Guru SD di Merangin Jambi Uji Nyali Demi Mengajar, Netizen Tag Gibran: Tolong, Sebelum Makan Gratis!

Guru di Merangin Jambi Uji Nyali Demi Mengajar, Netizen Tag Gibran: Tolong, Sebelum Makan Gratis!

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah video memperlihatkan guruSD harus meniti jembatan gantung rusak demi bisa mengajar viral di sosial media.

Kondisi ini juga memantik kemarahan publik di media sosial. 

Video itu direkam di Desa Simpang Limbur, Kabupaten Merangin, Jambi, dan sontak jadi sorotan nasional.

Dalam video viral tersebut, sejumlah guru perempuan tampak menyeberangi jembatan gantung yang bolong besar.

Jembatan itu hanya menyisakan rangka baja dan tali seadanya untuk pegangan. 

Satu-satunya akses menuju sekolah itu kini berubah jadi arena "uji nyali".

Seorang guru perempuan bahkan tampak gemetar melangkah, sangat berhati-hati agar tidak tergelincir ke bawah. 

Momen itu membuat netizen tak hanya prihatin, tapi juga geram.

Baca juga: Guru SD di Merangin Jambi Nekat Seberangi Jembatan Bolong Demi Ngajar Viral: Potret Miris dari Desa

Baca juga: Detik-detik Mencekam Kapal Wisatawan Pulau Tikus Tenggelam di Bengkulu, Korban Ada Warga Jambi

"Bu guru.... Ibu yg lewat aku yg gemeteran ????????," tulis seorang warganet.

"Berasa outbound tapi ga seru karna ga aman ????," tambah lainnya.

Sementara netizen lain mempertanyakan ke mana dana desa selama ini mengalir.

"Ngapoin be pejabat daerah nyo nih??" sindir akun lainnya.

"Biasanya nunggu ada korban jiwa dulu baru bergerak pejabatnya," komentar lain yang menyindir keras pemerintah daerah.

Komentar-komentar bernada sinis dan kecewa membanjiri unggahan tersebut.

Mereka menyoroti lambannya pemerintah dalam merespons kebutuhan vital warga, khususnya dalam sektor pendidikan. 

Sebagian netizen bahkan menyebut kondisi ini sebagai bentuk nyata dari “pembiaran” atas keselamatan para tenaga pendidik.

“Saya rasa jika dalam desa, dengan dana pades atau dana desa selesai lah perbaikan darurat nyo itu. Saya berani bilang karena saya ketua BPD dari salah satu desa di Merangin,” tulis seorang netizen yang mengaku memiliki kapasitas di pemerintahan desa.

Banyak pula yang menyuarakan simpati mendalam untuk para guru yang tetap semangat mengabdi meski harus mempertaruhkan nyawa.

"Sehat⊃2; ya bu guru, semoga yg blm dapat NIP segera dapat, semoga yg belum sertifikasi segera dapat panggilan PPG????????."

Baca juga: Identitas Wisatawan Asal Bungo Jambi dan 7 Korban Meninggal Kapal Karam dari Pulau Tikus Bengkulu

Bahkan nama Wali Kota Solo sekaligus Cawapres RI, Gibran Rakabuming, turut disebut.

"@gibran_rakabuming pak nih liat, tolong baikin ntr dulu makan gratis ny."

Kondisi ini kembali memperlihatkan ketimpangan pembangunan antara kota dan desa, terutama dalam penyediaan infrastruktur dasar yang berpengaruh langsung terhadap akses pendidikan. 

Keberanian para guru menyeberangi jembatan rusak demi anak-anak didik, kini bukan hanya jadi simbol dedikasi, tapi juga menjadi tamparan telak bagi pihak berwenang.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah Kabupaten Merangin terkait rencana perbaikan jembatan tersebut. 

Masyarakat berharap ada aksi cepat, bukan sekadar reaksi.

"Karena kalau guru saja harus mempertaruhkan nyawa untuk mengajar, apa kabar masa depan anak-anak di desa ini?" tulis seorang pengguna media sosial menutup komentarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ruko Bengkel Motor di Tebo Jambi Terbakar Saat Pemilik Nyalakan Genset, Kerugian Capai Rp800 Juta

Baca juga: Cegah Kenakalan Remaja, Anggota DPR RI Elpisina Dukung Fasilitas Voli di Sijenjang Jambi

Baca juga: Daftar 7 Kabupaten Jika Wacana Provinsi Sumatera Tengah Terbentuk, Jambi Riau dan Sumbar Kehilangan

Baca juga: Guru SD di Merangin Jambi Nekat Seberangi Jembatan Bolong Demi Ngajar Viral: Potret Miris dari Desa