Polemik di Papua

Tak Peduli Hari Kasih Sayang, KKB Papua Bakar Gedung SMP di Puncak, Kelompok Telenggeng

Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali beraksi. Kali ini aksi mereka bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau valentine day.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
BAKAR GEDUNG SMP: Penampakan gedung SMP di Distrik Agandugume, Puncak Papua Tengah yang diduga dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pada Jumat (14/2/2025). (Istimewa) 

Update polemik di Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali beraksi. Kali ini aksi mereka bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau valentine day.

Aksi teror tersebut dilakukan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Jumat (14/2/2025).

Sasaran dari kelompok tersebut dengan membakar gedung SMP di Distrik Agandugume sekitar pukul 20.16 WIT.

Personel jaga Satgas Pembangunan Yonif 751/VJS yang tengah berjaga memantau adanya kobaran api yang melalap bangunan SMP Agandugume.

Setelah memastikan situasi aman, Satgas Pembangunan Yonif 751/VJS melakukan patroli udara menggunakan drone.

Dari pantauan udara, terlihat jelas satu unit bangunan SMP Agandugume telah terbakar.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIT.

Aparat keamanan menduga kuat bahwa aksi pembakaran ini dilakukan oleh KKB Papua di bawah pimpinan Kalenak Murib dan Lekagak Telenggeng.

Baca juga: Prajurit Dilaporkan Gugur di Distrik Sinak, Pelaku Diduga KKB Papua

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Bakar Gedung SMP di Puncak

Kelompok ini diduga merasa terdesak oleh keberadaan aparat keamanan di wilayah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait motif dan detail lengkap kejadian ini.

Namun, tindakan pembakaran fasilitas pendidikan ini menambah daftar panjang aksi teror yang dilakukan oleh OPM di Papua.

Apa Itu KKB Papua?

Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang dikenal dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau disingkat KKB merupakan sebuah kelompok yang kerap menebar teror di Tanah Papua.

Teror tersebut tidak hanya dilakukan kepada aparat TNI-Polri, tetapi juga kepada warga sipil.

Dilansir dari berbagai sumber, tujuan dari KKB Papua adalah melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Oleh karena itu, KKB dapat disebut sebagai gerakan separatis yang gerakannya kerap memakan korban jiwa di Papua.

Sebelum lahir dengan sebutan KKB, kelompok ini dulunya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Baca juga: Satgas Cartenz: Setiap Simpatisan Maupun Anggota KKB Papua Terlibat Aksi Terorisme akan Kami Tindak

OPM didirikan pada 1965 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang sebelumnya disebut Irian Jaya. 

Mereka berniat untuk melepaskan diri dari Indonesia. OPM pun kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa merdeka dari NKRI. 

Dalam memperjuangkan keinginan kelompok, mereka beberapa kali melakukan gerakan kriminal yang memakan korban jiwa. 

Oleh sebab itu, pemerintah kemudian berinisiatif untuk membentuk Otonomi Khusus bagi Papua dengan anggaran yang besar. 

Sayangnya, anggaran tersebut hanya digunakan oleh golongan elite saja, tidak sampai ke masyarakat luas.

Hal itu kemudian memicu terjadinya gerakan perlawanan masif dari OPM dengan melakukan berbagai tindakan kejahatan. 

Salah satu aksi kriminal yang pernah dilakukan OPM adalah pada 1996, saat mereka menawan sejumlah orang Eropa dan Indonesia yang terdiri dari grup peneliti dan kamp hutan. 

Dua sandera dari grup peneliti dibunuh, sementara yang lainnya dibebaskan. 

Karena aksinya, OPM kerap dicap sebagai organisasi kriminal. 

Oleh karena itu, istilah OPM kemudian diganti menjadi KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata

Apabila ada salah satu kelompok KKB Papua yang tertangkap, mereka akan langsung ditahan karena alasan kriminalitas. 

Karena tujuan KKB adalah ingin melepaskan Papua dari NKRI, maka kelompok ini dianggap sebagai gerakan separatis, yang dapat mengancam keutuhan negara. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: DPMPTSP Kota Jambi Catat 44 Ribu UMKM Miliki NIB, Berkontribusi pada Penyerapan Tenaga Kerja

Baca juga: Daftar 8 Bupati Gubernur di Papua Barat Dilantik 20 Februari 2025, 6 Pasangan Masih Sengketa di MK

Baca juga: Download Litomplo APK Free Fire 2025: Diamond +9999999 hingga 200 Akun Sultan FF Gacor Parah

Baca juga: Mantan Anggota DPRD Indramayu yang Disekap di Myanmar Dibebaskan, Segera Dipulangkan ke Indonesia

Artikel ini tayang di Tribun-Papua.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved