Berita Batanghari
Isu Beras Palsu di Batang Hari Ditepis Polda Jambi, Hasil Lab Nyatakan Asli
Kepolisian Daerah (Polda) Jambi memastikan bahwa beras premium yang sempat diduga palsu oleh seorang warga Batanghari merupakan beras asli dan aman
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi memastikan bahwa beras premium yang sempat diduga palsu oleh seorang warga Batanghari merupakan beras asli dan aman dikonsumsi.
Kepastian ini didapat setelah hasil uji laboratorium menyatakan tidak ada kandungan plastik atau bahan sintetis dalam sampel beras tersebut.
Kasubdit I Industri dan Perdagangan (Indagsi) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi, AKBP Hernawan mengatakan bahwa tidak ditemukan unsur sintetis atau plastik dalam sampel beras yang diuji.
Baca juga: Antisipasi Beras Plastik, Diskoperindag Tebo Jambi Lakukan Pengecekan
“Hasil uji lab-nya sudah keluar, itu beras asli, bukan sintetis,” ujar Hernawan saat dikonfirmasi pada Kamis (29/5/2025).
Uji laboratorium tersebut dilakukan selama sekitar dua pekan.
Menurut Hernawan, hasilnya menguatkan bahwa dugaan beras palsu tersebut tidak terbukti.
“Jadi, yang diuji itu memang beras premium. Memang ada sebagian kecil yang mengambang saat direndam, tapi itu bukan berarti palsu,” tambahnya.
Menurutnya, dalam proses produksi beras, terkadang ada pencampuran dari berbagai jenis padi, terutama jika menggunakan mesin industri skala besar.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Stok Beras di Batanghari Jambi Masih Aman Hingga Tingkat Kecamatan
Hal itu bisa menyebabkan adanya butir beras dengan karakteristik berbeda, namun tetap aman dikonsumsi.
Peristiwa ini bermula dari laporan seorang ibu rumah tangga bernama Lilis Suryani, warga Desa Kotoboyo, Kecamatan Bathin 24, Kabupaten Batanghari.
Ia mengaku membeli sekarung beras premium merek Rambe ukuran 10 kilogram dari sebuah minimarket pada Minggu (4/5/2025).
Awalnya, Lilis tidak mencurigai beras tersebut.
Namun saat memasak untuk ketiga kalinya, ia mulai merasa aneh karena beberapa butir beras mengambang saat dicuci.
Setelah dimasak, ia menganggap teksturnya lebih lembek dari biasanya.
Baca juga: Beras SPHP Kian Langka, Dinas Pangan Batanghari: Terakhir Diterima Maret
“Biasanya keras, tapi yang ini agak lembek. Jadi saya curiga,” ujar Lilis dalam pernyataannya saat dikonfirmasi sebelumnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.