Jalan Rusak di Bungo Viral, Warganet Sindir Kinerja Bupati Sebelumnya: “Jaman Mashuri Buta Tuli!”

TRIBUNJAMBI.COM - Kondisi jalan rusak di Kampung Lebuh, Telentam, Kabupaten Bungo, Jambi yang kembali viral menyulut kemarahan publik. 

Dalam video yang ramai dibagikan di media sosial, tampak siswa SD dan warga kesulitan melewati jalan yang sudah bertahun-tahun rusak tanpa perbaikan berarti.

Namun bukan hanya sekadar menyuarakan keluhan, warganet juga mulai menyinggung kinerja para pejabat terdahulu. 

Bupati sebelumnya, Mashuri, menjadi salah satu pihak yang disorot tajam oleh netizen.

Video tersebut memicu berbagai komentar dari warganet yang mengecam lambannya respons pemerintah terhadap kondisi jalan yang telah rusak selama bertahun-tahun. 

Beberapa netizen bahkan menyoroti kinerja Bupati sebelumnya, H. Mashuri, yang menjabat selama dua periode, yaitu 2016–2021 dan 2021–2024 .​

“Jaman BUPATI Mashuri dan DPRD ga pernah lewat disana deh. Jadi BUTA TULI PEJABATNYA,” tulis akun @vandi_juna dalam komentar unggahan video oleh @info_kabar_bungo.

Unggahan tersebut memperlihatkan anak-anak SD yang harus menjinjing sepatu agar tidak kotor saat melintasi jalan berlumpur. 

Baca juga: Profil Mashuri, Bupati Bungo Jambi yang Dikritik Anak SD dan Janjinya Ditagih Warga

Baca juga: Jeritan Hati Anak-Anak SD dari Kampung di Bungo Jambi Viral Lagi Keluhkan Jalan Rusak

Sementara pengendara motor melintas dengan hati-hati agar tidak terjatuh.

Mereka juga menyampaikan permintaan langsung kepada Bupati terpilih, Dedy Putra, untuk segera mengaspal jalan tersebut.

Komentar lain juga menyoroti minimnya kepedulian selama bertahun-tahun terakhir. “10 tahun dk tetengok ????,” ujar akun @afnndp_77, mengkritik lamanya pembiaran jalan rusak itu.

Sebagian netizen menilai bahwa permasalahan ini bukan hanya tanggung jawab pemimpin saat ini, tetapi juga buah dari kelalaian pemerintahan sebelumnya. 

Banyak yang berharap kepemimpinan baru dapat membawa perubahan dan membuktikan komitmen terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Viralnya video ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil masih perlu menjadi prioritas.

Terutama untuk akses pendidikan anak-anak yang harus bertaruh keselamatan hanya demi pergi ke sekolah.