Ramadan 1446 H

Tuntunan Ibadah Nisfu Syakban: Niat Puasa Syaban Lengkap dengan Amalan Sunah Lainnya

Berikut tuntunan lengkap ibadah Nisfu Syakban, mulai dari niat puasa Syaban, membaca Yasin, doa nisfu syaban, dan ibadah lainnya.

|
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
ist
ILUSTRASI - Berikut tuntunan lengkap ibadah Nisfu Syakban, mulai dari niat puasa Syaban, membaca Yasin, doa nisfu syaban, dan ibadah lainnya. 

Berikut tuntunan lengkap ibadah Nisfu Syakban, mulai dari niat puasa Syaban, membaca Yasin, doa nisfu syaban, dan ibadah lainnya.

TRIBUNJAMBI.COM - Nisfu Syakban merupakan peringatan pada tanggal 15 pada bulan kedelapan dari kalender Islam atau Hijriah.

Malam Nisfu Syaban ini juga dikenal sebagai Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfi min Sha’ban dalam Bahasa Arab.

Amalan Nisfu Syakban

Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan saat Nisfu Sya'ban.

Amalan tersebut mulai dari puasa, membaca surah Yasin, serta doa.

Pada Nisfu Syakban 1446 Hijriah ini, umat Islam dapat menunaikan tiga puasa sunnah di bulan Syakban sekaligus.

Puasa sunnah yang bisa ditunaikan di bulan Sya'ban tahun ini adalah puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15, pada bulan Arab, atau bertepatan dengan tanggal 12, 13, dan 14 Februari 2025.

Selain itu, Anda juga bisa menunaikan puasa sunnah Kamis, sekaligus bisa membayar utang puasa tahun lalu.

Puasa Nisfu Syakban

Berikut tata cara puasa Nisfu Syakban yang lengkap dengan niat puasa Sya'ban.

Seperti puasa sunnah pada umumnya, puasa Nisfu Syakban dimulai dengan membaca niat.

Karena puasa Syakban yang jatuh pada 13 Februari 2025 bertepatan dengan hari Kamis, maka Anda bisa menunaikan tiga puasa sekaligus.

Berikut niat puasa lengkap dengan lafal Arab, latin, dan Indonesia:

Niat Puasa Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ شهر شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma Syahri Syahban Sunnatan Lillahi Ta'ala

Artinya: Saya niat puasa bulan Syaban sunnah karena Allah ta’ala.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala.

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillahi Ta'ala

Terjemahannya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.

Tata Cara Puasa Nisfu Syakban:

Berikut urutan tata cara puasa Nisfu Sya'ban yang bisa Anda ikuti:

1. Niat

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, puasa Syaban bisa dilafazkan sejak malam hari hingga sebelum masuk waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).

2. Makan Sahur

Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak

3. Menahan Diri

Sha'im atau orang yang berpuasa melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.   

Selain itu, orang yang berpuasa juga menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Berbuka

Ketika masuk waktu magrib, segeralah berbuka.

Amalan Malam Nisfu Syaban

1. Membaca Surah Yassin 3 kali

2. Membaca doa Nisfu Syaban

3. Menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak dzikir, shalawat, doa dan istighfar.

Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban

- Bacaan pertama, niat agar diberi umur panjang beserta taufik untuk taat kepada Allah SWT.

- Bacaan kedua. niat untuk penjagaan dari bala’ dan bencana serta untuk keluasan rizki.

- Bacaan ketiga, niat agar diberi kekayaan hati dan mati dalam husnul khotimah.

Doa Nisfu Syakban

Kemudian membaca doa di bawah ini dengan penuh keyakinan bahwa doa kita di malam Nisfu Sya'ban akan dikabulkan oleh Allah Ta'ala dan tidak akan ditolak:

Bacaan doa ini berisikan pengharapan agar disampaikan umur pada bulan Ramadan.

Bacaan Doa Rasulullah 

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma baarik lanaa fii rojaba wa sya’banaa wa ballighnaa romadhonaa

Artinya: Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rojab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan

Doa Malam Nisfu Syaban

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.

Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.

Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: "Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.

Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin".

 

Artikel ini disadur dari berbagai sumber.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kabupaten Merangin 14 Maret 2025

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kabupaten Bungo 14 Maret 2025

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kabupaten Batanghari 14 Maret 2025

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved