Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 170, Menuliskan Hasil Diskusi

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut pembahasan kunci jawaban kelas 8 SMP mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS halaman 170.

Lembar Aktivitas 8: Aktivitas Individu

Kalian telah mempelajari perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.

1. Bentuklah lima kelompok dengan anggota 6-7 orang per kelompok. Tiap kelompok mengerjakan salah satu bagian tema yang disediakan. Misal Kelompok 1 mengerjakan bagian penjajahan Portugis, Kelompok 2 mengerjakan bagian penjajahan Inggris, dst.

2. Kalian diskusikan faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan di berbagai daerah tersebut dalam mengusir penjajah?

3. Tuliskan hasil diskusimu dalam format berikut ini! Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

JAWABAN

 
Berikut format laporan diskusi yang lebih lengkap dengan contoh detail untuk setiap poin:

 
LAPORAN HASIL DISKUSI
Tema: Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Penjajah
Kelompok: [Nomor Kelompok]
Bagian yang Dibahas: [Misalnya: Perlawanan Terhadap Portugis]

1. Latar Belakang Perlawanan
Setiap daerah memiliki alasan tersendiri dalam melawan penjajah. Misalnya:

Perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap VOC (1666-1669)

Alasan: VOC ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Makassar.
Tokoh: Sultan Hasanuddin (Raja Gowa), Arung Palakka (Bugis, bersekutu dengan VOC).
Perlawanan Diponegoro (1825-1830)

Alasan: Pajak yang memberatkan dan campur tangan Belanda dalam urusan keraton Yogyakarta.
Tokoh: Pangeran Diponegoro, Sentot Ali Basah, Kyai Mojo.

2. Faktor-Faktor Kegagalan Perlawanan
a. Kurangnya Persatuan dan Kesatuan
Contoh: Perlawanan di Maluku (1817) oleh Pattimura gagal karena tidak mendapat dukungan penuh dari semua raja dan rakyat Maluku.
Contoh: Perlawanan Sultan Agung dari Mataram ke Batavia (1628-1629) tidak didukung sepenuhnya oleh para bupati pesisir.
b. Keterbatasan Senjata
Contoh: Pasukan Pangeran Diponegoro hanya menggunakan tombak, keris, dan pedang, sedangkan Belanda sudah memiliki meriam dan senapan modern.
Contoh: Pattimura dan rakyat Maluku bertempur menggunakan senjata tradisional seperti parang dan tombak, sementara Belanda menggunakan senapan dan meriam kapal perang.
c. Strategi Penjajah yang Licik (Politik Adu Domba)
Contoh: Dalam Perang Gowa (1666-1669), VOC berhasil memecah belah suku Bugis dan Makassar dengan mendukung Arung Palakka melawan Sultan Hasanuddin.
Contoh: Dalam Perang Diponegoro, Belanda menggunakan taktik menipu dengan mengajak perundingan tetapi malah menangkap Diponegoro di Magelang (1830).
d. Kelebihan Militer dan Sumber Daya Penjajah
Contoh: Pasukan Sultan Agung dari Mataram gagal merebut Batavia karena kekurangan logistik dan strategi bertahan Belanda yang lebih baik.
Contoh: Perlawanan di Aceh (1873-1904) awalnya kuat, tetapi akhirnya melemah karena Belanda mendapat pasokan senjata dan tentara dari luar negeri.
e. Kurangnya Pemimpin yang Visioner
Contoh: Banyak pemimpin hanya berfokus pada wilayahnya sendiri, seperti perlawanan Pattimura yang hanya terjadi di Maluku tanpa dukungan daerah lain.
Contoh: Di Perang Padri, awalnya kaum adat dan kaum Padri justru bertikai sebelum akhirnya bersatu melawan Belanda.

3. Kesimpulan dan Pelajaran yang Dapat Diambil
Kegagalan perlawanan ini mengajarkan bahwa persatuan nasional sangat penting untuk mengusir penjajah.
Perjuangan bersifat lokal tidak cukup, perlu koordinasi yang lebih luas seperti yang akhirnya dilakukan dalam Sumpah Pemuda (1928).
Perlawanan rakyat di berbagai daerah tetap memberikan inspirasi bagi pergerakan nasional menuju kemerdekaan.

Disclaimer

1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.

2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.

3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 144, Kegiatan Ekonomi Beserta Jenisnya