Kekerasan Perempuan dan Anak di Tanjabbar Jambi Capai 5 Kasus selama Januari 2025

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL – Hingga awal Februari 2025, tercatat 5 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Tanjabbar, Herdiyanti.

Kata dia kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi setiap tahun. 

UPTD PPA terus berupaya untuk meng-edukasi masyarakat, khususnya orang tua, agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak, baik dalam bentuk fisik, psikologis, seksual, maupun penelantaran.

"Dari data yang kami miliki, kekerasan terhadap anak dan perempuan selalu ada setiap tahunnya. Bahkan hingga Februari tahun ini, kami telah menangani 5 kasus," jelasnya.

Meskipun berbagai upaya edukasi telah dilakukan, kenyataannya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tanjab Barat masih sering terjadi.

Kekerasan fisik menjadi jenis yang paling mendominasi di wilayah ini.

UPTD PPA juga tengah melakukan pendampingan terhadap korban dengan menjangkau desa-desa guna memastikan mereka mendapat perlindungan dan dukungan psikologis.

Herdiyanti menambahkan, selain faktor ekonomi, masalah kekerasan juga dipengaruhi oleh berbagai penyebab lainnya, termasuk tekanan sosial dan keluarga. (Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kekerasan Fisik dan Seksual Dominasi KDRT Perempuan dan Anak di Tanjabbar Jambi

Baca juga: Ternyata Ayah Valyano Boni, Siswa SPN Polda Jabar Dipecat H-6 Sebelum Pelantikan Berpangkat AKBP

Baca juga: Korban Pelemparan Batu Geng Motor di Jambi Mulai Bisa Bergerak, Sebelumnya Lumpuh Separuh