3.300 Orang Tewas pada Gempa 7,7 SR di Myanmar, 221 Orang Hilang, 4.792 Terluka
Hingga Jumat (4/4/2025), korban gempa bermagnitudo 7,7 di Myanmar capai 3.300 orang, 221 orang masih dinyatakan hilang dan 4.792 terluka usai gempa.
TRIBUNJAMBI.COM- Hingga Jumat (4/4/2025), korban gempa bermagnitudo 7,7 di Myanmar capai 3.300 orang.
Junta militer Myanmar melaporkan gempa yang terjadi pada 28 Maret lalu menyebabkan 221 orang masih dinyatakan hilang dan 4.792 terluka usai gempa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan krisis kemanusiaan mengintai di Myanmar yang telah dilanda perang saudara sebelum gempa.
Sekjen PBB Antonio Guterres meminta komunitas internasional meningkatkan bantuan untuk "menyamai skala krisis."
"Gempa ini telah memperparah kemalangan dengan musim monsun yang segera tiba," kata Guterres, dikutip Associated Press.
PBB telah mengutus Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Tom Fletcher ke Myanmar.
Feltcher dilaporkan tiba di Myanmar pada Jumat dan ditugaskan mempercepat tindakan penanganan gempa.
Sebelum gempa terjadi, Myanmar telah mengalami krisis akibat perang saudara usai kudeta militer pada 2021 lalu.
Baca juga: Myanmar Kehabisan Kantong Mayat, 2.719 Tewas Karena Gempa 7,7 SR
Baca juga: Tak Terima Ditegur Soal Parkir Halangi Ambulan, Keluarga Pasien Aniaya Satpam RS di Bekasi
PBB mencatat, selama perang, lebih dari 3 juta orang terpaksa mengungsi dan hampir 20 juta membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Untuk mempercepat penanganan gempa, junta Myanmar mengumumkan telah menjalin kesepakatan gencatan senjata dengan sejumlah kelompok pemberontak.
Akan tetapi, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) melaporkan peperangan masih berlangsung sejak gempa terjadi.
OHCHR menyebut terdapat setidaknya 60 serangan setelah gempa dan 16 serangan usai militer mengumumkan gencatan senjata.
Junta Myanmar mengaku masih akan mengambil "tindakan yang diperlukan" jika pemberontak menggunakan gencatan senjata untuk berlatih, menyerang, atau menyusun kekuatan. Sedangkan kelompok-kelompok pemberontak juga menyatakan berhak mempertahankan diri.
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Volker Turk mendesak para pihak yang berperang untuk menghentikan serangan. Turk pun menyerukan para pihak yang berkonflik untuk mencapai solusi politik permanen.
"Saya menyerukan seluruh operasi militer dihentikan, dan fokus dialihkan untuk membantu mereka yang terdampak gempa, juga memastikan akses kepada lembaga-lembaga kemanusiaan yang siap membantu," kata Turk.
Tak Terima Ditegur Soal Parkir Halangi Ambulan, Keluarga Pasien Aniaya Satpam RS di Bekasi |
![]() |
---|
Percikan Api dari Busi Diduga Penyebab Kebakaran Motor di SPBU Merangin Jambi |
![]() |
---|
Kebakaran yang Hanguskan Rumah Papan di Tanjabbar Jambi Diduga Akibat Korsleting Listrik |
![]() |
---|
Kronologi Kebakaran yang Hanguskan Rumah Papan di Sungai Gebar Darat Tanjabbar Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.