Berita Jambi
Verifikasi Selesai, DPRD Tebo Jambi Siap Panggil PT WKS soal Kerusakan 60 Hektare Kebun
Komisi II DPRD Kabupaten Tebo Jambi akan memanggil pihak PT Wira Karya Sakti (WKS) dan para petani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).
TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Komisi II DPRD Kabupaten Tebo akan memanggil pihak PT Wira Karya Sakti (WKS) dan para petani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), menyusul laporan rusaknya puluhan hektare lahan perkebunan milik warga Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Jambi.
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, sekitar 50-60 hektare kebun sawit dan karet yang sudah produktif diduga digusur oleh PT WKS.
Ketua Komisi II DPRD Tebo, Tibrani mengatakan, ada sekitar 50-60 hektare lahan yang dilaporkan rusak total.
Baca juga: 60 Hektare Kebun Produktif Digusur, Petani Muara Kilis Tebo Tuntut Tanggung Jawab PT WKS
Ia bilang akan melakukan langkah memanggil pihak WKS dan para petani untuk melakukan RDP.
"Kita lakukan RDP sekali lagi, nanti kita panggil pihak PT WKS dan para petani yang terdampak," ujarnya Kamis (5/6/2025).
Diberitakan sebelumnya, tim verifikasi data kebun warga Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo yang digusur oleh PT Wira Karya Sakti (WKS) telah selesai dilakukan.
Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Tebo, Parda Ritonga mengatakan, berdasarkan verifikasi yang di ketua oleh Camat Tengah Ilir ada sekitar 50-60 hektare kebun yang sudah rusak total
"Setelah kita verifikasi, ada sekitar 50-60 hektare kebun warga yang dirusak oleh PT WKS," terangnya Rabu (4/6/2025).
Baca juga: AKAL-AKALAN Wadison Pasaribu Usai Bunuh Istri, Jawaban Berbelit-belit hingga Minta Bertemu Anak
Kebun warga yang digusur WKS sudah produktif ada yang berusia 5 - 10 tahun kini hancur digusur PT WKS.
Kini para petani berharap ada solusi setelah kebun nya dirusak oleh pihak PT WKS.
Mereka minta pihak WKS untuk bertanggung jawab atas kebun yang sudah dirusak.
Bahkan informasi yang dihimpun, ada beberapa petani yang mengalami sakit akibat kebunnya dirusak.
Sebab hanya itulah sumber penghasilannya.
"Ada beberapa petani yang sakit akibat kebunnya digusur, "katanya.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.