Imlek 2025
Semarak Imlek 2025 di Kota Jambi, Makna Ular Kayu bagi Masyarakat Tionghoa
Seperti yang terlihat di Kelenteng Leng Chun Keng yang berlokasi di Kelurahan Talang Jauh Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, Jambi - Semarak tahun baru Imlek 2576 Kongzili di Kota Jambi begitu terasa.
Tidak hanya di rumah-rumah masyarakat Tionghoa. Sejumlah tempat ibadah juga menyambut Imlek Ular Kayu ini dengan penuh semangat.
500 Lampion di Kelenteng Leng Chun Keng
Seperti yang terlihat di Kelenteng Leng Chun Keng yang berlokasi di Kelurahan Talang Jauh Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Dari luar, ornamen lampion sudah terlihat digantung dipelataran Kelenteng Leng Chun Keng.
"Lampion ini banyaknya ada sekitar 500 buah," kata Pengurus Harian Kelenteng Leng Chun Keng, Akiong pada Senin (27/1/2025).
Lampion-lampion itu dipasang diseluruh pelataran untuk menghiasi seluruh sudut Kelenteng Leng Chun Keng.
Akiong mengatakan pengurus sudah mulai melakukan pemasangan lampion dan pembersihan tempat ibadah seminggu sebelum hari raya Imlek.
Tidak hanya lampion, lilin besar berwarna merah juga diletakkan didepan altar oleh para pengurus.
Warna merah yang identik dengan Imlek membawa suasana semangat menyambut Imlek di Kelenteng Leng Chun Keng.
Vihara Sakyakirti Dipadati Jamaah
Selain Kelenteng Leng Chun Keng, Vihara Sakyakirti juga dipadati jamaah sejak Rabu, (29/1/2025) pagi.
Di Vihara ini, jamaah melakukan penghormatan kepada abu leluhur serta pembacaaan doa dan sutra.
Tidak hanya itu, jamaah yang datang juga diprediksi meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut dibenarkan Ketua Perkumpulan Umat Buddha, Rudi. Ia mengatakan bahwa peningkatan jumlah jamaah ini karena bertepatan dengan libur panjang nasional.
"Lebih ramai tahun ini, karena berbarengan dengan libur hari besar umat Islam juga. Jadi jamaah yang dari luar kota banyak datang," ujarnya.
Tradisi Kumpul Kelurga dan Makna Tahun Ular Kayu bagi Masyarakat Tionghoa
Setelah melaksanakan ibadah, biasanya para jamaah akan melanjutkan kegiatan dengan berkunjung kerumah orangtua dan mengadakan makan-makan bersama keluarga.
Rudi mengatakan bahwa tradisi ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi.
Tidak hanya itu, bagi-bagi angpao antar keluarga juga dilakukan masyarakat Tionghoa sebagai bentuk rasa syukur atas berlimpahnya rezeki di tahun lalu.
Lebih lanjut, Rudi juga mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun ular kayu.
Tahun Ular Kayu disebut juga disebut sebagai tahun yang lekat dengan pertumbuhan dan perubahan.
Elemen kayu juga dikatakan Rudi menunjukkan wujud keras. Namun, banyak peluang juga akan tercipta karena lambang Ular yang digambarkan licin sehingga setiap individu dapat melihat peluang-peluang baik di tahun ini.
"Tahun ini mungkin agak keras, tetapi juga adalah tahun yang punya banyak peluang. Karena ular itu licin jadi banyak peluang, tergantung kepada masing-masing orang mudah-mudahan ini bisa membawa berkah," jelasnya.
Ia berharap di tahun ini membawa kesejahteraan dan kemakmuran. Serta di pemerintahan yang baru ini dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Sejarah Kelenteng Hok Tek Sungai Maram Jambi: Dari Tempat Ibadah hingga Cagar Budaya
Baca juga: TEGANYA Ipda YF Paksa Pacar Pramugarinya Aborsi Takut Karier Polisinya Hancur, Kini Rahim Infeksi
Baca juga: Pj Bupati Muaro Jambi Resmikan Rumah Warga Program Bedah Rumah
Atraksi Tatung Meriahkan Cap Go Meh di Kota Jambi, Tusukkan Besi ke Bagian Tubuh |
![]() |
---|
Perayaan Cap Go Meh di Kota Jambi, Penampilan Tatung dan Barongsai Pukau Masyarakat |
![]() |
---|
Sejarah Kelenteng Hok Tek Sungai Maram Jambi: Dari Tempat Ibadah hingga Cagar Budaya |
![]() |
---|
Berbarengan dengan Libur Nasional, Imlek 2025 di Vihara Sakyakirti Kota Jambi Lebih Semarak |
![]() |
---|
Mengapa Imlek Identik Turun Hujan, Kisah Ribuan Tahun Tiongkok ke Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.