Berita Viral
Kades Wiwin Tak Terima Jika Dipecat, Gubernur Dedy Mulyadi Singgung Soal Status Janda: Ngartis
Wiwin Komalasari pun menceritakan bahwa kejadian bermula ketika dirinya merekam bingkisan nasi kotak usai hadiri acara syukuran pelantikan Bupati
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Kades Wiwin Komalasari tak terima jika dipecat dari jabatannya sebagai Kepala Desa.
Diketahui Wiwin Komalasari berstatus Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya Wiwin Komalasari viral karena videonya geli terima nasi kotak saat pelantikan Bupati.
Publik pun ramai menghujat Kades Wiwin Komalasari yang terkesan merendahkan bingkisan nasi kota.
Mereka lalu mengadu ke Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi yang baru dilantik saat itu.
Kemudian Gubernur Dedi Video Call Kades Wiwin Komalasari
Baca juga: Ulah Ahok Koar-koar Soal Bobrok Pertamina Disindir Hotman Paris: Munafik Kau, Kenapa Baru Sekarang?
Baca juga: Postingan IG Fiersa Besari Soal Simbol Patah Hati di IG, Tragedi di Puncak Carstensz
Dedi Mulyadi pun menilai, sosok Wiwin memang terkesan ngartis di media sosial.
Penilaian tersebut terungkap ketika Dedi berbincang dengan Wiwin via video call.
Dedi awalnya menanyakan terkait kronologi kejadian viralnya Wiwin yang memicu amarah publik tersebut.
Wiwin Komalasari pun menceritakan bahwa kejadian bermula ketika dirinya merekam bingkisan nasi kotak usai hadiri acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bogor di Kantor Pemda.
"Jadi ceritanya kita kan dapat makan, memang itu di boks," ujarnya, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL yang tayang pada Rabu (26/2/2025).
"Berhubung memang banyak juga nasinya, makannya tidak di dalem (gedung) jadi kita bawa, kita tenteng, pikir saya kita mau makan,"jelasnya.
"Ya udah kita makan di parkiran, saya juga bawa (nasi) untuk sopir juga," imbuh Wiwin.
Wiwin lalu merekam menggunakan ponsel bahwa dirinya tengah menenteng bingkisan nasi kotak tersebut.
Ia pun sempat melontarkan kata 'jomet'.
"Jadi, memang pas kebetulan bareng sama temen-temen Kades ada yang bilang jomet," kata Wiwin.
"Terus saya pun ikut-ikutan. sebenarnya itu jomet artinya makanan, bahasa Bogor," jelasnya.

Dedi: Ada Perkataan Menyinggung Publik
Namun Dedi Mulyadi menilai, ada perkataan di video tersebut yang menyinggung publik.
Wiwin, kata Dedi, mengucapkan kata yang dinilai sombong.
"Terus ibu ngomong, 'Aduh, teh ini pertama dalam hidup aku (menerima jomet)'," ucap Dedi menirukan perkataan Wiwin.
Menurut Dedi, ucapan tersebut dinilai publik seolah-olah Wiwin merendahkan bingkisan tersebut.
"Kesannya yang ditangkap oleh netizen itu, ibu tuh seolah-olah melecehkan terhadap bingkisan itu."
"Masak sih saya dapat bingkisan nasi doang, bukan bingkisan lain, seolah-olah begitu," tutur Dedi, melansir Tribun Jakarta.
Wakil Bupati Bogor Minta Kades Wiwin Dipecat
Menurut Dedi, atas kelakuan Kades Wiwin ini, Wakil Bupati Bogor Jaro Ade Sampai meradang.
Bahkan kata Dedi, Jaro Ade sampai memintanya untuk memecat Wiwin dari Kades Gunung Menyan.
"Pak Wakil Bupati marah, nyuruh ibu dipecat," kata Dedi.
Tahu ada ancaman dipecat, Wiwin terlihat tidak takut dan malah melawan.
Wiwin menegaskan bahwa pemecatannya dari Kepala Desa perlu sesuai dengan Undang-undang.
"Kalau itu saya juga kan, kalau dipecat ada Undang-undangnya,"balas Wiwin.
"Saya kalau itu paham, pemecatan melalui badan musyawarah desa atas usulan dan kalau ada problem penyimpangan yang dibuktikan secara hukum,"jelas Dedi.
Gubernur Dedi pun sampai bertanya ke Wiwin alasan Jaro Ade sampai marah.
"Kenapa sampai Bapak Ade Jaro marah?"tanya Dedi.
"Saya enggak kasih kesimpulan atau alasan," jawab Wiwin.
Saran Gubernur Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi pun meminta Wiwin untuk mengubah penampilannya menjadi lebih sederhana.
Ia memerintahkan Wiwin membedakan penampilan saat menjadi Kades dan saat menjadi artis.
"Karena ini badan media sosial, ke depan ibu segera diturunin. Kayaknya karena ibu penampilan, penampilan harus dibedain."
"Kapan berpakaian sebagai kepala desa, kapan sebagai artis. Ini agar tidak melahirkan persepsi publik."
"Tren kesederhanaan atau sikap low profile dari jajaran kepala desa di Bogor harus segera dibangun agar publik tidak salah tafsir,"pungkas Dedi.
Dedi berpandangan bahwa gaya Wiwin tak sesuai dengan citra seorang kepala desa.
