Humas Interest Story

Kisah Ayi, Hidup di Rumah yang Kolongnya Penuh Sampah di Tanjabbar Jambi

Pagi-pagi di depan rumah, tampak seorang perempuan mengenakan hijab instan, jaket tipis putih dan celana hijau pekat menyapu sampah yang menutupi

|
Tribunjambi.com/Rara Khushoshoh Azzahro
MENYAPU - Ayi menyapu halaman kontrakan yang belum lama ditinggalinya. Dia dipindah tugaskan oleh perusahaannya ke wilayah Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). 

Pagi-pagi di depan rumah, tampak seorang perempuan mengenakan hijab instan, jaket tipis putih dan celana hijau pekat menyapu sampah yang bertebaran halaman rumah.

Halaman rumah itu kerap kotor, karena tak sempat dibersihkan Ayi.

Ayi merupakan penghuni kontrakan yang belum lama tinggal disana. Dia dipindah tugaskan oleh perusahaannya ke wilayah Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).

Karena kesibukannya, ia tak punya waktu untuk membersihkan rumahnya tiap hari, sehingga membiarkan sampah menumpuk sampai 2 minggu lamanya.

Rumah dengan halaman 2x4 meter penuh sampah dedaunan.

Kenyamanan cukup terganggu, terlebih dengan banyaknya nyamuk beterbangan sepanjang wkatu.

Rumah yang dari depan terlihat mewah itu, sebenarnya adalah rumah panggung dengan lantai papan, beberapa berlubang. 

Baca juga: Kejanggalan Gelagat Lisa Mariana Saat Bongkar Soal Ridwan Kamil, Pakar Ekspresi: Gerak Matanya Aneh

Baca juga: Usia Libur Lebaran, Siswa di Kota Jambi Kembali Terima Makan Bergizi Gratis

Awalnya tinggal di sana, ia kaget karena di bawah rumah penuh sampah menumpuk.

Sampah bukan hanya karena dedaunan dari pohon jambu air depan rumahnya yang bertebaran, bahkan sampah plastik, botol dan limbah bahan masakan rumah tangga yang membusuk juga ikut serta.

Sesekali ia pun melihat pemandangan biawak yang melintas di bawah rumah panggung sewanya. Mungkin lebih nyaman menjadi tempat hewan-hewan demikian.

Karena tak hanya itu, tikus kecil dan besar pun dengan bebasnya berkeliaran di rumah itu. Kalau dipasang perangkap lem tikus yang diberi jajanan di atasnya, tak jarang ia mendapatkan hama itu.

Rekor terbanyak, Ayi pernah menangkap 6 tikus dalam dua perangkap yang dipasangnya saat meninggalkan rumah sewanya ke kota.

Ia pernah menceritakan kejadian demi kejadian kepada tetangganya yang notabene warga asli sana, tetapi reaksinya biasa saja.

Mereka seolah sudah berdamai dengan keadaan demikian, dan menganggap kejadian yang dialami Ayi adalah wajar.

Mau tidak mau, Ayi hanya bisa mengeluarkan budget berkala untuk perangkap tikus, dan berusaha untuk membersihkan rumah sewa semampu waktu dan tenaga yang dimiliki. (Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro)

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kejanggalan Gelagat Lisa Mariana Saat Bongkar Soal Ridwan Kamil, Pakar Ekspresi: Gerak Matanya Aneh

Baca juga: Wali Kota Maulana Dorong Percepatan BPHTB Demi Tingkatkan PAD Kota Jambi

Baca juga: Usia Libur Lebaran, Siswa di Kota Jambi Kembali Terima Makan Bergizi Gratis

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved