Berita Tebo

Harimau Diduga Terkam 10 Ternak Warga di Konsesi PT LAJ Tebo, BKSDA: Kemungkinan Anak Harimau

Hewan ternak sapi dan kambing milik warga yang ditinggal di kawasan hutan konsesi PT LAJ di Kabupaten Tebo dilaporkan tewas diduga akibat serangan har

Penulis: Sopianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Dok warga
DIMANGSA HARIMAU - Enam ekor sapi diduga dimangsa harimau di Desa Muaro Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO – Hewan ternak sapi dan kambing milik warga yang ditinggal di kawasan hutan konsesi PT LAJ di Kabupaten Tebo dilaporkan tewas diduga akibat serangan harimau.

Berdasarkan data dari warga, sebanyak enam ekor sapi dan empat ekor kambing mati akibat serangan tersebut.

Kemunculan harimau ini menghebohkan masyarakat selama dua bulan terakhir dan masih berlanjut hingga kini.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi telah menerima laporan mengenai keberadaan harimau di wilayah tersebut. Berdasarkan analisis awal, serangan ini diduga dilakukan oleh anak harimau.

Namun, BKSDA belum mengetahui secara pasti usia anak harimau itu dan akan berkoordinasi dengan pihak Bukit Tiga Puluh.

Fared, Kasi Wilayah 2 BKSDA Jambi, membenarkan adanya laporan warga yang menemukan jejak harimau.

"Dari klasifikasi, memang ada beberapa jejak harimau di Dusun Mandelang," ujarnya, Rabu (12/2/2025).

Dusun Mandelang berada dalam area hutan di wilayah konsesi PT LAJ. Kawasan ini telah dihuni masyarakat, termasuk Suku Anak Dalam (SAD).

"Ada juga SAD di sana, dan yang menjadi korban adalah SAD yang memang sudah menetap di sana," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa di dalam kawasan tersebut terdapat sekolah jauh untuk membantu masyarakat terpencil, bukan sekolah umum.

Menurutnya, ada beberapa kendala dalam penanganan kasus ini, di antaranya kurangnya kerja sama dari masyarakat.

"Ada beberapa titik yang menolak kedatangan kami untuk melakukan pengecekan," ujarnya.

Masyarakat meminta ganti rugi sebelum mengizinkan pengecekan.

"Sementara kejadian ini berada dalam kawasan, sehingga tidak ada ganti rugi dari pemerintah. Namun, kami terus berkoordinasi," jelasnya.

Prediksi sementara, harimau yang berkeliaran adalah anak harimau yang baru belajar menerkam. Namun, pihaknya belum memastikan asal harimau tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak Bukit Tiga Puluh.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved