Polemik di Papua
Respon KKB Papua dan Pemerintah Soal Aktivis Finlandia Jadi Mediator: Anda akan Jadi Target
Berikut respon KKB Papua dan Pemerintah Indonesia soal aktivis asal Finlandia, Juha Christensen jadi mediator perdamaian di tanah Papua.
KKB Papua.
TRIBUNJAMBI.COM- Berikut respon Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dan Pemerintah Indonesia soal aktivis asal Finlandia, Juha Christensen jadi mediator perdamaian konflik di tanah Papua.
Permintaan itu sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI, Yusril Ihza Mahendra dalam pertemuan dengan delegasi pemerintah Kerajaan Inggris, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).
Juha Christensen disebut menawarkan bantuan untuk menyelesaikan konflik Papua.
Tawaran tersebut kata Yusril, belum dibutuhkan Pemerintah Indonesia.
"Namun sejauh ini, Pemerintah berpendapat belum memerlukan adanya mediator untuk memfasilitasi perundingan damai dalam menyelesaikan masalah di Papua, sebagaimana dilakukan di Aceh pada masa Pemerintahan Presiden SBY," kata Yusril.
Juha juga disebut-sebut menjadi mediator dari pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, yang disandera sejak 7 Februari 2023 yang lalu.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, dalam keterangannya menyebut Juha Christensen ikut memainkan perannya bersama Pemerintah Indonesia sebagai negosiator pembebasan pilot Susi Air.
"Dalam hal itu, kami dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga memberikan penjelasan sedikit kepada seluruh pejuang Papua Merdeka dari aktivis sipil, militer, diplomat, dan seluruh pimpinan politik Papua Merdeka bahwa Juha Christensen adalah aktor di balik redanya situasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena ikut terlibat bersama Pemerintah Indonesia dalam memainkan perannya menjadi fasilitator sejak tahun 2005 dalam konflik GAM dan Pemerintah Indonesia hingga terjadinya perdamaian," kata Sebby, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: KKB Papua Klaim Rebut Senjata Anggota di Puncak Jaya, Satgas: Hoaks, Narasi Propaganda
Baca juga: Aparat Tingkatkan Pengamanan di Yalimo Pasca KKB Papua Tembak Briptu Iqbal Anwar
Sebby juga mengingatkan Juha Christensen untuk tidak memasuki wilayah Papua.
"Karena anda akan menjadi target pasukan TPNPB di 36 Kodap se-tanah Papua," ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM di Papua, Frits Ramanday, mengonfirmasi keterlibatan Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip.
Menurut Frits, hal yang dibahas dalam komunikasinya dengan mitra Juha Christensen tersebut adalah hal yang sifatnya informal.
"Iya, mereka masuk di bulan Februari 2024," kata Frits, saat dihubungi, Minggu (22/9/2024), dikutip dari Tribunnews.com.
Klaim Rebut Senjata
Klaim Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menyebutkan keberhasilannya merebut senjata anggota dibantah Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Ditegaskan, kabar dua senjata api milik anggota Polri di Puncak Jaya, Papua Tengah itu tidak benar atau hoaks.
Penegasan itu disampaikan Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faisal Ramadhani.
Dia menyebutkan hoaks pencurian senjata itu sengaja dibuat untuk membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
"Polri menyatakan bahwa narasi yang beredar tersebut merupakan propaganda yang bertujuan menimbulkan keresahan di masyarakat," tegas Faisal Ramadhani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/1/2025).
Menurutnya, informasi yang disampaikan oleh KKB Papua itu tidak memiliki dasar fakta.
Bahkan kata dia, itu hanya bertujuan memprovokasi aparat serta masyarakat.
"Kami memastikan bahwa klaim pencurian senjata api oleh KKB ini adalah informasi yang tidak benar," katanya.
Baca juga: Presiden Prabowo Bakal Beri Amnesti ke KKB di Papua, Mabes TNI: untuk Kepentingan Nasional
Ia juga menyampaikan, Polri bersama TNI tetap fokus menjalankan operasi penegakan hukum di Papua untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.
"Polri tidak akan terpengaruh oleh narasi-narasi yang dibuat untuk mengalihkan perhatian aparat keamanan," katanya.
Pada Selasa (21/1/2025), terjadi penyerangan dan penembakan terhadap Bripka Anumerta Ronald Enok.
Anggota Polres Puncak Jaya ini dinyatakan gugur di tempat kejadian setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Bumiwalo Telenggen.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kunci Jawaban Geografi Kelas 11 Halaman 160-164, Evaluasi Bab 3
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 159 - 160, Membaca dan Memahami Petikan Novel
Baca juga: Prediksi Skor Rayo Vallecano vs Girona di La Liga, Cek Head to Head dan Statistik Tim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.