"Sikapnya kelihatan seperti gengsi itu menimbulkan kesan bahwa dia memiliki kelas tertentu, seolah bukan berasal dari kalangan masyarakat desa," kata Dedi.
Dedi pun menilai gaya Kades Bogor Wiwin Komalasari terlalu hedon sebagai kepala desa.
"Karena branding personal yang terbangung agak glamor, akhirnya postingan menimbulkan kemarahan di media sosial," jelas Dedi.
Wiwin Ngaku Kerap Berbaur dengan Warganya
Namun dari pengakuannya, Wiwin mengaku kerap berbaur dengan warga Desa Gunung Menyan.
"Saya sering sekali (turun) ke masyarakat, terus makannya di dapur ataupun saya tanpa sepengetahuan warga."
"Saya sudah ada di dapur gitu, suka ikutan makan ataupun ke sawah,"ungkap Wiwin.
Namun penjelasan Wiwin disela oleh Dedi Mulyadi.
"Karena kesan di media sosial sih, ngartis," sela Dedi.
Wiwin pun hanya tertawa mendengar perkataan Dedi.
Bukan tanpa alasan Dedi mengatakan hal tersebut.
Pasalnya, Wiwin kerap bergaya glamor sebagai kepala desa yang mengepalai banyak warga miskin.
"Kan dulu pernah terekspos di TV juga kan, ibu kepala desa yang tasnya mewah-mewah gitu kan. Dulu pernah diekspos. Saya tahu ibu kan dari berita ibu, jauh sebelum saya DPR. Ibu teh kepala desa yang glamor, artis," jelas Dedi Mulyadi.
Wiwin justru berani melawan dengan menimpali, "Itu tas itu, betul kata bapak gimana penafsirannya."
Ia beralasan meski gayanya hedon, namun tetap mementingkan masyarakat.
"Sebenarnya saya kalau di desa sebelum ke kantor desa saya ke pengajian dulu. Sebelum saya ke kantor, ke ibu-ibu hampir tiap hari. Sampai kantor desa jam 10, setelah selesai pengajian. Saya keliling," ucap Wiwin.
Dedi Mulyadi Singgung Kades Wiwi Tidak Punya Suami
Dedi Mulyadi berpendapat, gaya hedon Wiwin dipengaruhi tidak adanya pasangan. "Ya mungkin faktor style ibu yang sangat merdeka dalam bersikap, dipengaruhi faktor karena ibu single," tutur Dedi Mulyadi.
Wiwin yang tak terima langsung membantah penilaian Gubernur Jabar tersebut.
"Itu gimana ya pak, itu mungkin penafsiran saja. Saya mengutamakan ke masyarakat, bagaimana saya dicintai masyarakat dan saya mencintai masyarakat," kata Wiwin.
"Karena ibu enggak ada yang mencintai di rumah," timpal Dedi.
Bahkan Dedi Mulyadi juga menekankan bahwa Wiwin memiliki gensi tinggi.
"Sikap ibu dipahami oleh masyarakat sebagai sikap yang sangat gengsi," pungkas Dedi.
Menurut Dedi, gaya Wiwin tak sesuai dengan citra seorang kepala desa.
"Karena branding personal yang terbangung agak glamour."
Wiwin sesumbar mengurai prestasinya selama jadi kepala desa.
"Saya empat tahun menjabat, alhamdulillah saya tiap tahun dapat penghargaan. Ini yang terakhir kemarin," akui Wiwin Komalasari.
"Waktu saya lomba KRL, saya dapat juga (piala). Terus juga sama profil desa, alhamdulillah saya baru menjabat, saya masuk 10 besar dari 416 desa," sambungnya.
Tak cuma itu, Wiwin juga memamerkan kedekatannya dengan masyarakat Desa Gunung Menyan.
Diakui Wiwin, ia rutin mengunjungi warga sebelum berangkat ke kantor. "Sebelum masuk kantor, alhamdulillah saya suka ke pengajian dulu karena itu pun salah satu kantor masyarakat. Jadi saya punya tujuh RW, sebelum ke kantor saya keliling dulu baru saya ke kantor,"pungkas Wiwin.
Karenanya, Wiwin tak takut jika ada yang bertanya ke masyarakat Desa Gunung Menyan soal kinerjanya selama jadi kepala desa. "Boleh tanya ke masyarakat yang saya tinggal, boleh tanya ke masyarkat langsung, enggak usah ke saya. Karena memang saya cinta sama masyarakat saya, dan bagaimana saya pengin dicintai sama masyarakat saya, jadi harus terjun langsung, boleh dicek dengan senang hati," akui Wiwin.
Istri ke Kamar Kos Setelah Antar Anak Sekolah, Selingkuh Kades Wonoagung di Kos, Lempar Handuk Merah |
![]() |
---|
Rahasia Kekuatan Kalimat Hotman Paris Bisa Bikin Pengacara Duduk di Samping Jokowi, Semua Menurut |
![]() |
---|
Ini Perbedaan Pemeriksaan Jokowi dengan Rakyat Biasa, Polda Metro Jaya yang Datang Sowan ke Solo |
![]() |
---|
Motor Tukang Sayur Dimaling saat Salat Subuh, Sayuran Rp1,2 Juta pun Sempat Digondol |
![]() |
---|
Pak Kades ini Mangkir dari Peresmian Koperasi Merah Putih demi Berduaan sama Istri Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.