Bantuan Pemerintah
Kuartal I Lesu, Pemerintah Tancap Gas dengan 6 Stimulus Ekonomi di Libur Sekolah
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat hanya 4,87 persen, melambat dari kuartal yang sama tahun sebelumnya 5,11 persen.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ekonomi Lesu Kuartal I, Pemerintah Tancap Gas dengan 6 Stimulus Libur Sekolah
TRIBUNJAMBI.COM - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat hanya 4,87 persen, melambat dari kuartal yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,11 persen.
Sebagai respons, pemerintah menyiapkan enam stimulus ekonomi untuk menjaga momentum konsumsi masyarakat.
Stimulus ini akan diberlakukan selama Juni–Juli 2025, bertepatan dengan masa liburan sekolah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, strategi ini penting untuk memastikan ekonomi tetap tumbuh di tengah tekanan global dan menurunnya konsumsi domestik.
"Ini untuk menjaga pertumbuhan agar tetap di kisaran 5 persen. Kami berharap libur sekolah dan stimulus dapat menggantikan momen konsumsi besar seperti Idul Fitri atau Natal," ujar Airlangga.
Paket stimulus meliputi:
Diskon transportasi (kereta, pesawat, laut).
Diskon tarif tol.
Baca juga: VIRAL Bujang Buntu di Senaung Muaro Jambi Terekam CCTV Curi Tabung Gas: Modus Pinjam Korek
Baca juga: CATAT! Pemerintah Gulirkan 5 Stimulus Ekonomi Mulai Juni Selain Subsidi Pekerja: Diskon Tol-Listrik
Potongan 50 persen tarif listrik untuk 79,3 juta rumah tangga.
Bantuan sembako untuk 18,3 juta keluarga.
Diskon iuran JKK untuk sektor padat karya.
Subsidi upah untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta.
Stimulus ini bersumber dari APBN dan sedang dalam tahap finalisasi peraturan oleh masing-masing kementerian terkait.
Subsidi Pekerja Cair Lagi 5 Juni
Presiden RI, Prabowo Subianto akan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi pekerja kepada pekerja bergaji di bawah Rp 3,5 juta.
Subsidi pekerja itu akan dimulai pada 5 Juni 2025 mendatang.
Jumlah nominal yang diterima penerima manfaat berbeda dengan era pandemi.
Baca juga: Viral Bujang Buntu di Mendalo Jambi Terekam CCTV Maling 100 Kilo Ayam Potong dari Lapak Sayur
Adapun nominal bantuan kali ini dipastikan lebih kecil dari Rp 600 ribu.
Penjelasan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Pemberian subsidi upah seperti masa Covid, tapi besarannya lebih kecil,” kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Untuk diketahui bahwa BSU menjadi bagian dari enam stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah kedepan.
Adapun stimulus ekonom itu untuk menjaga daya beli masyarakat selama masa libur sekolah.
Meski nominalnya lebih kecil, subsidi pekerja tetap dinilai strategis untuk pekerja berpenghasilan rendah.
Pada 2022 lalu, pemerintah memberikan BSU satu kali senilai Rp 600 ribu.
Kini, alasan pengurangan nominal dikaitkan dengan efisiensi APBN dan pembagian beban stimulus ke sektor lainnya seperti bantuan sembako dan potongan listrik.
BSU tahun ini akan menyasar jutaan pekerja formal, dan pendataannya akan disesuaikan dengan data BPJS Ketenagakerjaan dan instansi terkait.
“Anggaran sudah ada, tinggal finalisasi teknis saja,” tambah Airlangga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.