Berita Viral

Viral Kuli Disabilitas Jalan Kaki Pasuruan-Nganjuk Usai Ditipu Mandor, Gaji Tak Dibayar

Viral kuli disabilitas jalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk. Sebelumnya ditipu mandor dan tak dibayar.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
TEGANYA Mandor Tipu Kuli Disabilitas, Nangis Jalan Kaki dari Pasuruan ke Nganjuk, Gaji Tak Dibayar 

TRIBUNJAMBI.COM- Viral kuli disabilitas jalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk. Sebelumnya ditipu mandor dan tak dibayar.

Kisah pilu kuli bernama Gito itu terungkap setelah tak sengaja ditemui seorang TikToker dengan akun @lakihoki.

Gito merupaka pria disabilitas asal Nganjuk yang bekerja sebagai kuli.

Gajinya yang seharusnya didapat, tak kunjung dibayarkan.

Padahal, pekerjaan itu ia lakukan demi menyambung hidup bersama ketiga anaknya.

Ia pun terpaksa harus pulang ke rumah dengan berjalan kaki, membawa harapan palsu untuk ketiga anaknya di rumah.

Kisah ini dibagikan oleh seorang Tiktoker, @lakihoki.

Baca juga: 3 Polisi Sarolangun Dipecat Tidak Hormat Gegara Melanggar Kode Etik, Kapolres: Jadi Pembelajaran

Baca juga: Nasabah Bank Jambi Buru-buru Cek Rekening usai Pembobolan oleh Rafina hingga Rp7,1 M di Kerinci

Awalnya ia bercerita, melihat seorang pria tua berjalan dengan tidak seimbang dan lemas mengarah ke Aloha, Sidoarjo.

Saat ditanya, pria itu bernama Gito. Ia mengaku hendak berjalan kaki menuju ke terminal Bungurasih.

"Masih jauh loh," tanya seorang pria yang diketahui merupakan pemilik akun Tiktok tersebut.

"Iya, tidak apa-apa," jawab Gito.

"Bapak kerja di sini? tanya pria itu.

"Sudah tidak, saya mau pulang (ke Nganjuk)," jawab Gito lagi.

Gito mengalami ketidak normalan pada tangan kanannya.

Kakinya juga sedikit mengalami masalah sehingga jalannya tidak seimbang.

Sang pria menawarkan diri untuk mengantarnya ke terminal menggunakan mobil karena jarak yang cukup jauh, namun Gito menolak.

Ia berdalih masuk angin apabila melakukan perjalanan dengan mobil. Ia pun tetap kukuh untuk meneruskan perjalanannya sendirian di tengah malam itu.

Hingga kemudian, sang pria menawarkan Gito untuk naik ojek saja. Ia bermaksud menolong Gito dengan memesankan ojek untuknya.

Gito pun mau menerima tawaran itu setelah dipaksa.

Baca juga: Jemaah Haji Asal Muaro Jambi Meninggal Dunia di Tanah Suci

Gito kemudian bercerita, bahwa dirinya akan pulang ke Nganjuk dan telah berjalan kaki dari Pasuruan sejak subuh sebelumnya.

Hal ini dia lakukan karena tak memiliki uang untuk ongkos ke rumah. Sudah sebulan ia bekerja sebagai kuli, gajinya tak kunjung dibayar oleh sang mandor.

"Mandornya bermasalah pak, waktunya bayaran ditinggal," kata Gito.

Hatinya pun remuk dan merasa tertipu.

Gito tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk tiga anaknya di rumah tanpa uang sepeserpun.

Kata Gito, ini pengalamannya yang pertama kali bekerja jauh dari tempat tinggalnya.

Bekerja di kota, rupanya tak seperti yang ia harapkan. Pengalaman pahit dirasakan, bahkan tak tahu harus bagaimana cara pulang ke rumah.

"Pulang nggak bawa uang sama sekali?," tanya sang pria.

"Nggak ada," jawab Gito.

Meski demikian, Gito mengaku tak marah dengan mandornya itu.

Di tengah keterbatasan, Gito mencoba ikhlas menjalani nasib yang dialami.

"Saya ikhlas nggak apa-apa, biar yang kuasa yang balas," katanya.

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: TEGANYA Mandor Tipu Kuli Disabilitas, Nangis Jalan Kaki dari Pasuruan ke Nganjuk, Gaji Tak Dibayar

Baca juga: Kunjungan Kerja KASAD di Provinsi Jambi, Tinjau Pelaksanaan Ketahanan Pangan Melalui Vicon

Baca juga: Bupati Fadhil Arief Ajak Generasi Muda Batang Hari Jambi Terlibat dalam Pertanian Modern

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved