Kisah Mat Solar SMP, SMA Favorit lalu Kuliah Universitas Indonesia Tidak Lulus, Kritik Orde Baru

TRIBUNJAMBI.COM - Sosoknya dikenal sebagai pemeran utama sebagai Mat Solar di sinetron Bajaj Bajuri, Nasrullah.

Di Bajaj Bajuri, Nasrullah secara utuh memainkan karakter sopir bajaj.

Badan gempal dan handuk yang dikalungkan di leher, Nasrullah berhasil masuk dalam karakter Mat Solar seperti kebanyakan sopir bajaj.

Tapi tak banyak yang mengetahui, Nasrullah alias Mat Solar pernah kuliah di FISIP Universitas Indonesia.

FISIP UI merupakan fakultas favorit di Indonesia.

Nasrullah lahir 4 Desember 1962.

Dialebih dikenal sebagai Mat Solar, adalah pemeran, pelawak dan politikus Indonesia. 

Sosoknya dikenal publik saat membintangi serial Bajaj Bajuri dan Tukang Bubur Naik Haji the Series, meski sebenarnya telah lama terjun di dunia peran.

Sosok Nasrullah merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara dari pasangan H Muh Ali Sidik dan Hj Rosani.

Sejak kecil, dia sudah mengenyam pendidikan di sekolah favorit.

Pendidikan di SD Pejompongan (1975), SMP Negeri 70 Pejompongan, Jakarta (1979), dan SMA Negeri 24 Jakarta (1982). 

Setelah SMA, Nasrullah pernah berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, jurusan sosiologi, sejak 1983 hingga 1987.

Nasrullah kuliah di Jurusan Sosiologi FISIP UI selama 10 semester. Namun sayang, tidak selesai.

Mengapa? Berikut perjalanan hidup Nasrullah alias Mat Solar.

Awalnya, nama Mat Solar didapatkan Nasrullah ketika menjadi tokoh utama di acara TVRI.

Ini merupakan tokoh utama dalam Teater Mama yang kerap mengisi acara di TVRI pada tahun 1978-1982. 

Dari teater komedi Betawi, Nasrullah mengawali karier sejak kelas II SMP. 

Pada 1976, Teater Mama hanya menjadi ajang berkumpulnya remaja yang akan manggung jika diundang acara tujuh belasan di kampung atau di sekolah-sekolah. 

Kemudian teater ini menjadi salah satu teater paling 'nakal' karena berani mengkritik pemerintah Orde Baru yang berkuasa saat itu. 

Setelah berhenti beberapa tahun dari TVRI, Teater Mama coba kembali dihidupkan pada 1990. 

Namun, karena kurang sambutan, program ini dihentikan.

Kala itu, Nasrullah telah memulai karier di bidang penyiaran.

Dia tercatat pernah menjadi Manajer Kreatif Radio SK antara 1986-1988. 

Kemudian menjadi Manajer Produksi Bens Radio hingga 1990. 

Selanjutnya ia menjadi Kepala Studio Radio CBB hingga 1992.

Dekade itu, nama Mat Solar seakan lenyap. Sebenarnya, Nasrullah tak sepenuhnya vakum. Dia juga aktif berpolitik di partai.

Nasrullah juga bermain sebagai pemeran pendukung di beberapa sinetron, antara lain Senggal-Senggol (1996) di RCTI, Sorga Di Bawah Telapak Kaki Ibu (SCTV), Raja Sawer (ANTV), dan Luv (RCTI). Tak hanya itu, dia juga pernah berpartisipasi di Radio Suara Kejayaan (1986) dan menjadi manajer produksi di Bens Radio (1990). 

Nama Mat Solar kembali meroke seiring melejitnya serial Bajaj Bajuri. 

Ide serial tersebut muncul dari Hardi, Syarifuddin Jaluski, dan Nasrullah yang sepakat membuat serial yang mengangkat tentang bajaj. 

Sebelum menjadi Bajaj Bajuri, judul serial tersebut adalah Bajaj Bang Mamat. 

Asal nama Bajuri dari nama tokoh yang diperankan Nasrullah dalam film pertamanya Mendung Tak Selamanya Kelabu (1982).

Dia menikah dengan Ida Nurlela dan dikaruniai tiga orang anak, Idham Aulia, Mikhail Ali Sidqi, dan Haidar Rasyad.

Nasrullah meninggal dunia pada 17 Maret 2025 di Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Pinang, Jakarta Selatan karena penyakit stroke yang dideritanya sejak hampir 10 tahun yang lalu. 

Nasrullah sempat sembuh setelah terkena strok pertama kali, tetapi kembali mengidap strok untuk kedua kalinya pada 2020.

Nasrullah dimakamkan di TPU Haji Daiman, Ciputat, Tangerang Selatan.

Profil Mat Solar

Nama Lengkap: Nasrullah

Nama panggilan: Mat Solar

Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 4 Desember 1962

Usia: 60 tahun

Lulusan: Sosiologi FISIP Universitas Indonesia

Istri: Ida Nurlela

Anak: tiga orang. 

Baca juga: Sosok Maula Akbar, Buat Dedi Mulyadi-Kapolda Metro Bakal Jadi Besan, Kekasih Wabup Garut

Baca juga: Sosok Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar