Polemik di Papua

Update Aksi Brutal KKB Papua di Distrik Anggruk, Bupati Yahukimo Sebut 1 Guru Tewas, Bukan 6

Kabar enam orang guru dan tenaga kesehatan menjadi korban Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dibantah Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ho/Tribun Papua
EVAKUASI : Suasana evakuasi pengungsi dari Yahukimo ke Jayapura menggunakan pesawat herkules milik TNI-AU, Minggu (23/3/2024). Mereka harus mengungsi usai OPM dikabarkan membakar dan membunuh rekan serta faskes dan sekolah. (Ho/Tribun Papua) 

Update Aksi Brutal KKB Papua di Distrik Anggruk, Bupati Yahukimo Sebut 1 Guru Tewas, Bukan 6

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar enam orang guru dan tenaga kesehatan menjadi korban Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua dibantah Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli.

Dia menegaskan jumlah korban meninggal dunia akibat serangan TPNPB-OPM itu hanya satu orang. Bukan enam seperti yang sebelumnya dikabarkan.

Informasi tersebut didapatkannya setelah masuk ke lokasi dalam melakukan penanganan darurat.

“Kami sudah masuk ke lokasi dan melakukan penanganan darurat,” ujar Bupati Didimus Yahuli dalam keterangannya.

Didimus Yahuli memastikan informasi mengenai enam korban jiwa adalah tidak benar.

Menurutnya, dengan kondisi cuaca yang baik, aparat TNI-Polri telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi serta memberikan bantuan kepada para korban. 

Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram, juga telah turun langsung ke lokasi kejadian untuk memastikan penanganan darurat berjalan dengan baik.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Didimus Yahuli mengungkapkan fasilitas kesehatan di lokasi kejadian sangat terbatas. 

Baca juga: Klarifikasi Mabes TNI mengenai Jumlah Korban Tewas dan Luka akibat Serangan OPM-KKB di Yahukimo

Baca juga: Sosok Kolonel Inf Candra Kurniawan, Kapendam XVII/Cendrawasih Sebut KKB Papua Penjahat Kemanusiaan

Oleh karena itu, korban yang mengalami luka berat telah dievakuasi ke Jayapura guna mendapatkan perawatan yang lebih memadai.

“Kami menyampaikan rasa prihatin dan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya satu tenaga pendidik. Semoga jasa dan pengabdiannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Bupati Yahuli.

Ia menambahkan bahwa informasi terkini yang didapat dari Wakil Bupati Esau Miram menyebutkan bahwa jumlah korban akibat serangan tersebut adalah satu orang meninggal dunia, tiga orang mengalami luka berat, dan tiga lainnya luka ringan.

Menanggapi berbagai informasi simpang siur yang beredar, Bupati Yahuli kembali menegaskan bahwa klaim mengenai enam hingga tujuh korban meninggal dunia tidaklah benar.

Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi.

“Sebagai kepala daerah, saya kembali menegaskan bahwa informasi resmi yang kami terima adalah satu korban meninggal dunia. Kami berharap semua pihak dapat lebih bijak dalam menyebarkan informasi agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tambahnya.

Baca juga: Kapendam XVII/Cendrawasih Sebut KKB Papua Penjahat Kemanusiaan, Biadab: Tewaskan 6 Guru dan Nakes

Pemerintah daerah saat ini terus berkoordinasi dengan pihak keamanan dan tim medis guna memastikan situasi tetap kondusif serta memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi para korban dan keluarga yang terdampak.

Kesaksian Warga

Pengakuan warga Yahukimo, Papua membantah laporan yang beredar tentang tewasnya enam orang dalam serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau OPM. 

Menurut warga setempat, hanya satu korban yang meninggal dalam insiden tragis tersebut, bukan enam orang seperti yang diberitakan sebelumnya.

Informasi yang lebih akurat ini muncul setelah berbagai versi cerita beredar terkait peristiwa yang mengguncang wilayah tersebut.

"Ada korban satu orang yaitu namanya Ibu Ros. Yang lain semua selamat, (Masih Hidup,-red)” kata salah satu warga Yahukimo Paulus Pahabol pada Minggu (23/3/2025).

Paulus Pahabol bersama Pemerintah Yahukimo memantau lokasi kejadian di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).

Gerombolan OPM sekaligus membakar 4 bangunan gedung sekolah dan 1 rumah guru.

Pasca kejadian, dia bersama dengan pemerintah setempat memantau lokasi kejadian, di mana terpantau lokasi sepi dan tak ada aktivitas warga.

Pahabol mengaku berupaya mengevakuasi korban jiwa.

Baca juga: Bikers Honda Jambi Tebar Kebaikan di Bulan Ramadhan

“Kami diperintahkan untuk ke Jayapura evakuasi korban. Di sana memang situasi mencekam,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengevakuasi jenazah guru yang menjadi korban pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Korban tewas itu bernama Rosalina (30). Rosalina ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan.

Tiga orang menderita luka berat, yaitu 

Vidi, Cosmas, dan Tari

Tiga orang luka ringan yaitu

Vanti, Paskalia dan Irmawati. 

Mereka mengalami luka setelah sekolah tempatnya mengajar dibakar oleh OPM pada, Jumat tanggal 21 Maret 2025 pukul 17.00 WIT.

Letkol Inf Gustiawan, Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengatakan evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. 

“Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata." ujarnya.

Berkat koordinasi yang baik, jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut. 

Selain mengevakuasi korban, aparat juga mendokumentasikan kerusakan akibat aksi pembakaran sekolah yang dilakukan oleh OPM.

Sementara itu, Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan komitmennya dalam mendukung proses evakuasi serta menjamin keamanan di wilayah tersebut.

"Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman," ujarnya. 

"Kami telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi jenazah korban, serta mengamankan lokasi agar situasi tetap terkendali," ujar Mayjen TNI Lucky Avianto. 

Hingga saat ini, aparat masih melakukan pencarian terhadap pelaku dan meningkatkan patroli di wilayah rawan guna mencegah kejadian serupa terulang. 

Mayjen TNI Lucky Avianto juga  menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga keamanan bersama," harapnya. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Imam Masjid jadi Korban Pemuda Skizofrenia, Ditikam saat Hendak Bayar Zakat Fitrah

Baca juga: Sholawat Nariyah, Raih Ampunan dan Rahmat Allah

Baca juga: Arus Mudik di Merangin Jambi Mulai Ramai, Polres Siapkan Lima Pos Pengamanan

Baca juga: Dua Pelajar SMK Ditangkap Polisi gegara Racik Petasan, Modal Belajar dari YouTube

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved