Rebutan Kamar Mandi, Pria di Malang Tusuk Mahasiswa Hingga Tewas

TRIBUNJAMBI.COM,  Malang – Kepolisian Resor (Polres) Malang berhasil mengamankan seorang pria berinisial Fikri alias Bondet, warga Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Pria tersebut   diduga menjadi pelaku penusukan terhadap seorang mahasiswa di sebuah kafe di Jalan Raya Mbureng, Desa Bulupitu, Sabtu (17/5/2025) dini hari.

Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo P. mengonfirmasi bahwa pelaku diamankan pada Sabtu malam (18/5/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Penangkapan dilakukan tak lama setelah pihak kepolisian menerima laporan terkait insiden berdarah yang terjadi di lokasi kejadian.

“Sudah diamankan semalam, pelaku saat ini masih diperiksa,” ujar Kapolres Danang, Minggu (19/5/2025).

Kapolsek Gondanglegi, AKP Lukman Hudin, menambahkan bahwa motif penusukan diduga karena pelaku dan korban terlibat adu mulut terkait penggunaan kamar mandi di kafe yang juga berfungsi sebagai tempat cuci motor tersebut.

"Pelaku sedang menggunakan kamar mandi saat korban mengetuk pintu dari luar. Hal ini memicu emosi pelaku," jelas Lukman.

Dalam kondisi marah, pelaku yang diketahui membawa pisau kecil langsung menyerang korban, seorang mahasiswa bernama Ahmad Husaini (25). Korban mengalami sejumlah luka tusukan di bagian kepala, leher, punggung, lengan, pundak, dan paha.

Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan bahwa jenazah korban ditemukan dalam kondisi tengkurap dengan luka terbuka akibat benda tajam. Korban kemudian dievakuasi ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk proses visum.

“Korban menderita luka karena benda tajam di beberapa bagian vital tubuh,” ungkap Bambang.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan apa pun. Kasus ini murni akibat pelaku yang tersulut emosi.

Saat ini, proses hukum terhadap pelaku tengah berjalan di Polres Malang. Penyidik masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap detail kejadian.

(TRIBUNNEWS/TRIBUNJATIM)

Baca juga: Kakak Korban Pembunuhan di Buluran Kenali Minta Terdakwa Dihukum Berat: Nyawa Tidak Bisa Ditukar