dalam kapal ikut tenggelam.
Barang-barang itulah yang kemudian menjadi harta karun dan tersimpan di dasar Sungai Batanghari.
"Ada emas, guci, keramik, gerabah, keris, berlian, dan lainnya," ujar seorang warga yang juga menyebut barang-barang itu sebagai barang antik.
Harga Tinggi
Untuk menyelamatkan benda purbakala yang berada di bawah air Sungai Batanghari, Pemkab Muaro Jambi telah menetapkannya sebagai cagar budaya bawah air.
Sayangnya, hingga saat ini para penjarah terus berkeliaran.
Kenekatan para pemburu barang purbakala itu lantaran harganya yang tinggi.
Seorang warga mengungkapkan tak sedikit orang yang menemukan barang purbakala di dasar Sungai Batanghari meraup uang banyak setelah laku terjual.
Tribun memperoleh kabar bahwa ada kolektor dari luar negeri yang kerap datang ke lokasi untuk membeli barang purbakala hasil temuan warga.
Kolektor bahkan berani membeli hingga miliaran rupiah.
Warga Resah
Warga sudah resah dengan maraknya perburuan barang purbakala tersebut.
Warga Desa Degong Karya, Kecamatan Kumpeh, misalnya.
Beberapa hari lalu, mereka membakar satu ketek (perahu) pemburu barang purbakala.
Saat itu, warga ramai-ramai mendatangi lokasi tempat pencarian barang purbakala, termasuk PETI (penambangan emas tanpa izin), menggunakan perahu motor (pompong).
Setibanya di lokasi, tepatnya di Daerah Aliran Sungai Batanghari RT 08 Desa Gedong Karya, warga menemukan satu unit perahu motor sedang beraktivitas mencari barang purbakala dan PETI.
Warga mengarahkan pelaku untuk menghentikan aktivitas.
Namun, permintaan warga tersebut mendapat penolakan dari pelaku.
Akhirnya, warga tersulut emosi dan mulai menyuruh agar pelaku terjun ke Sungai Batanghari.
Melihat warga telah emosi, pelaku terjun ke Sungai Batanghari dan berenang ke tepian sungai. Warga kemudian membakar perahu motor milik pelaku dan meninggalkannya.
"Warga menolak aktivitas ini di desa," kata Zulkarnain, tokoh masyarakat Desa Gedong Karya. (muzakkir)
Baca juga: Dukung Pemindahan Kebun Binatang ke Sungai Gelam, Bupati Muaro Jambi Optimis Ekonomi Lokal Tumbuh
Baca juga: Deretan Masalah RS Erni Medika Jambi, Pernah Tahan Bayi, Dugaan Malapraktik dan Belum Akreditasi
Wagub Sani Dorong PERHIPTANI Perkuat SDM Pertanian Jambi |
![]() |
---|
Tak Hanya Pengajian, Gubernur Jambi Ajak BKMT Aktif di Bidang Sosial |
![]() |
---|
Hesti Haris Resmi Pimpin BKMT Provinsi Jambi Periode 2025–2030 |
![]() |
---|
10 Perusahaan Tambang Batu Bara Bandel di Jambi Dipanggil Komisi XII DPR RI |
![]() |
---|
Lansia Kota Jambi Tunjukkan Semangat Kemerdekaan Lewat Lomba 17-an |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.