Kunci dan Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 150, Perubahan Sosial Budaya

Simak pembahasan kunci jawaban kelas 9 SMP mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS Kurikulum Merdeka halaman 150.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
CANVA/HERI
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN- Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 150, Perubahan Sosial Budaya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Simak pembahasan kunci jawaban kelas 9 SMP mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS Kurikulum Merdeka halaman 150.

Baca artikel IPS sebelumnya, kemudian kerjakan tugasnya dengan baik.

B. Esai

2. Bagaimana perubahan sosial budayanya jika suatu masyarakat menutup diri dari dunia luar?

Jawaban

Jika suatu masyarakat menutup diri dari dunia luar, perubahan sosial budayanya akan berlangsung lebih lambat atau bahkan stagnan.

Keterbatasan interaksi dengan budaya lain menyebabkan minimnya pertukaran informasi, teknologi, dan nilai-nilai baru, sehingga masyarakat cenderung mempertahankan tradisi lama tanpa banyak inovasi.

Dalam jangka panjang, masyarakat yang tertutup dapat mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perkembangan global, baik dalam aspek ekonomi, pendidikan, maupun teknologi.

Selain itu, pola pikir masyarakat bisa menjadi lebih konservatif, dengan kecenderungan mempertahankan norma dan adat yang sudah ada tanpa mempertimbangkan perubahan zaman.

Namun, di sisi lain, menutup diri juga dapat menjaga kelestarian budaya lokal dari pengaruh luar yang berpotensi mengikis identitas asli masyarakat tersebut.

Oleh karena itu, meskipun isolasi dapat mempertahankan keunikan budaya, tetapi tanpa keterbukaan, masyarakat tersebut berisiko tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketertutupan terhadap dunia luar juga dapat menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi yang seharusnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Minimnya akses terhadap teknologi modern membuat masyarakat yang tertutup sulit bersaing dengan komunitas lain yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

Selain itu, sistem pendidikan dalam masyarakat tertutup cenderung statis dan kurang mengalami pembaruan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam sektor ekonomi, ketertutupan dapat menyebabkan keterbatasan dalam perdagangan, investasi, dan akses terhadap sumber daya yang lebih luas.

Masyarakat yang tertutup juga cenderung memiliki sistem sosial yang kaku, di mana peran dan status sosial sulit mengalami perubahan yang lebih dinamis.

Kurangnya interaksi dengan masyarakat lain membuat peluang untuk mendapatkan wawasan baru menjadi sangat terbatas.

Di sisi lain, masyarakat yang tertutup cenderung memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena nilai-nilai kolektif yang tetap terjaga.

Namun, solidaritas yang kuat tanpa adanya pembaruan pemikiran dapat menimbulkan resistensi terhadap perubahan yang sebenarnya dibutuhkan.

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat tertutup biasanya berlangsung dalam waktu yang lebih lama dibandingkan masyarakat yang terbuka terhadap dunia luar.

Ketika perubahan akhirnya terjadi, sering kali muncul ketegangan sosial karena adanya perbedaan antara kelompok yang mendukung inovasi dan kelompok yang ingin mempertahankan tradisi lama.

Selain itu, ketertutupan dapat menyebabkan keterbatasan dalam menerima ide-ide baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam bidang kesehatan, masyarakat tertutup mungkin memiliki akses yang terbatas terhadap informasi medis dan perkembangan teknologi kesehatan terbaru.

Minimnya pertukaran budaya juga dapat menghambat perkembangan seni dan kreativitas dalam masyarakat yang kurang terbuka terhadap pengaruh eksternal.

Sementara itu, masyarakat yang lebih terbuka cenderung lebih progresif dalam menerima gagasan baru dan menyesuaikan diri dengan perubahan global.

Di era digital, keterbukaan terhadap teknologi informasi dapat membantu masyarakat dalam mengakses berbagai ilmu pengetahuan dengan lebih cepat dan mudah.

Namun, masyarakat tertutup sering kali mengalami keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi komunikasi yang dapat mempercepat pertukaran informasi.

Ketika masyarakat tetap mempertahankan sistem tradisional tanpa adanya pembaruan, maka kemungkinan besar mereka akan semakin tertinggal dari perkembangan zaman.

Dalam kondisi tertentu, ketertutupan juga dapat meningkatkan risiko miskomunikasi dan stereotip negatif terhadap kelompok lain yang dianggap berbeda.

Masyarakat yang tidak terbuka terhadap perubahan cenderung sulit menerima perbedaan, sehingga potensi konflik sosial lebih besar dibandingkan masyarakat yang lebih inklusif.

Di sisi lain, jika keterbukaan tidak dikelola dengan baik, masyarakat bisa kehilangan identitas budayanya akibat arus globalisasi yang terlalu kuat.

Maka dari itu, keseimbangan antara keterbukaan dan pelestarian budaya menjadi hal yang penting agar masyarakat tetap berkembang tanpa kehilangan jati diri.

Ketika masyarakat mampu mengadopsi unsur-unsur baru tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional yang positif, mereka dapat bertahan dan berkembang dengan lebih baik.

Oleh sebab itu, membangun kesadaran akan pentingnya keterbukaan tanpa meninggalkan identitas budaya menjadi tantangan utama bagi masyarakat di era modern.

Pada akhirnya, masyarakat yang bisa menyeimbangkan antara inovasi dan pelestarian tradisi akan memiliki ketahanan yang lebih baik dalam menghadapi perubahan global.

Disclaimer

1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.

2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.

3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 159, Langkah Diskusi Jigsaw

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved