Berita Bisnis
Sore Ini Nilai Tukar Rupiah Rp16.822 per Dolar AS, Turun 1 Persen di Pasar Spot
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp16.822 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini, Senin (7/4/2025).
TRIBUNJAMBI.COM - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp16.822 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini, Senin (7/4/2025).
Rupiah sedikit menguat sore ini dibandingkan saat dibuka di pasar spot pagi tadi Rp 16.898 per dolar AS.
Namun rupiah melemah 1 persen dibandingkan akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.653 per dolar AS.
Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini.
Berikut beberapa mata uang yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini:
Pesso Filipina mencatat pelemahan terdalam yakni 1,08 persen
Ringgit Malaysia melemah 0,76 persen
Baht Thailand melemah 0,69 persen
Rupee India melemah 0,63 persen
Yuan China melemah 0,40 persen
Dolar Taiwan melemah 0,35 persen
Won Korea melemah 0,23 persen terhadap dolar AS
Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini.
Yen Jepang menguat 0,72 % , dolar Singapura menguat 0,08 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,07 % terhadap dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia turun menjadi di 102,52, dari akhir pekan lalu yang ada di 103,02.
Berdampak ke Pasar
Meski rupiah masih bergerak liar di pasar non-deliverable forward (NDF), sentimen eksternal menjadi pemicu utama volatilitas rupiah ini.
Industri otomotif di Indonesia merupakan salah satu sektor yang banyak mengimpor bahan baku dari seluruh dunia.
Misal untuk baja, alumunium, plastic, chip, dan lain-lain.
Dengan pelemahan rupiah terhadap dolar, tentu belanja bahan baku usaha otomotif akan terdampak.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara memprediksi jika pelaku usaha otomotif bisa terpengaruh cukup besar.
Meski begitu tiap-tiap perusahaan di bawah GAIKINDO memiliki strategi masing-masing dalam memitigasi polemik ini, salah satunya dengan melakukan penyesuaian.
“Mengenai nilai tukar yang ini dampaknya jangka panjang ya. Tentu tiap-tiap perusahaan punya strategi sendiri yang tidak bisa disatukan satu sama lain. Dan itu ada tahapannya kapan mereka harus melakukan penyesuaian dan kapan harus bertahan,” beber Kukuh kepada Kontan, Minggu (6/4/2025).
Jika nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah, tentu harga impor komponen dan material otomotif akan mengalami kenaikan.
Kukuh mengatakan, jika pihaknya tak akan langsung menaikkan harga jual otomotif di dalam negeri, sebab itu justru akan menurunkan penjualan dan memperburuk kondisi.
“Tapi di mobil otomotif, kalau kita menaikkan harga itu bukan malah memperbaiki tapi malah memperburuk kondisi karena masyarakat nggak mau beli sebab harganya mahal banget, gitu kan. Itu harus hati-hati sekali di sana,” lanjutnya.
Adapun pelaku usaha otomotif akan mempersiapkan "bumper/cushion" untuk menjaga harga kendaraan otomotif tetap normal sambil melihat langkah pemerintah dan posisi rupiah terhadap dolar ke depannya.
“Makanya saya katakan ada cushion ada bumpernya ya. Tapi mungkin tidak bertahan lama. Harus kita lihat perbaikannya seperti apa. Kita pelajari dulu sampai sejauh mana karena saat ini pemerintah kan sedang negosiasi dengan Amerika ya. Tapi yang jelas kita ingin melindungi industri dalam negeri kita,” terang Kukuh.
Kukuh berharap pemerintah bisa melakukan negosiasi ke AS terkait tarif resiprokal Trump yang dianggap menjadi salah satu penyebab turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ia juga ingin industri otomotif nasional semakin terlindungi.
Pengaruh Kebijakan Trump?
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi berpendapat serangkaian kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa memicu pelemahan rupiah ke level Rp16.900.
Kebijakan kontroversial Trump dimaksud antara lain mengenakan kenaikan tarif impor sepihak terhadap negara-negara mitra dagangnya yang selama ini mengalami surplus.
Rupiah diperkirakan akan tertekan oleh tarif timbal balik Trump sebesar 32 persen yang dikhawatirkan juga akan berdampak negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah.
"Kita melihat bahwa tadi malam dolar mengalami pelemahan yang cukup tajam tapi ini tidak akan berdampak terhadap mata uang rupiah dan IHSG pada pembukaan pasar di hari Senin," ujar Ibrahim pekan lalu.
Ibrahim melihat yang terjadi saat ini adalah perang dagang, sehingga tidak lagi membahas masalah pelemahan indeks dolar, tapi permasalahan perang dagang yang membuat fluktuasi IHSG dan rupiah mengalami suatu kelemahan.
"Selama ini perdagangan Indonesia dengan AS surplus. Ini harus diperhatikan pemerintah," tuturnya.
Ibrahim melihat, mata uang rupiah bisa melemah ke level Rp16.900 dalam perdagangan pekan ini.
Sedangkan, IHSG bisa merosot lebih dalam setelah diumumkannya 'perang dagang' oleh Presiden AS Donald Trump.
"Bisa saja akan menuju di level 16.900 dalam perdagangan di minggu ini. IHSG ada kemungkinan pada saat pembukaan pasar ini akan mengalami penurunan 2-3 persen, berarti dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia," kata Ibrahim.
Pada saat perang dagang diumumkan, terjadi fluktuasi, rupiah mengalami pelemahan, IHSG kemungkinan juga terjadi pelemahan.
Namun, di luar dugaan, kata Ibrahim, harga emas dunia terus mengalami kenaikan, bahkan menyentuh level 3.180 dolar AS per troy ons.
"Ada kemungkinan besar dalam minggu depan atau minggu ini level 3.200 dolar AS per troy ons akan tercapai."
"Ini cukup luar biasa ya bagi emas karena perang dagang ini membuat investor ketakutan dan mereka kembali mengoleksi emas sebagai safe haven," tuturnya.
Sebelumnya, besaran tarif yang dikenakan Trump terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen.
Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen.
Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS memang merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024.
Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS.
Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati
Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rupiah Melorot Sore Ini, di Pasar Spot Turun 1 Persen, Mendekati Rp 17.000 per Dolar AS
Baca juga: Sepak Terjang Murdaya Poo di Politik Indonesia,Lahir di Blitar Pernah Jadi DPR Meninggal di Singapur
Baca juga: Kasus Ridwan Kamil, Razman Nasution Singgung Pemilu 2029 Hingga Dugaan Lisa Mariana Disuruh
Runa's Coffee: Tempat Nongkrong Seru dan Nikmat di Jantung Kota Jambi |
![]() |
---|
Sekda Kota Jambi Buka Fun Walk dalam Rangka Hari Ulang Tahun ke-70 Agung Concern Grup |
![]() |
---|
70 Tahun Agung Concern Group, Ini Kiat Membangun Perusahaan Keluarga |
![]() |
---|
ASEO Jambi Berupaya Event Dapat Kebijakan Pelayanan Perizinan Terintegrasi dan Mudah |
![]() |
---|
ASEO Jambi Gelar Diskusi dengan Kapolda Jambi untuk Perizinan Event yang Lebih Mudah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.