Berita Internasional

Kesepakatan Gencatan Senjata dari AS Masih Buntu, Israel 'Paksa' Hamas Terima Proposal

Dalam pernyataannya, Hamas menuntut agar Israel menghentikan operasi militernya dan menarik seluruh pasukan dari wilayah Gaza.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tangkapan Layar/khaberni
ILUSTRASI HAMAS-ISRAEL - Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas yang difasilitasi Amerika Serikat masih menemui jalan buntu. Israel memaksa Hamas untuk menerima semua isi proposal. 

Dalam proposalnya, Witkoff mengatur bahwa seluruh pihak harus mencapai kesepakatan terkait parameter penarikan sebagian pasukan Israel selama masa gencatan senjata 60 hari, serta melanjutkan negosiasi menuju penghentian perang secara keseluruhan selama masa jeda tersebut.

Namun, menurut laporan Channel 12, pemerintah Israel menilai tanggapan dari Hamas sebagai bentuk “penolakan efektif.”

Pejabat Israel bahkan menyampaikan kepada keluarga sandera bahwa jika usulan Witkoff dijalankan, maka seluruh sandera akan dibebaskan dan kesepakatan tersebut bukan hanya mencakup sebagian sandera.

Saat ini diketahui ada 58 sandera yang masih berada di Gaza, termasuk jenazah dari sedikitnya 35 korban yang dikonfirmasi telah tewas oleh militer Israel (IDF), serta 20 orang yang diyakini masih hidup.

Ada pula kekhawatiran atas keselamatan tiga sandera lainnya.

Hamas Tegaskan Tidak Menolak Proposal AS

Anggota Biro Politik Hamas, Basem Naim, menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak proposal Witkoff dan menyayangkan tanggapan AS yang dinilainya berat sebelah.

"Kami tidak menolak usulan Tuan Witkoff," ujar Naim kepada CNN.

"Minggu lalu kami mencapai kesepakatan dan kesepahaman dengannya mengenai sebuah proposal, yang menurutnya dapat diterima untuk dinegosiasikan," sambungnya.

"Kami kemudian dihadapkan dengan tanggapan Israel, yang tidak setuju dengan semua ketentuan yang telah kami sepakati.”

"Mengapa, setiap kali, respons Israel dianggap sebagai satu-satunya respons untuk negosiasi? Ini melanggar integritas dan keadilan mediasi dan merupakan bias total terhadap pihak lain," tambah Naim.

Pada hari yang sama, Kantor Perdana Menteri Israel menegaskan kembali posisi mereka terkait tanggapan Hamas, seraya menyatakan:

"Meskipun Israel telah menyetujui garis besar Witkoff yang diperbarui untuk pembebasan sandera kami, Hamas tetap berpegang pada penolakannya."

"Israel akan melanjutkan tindakannya untuk memulangkan sandera kami dan mengalahkan Hamas," demikian bunyi pernyataan resmi tersebut.


(*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved