Guru Tendang Murid
Oknum Guru SD di Merangin Tendang Perut Murid, Diduga Lakukan Kekerasan di Kelas
Kemudian, oknum guru tersebut diduga menendang perut siswa berinisial MH hingga terduduk di lantai kelasnya.
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Seorang oknum guru yang mengajar di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin Jambi, diduga telah melakukan tindak kekerasan kepada seorang murid saat kegiatan belajar mengajar, Sabtu (15/2/2025)
Tindak kekerasan guru terhadap siswa SD berinisial MH itu terjadi pada Kamis (13/2/2025).
Pihak keluarga korban siswa melaporkan tindak kekerasan guru itu ke UPT PPA Dinas Sosial Kabupaten Merangin.
Saat dikonfirmasi Tribun Jambi di kediamannya, orang tua siswa berinisial MH menuturkan kronologi kekerasan yang dialami anaknya.
Peristiwa bermula pada Kamis (13/2/2025), saat anaknya mengikuti pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK).
Saat itu, MH secara tidak sengaja menjatuhkan papan tulis.
Kemudian, oknum guru tersebut diduga menendang perut siswa berinisial MH hingga terduduk di lantai kelasnya.
"Saat anak saya mengikuti pelajaran PJOK di kelas, tidak sengaja anak saya menjatuhkan papan tulis di kelas. Saat papan tulis terjatuh, oknum guru itu langsung menendang anak saya di bagian perut hingga jatuh terduduk di lantai kelas," kata LM, orang tua siswa berinisial MH kepada Tribun Jambi.
"Saat saya bertanya kepada anak saya (soal tindakan tersebut), anak saya membenarkan ada kejadian itu. Iya, tadi di sekolah, perut saya ditendang sama bapak guru, Bu," jelas LM menirukan penjelasan anaknya.
"Pada saat pak guru mau kasih materi, papan tulis di depan itu rusak. Bapak gurunya langsung benerin papan tulisnya. Waktu saya main ke depan kelas, gak sengaja nyenggol papan tulisnya dan terjatuh. Tiba-tiba pak guru nendang perut saya, dan saya langsung jatuh terduduk di lantai," kata LM menuturkan penjelasan anaknya.
Sore harinya, Salat Ashar, LM langsung menemui mendatangi kepala sekolah di rumahnya, lalu menceritakan kejadian dugaan kekerasan yang menimpa MH, anaknya.
"Setelah saya menceritakan kejadian anak saya, kepala sekolah mendukung penuh secara pribadi jika saya melaporkan kejadian dugaan kekerasan oknum guru ini kepada polisi," tuturnya.
LM melanjutkan, kepala sekolah juga menjelaskan bahwa oknum guru tersebut dalam mendidik anak memang agak kasar.
Oknum guru itu sudah pernah ditegur beberapa kali.
"Saya sangat menyesalkan kejadian kekerasan oknum guru ini kepada siswa didiknya. Sebagai orang tua, kalau anak saya salah ditegur, nakal, dihukum yang sewajarnya. Saya tidak masalah. Memang itu kewajiban guru untuk mendidik siswanya," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.