Human Interest Story
Hidup dari Durian selama 20 Tahun - Kisah Ijal, Pedagang Durian di Kota Jambi
20 tahun sudah, pria itu hidup dari durian. Inilah kisah Ijal, pedagang durian di Kota Jambi kepada Tribunjambi.com.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Mareza Sutan AJ
20 tahun sudah, pria itu hidup dari durian. Inilah kisah Ijal, pedagang durian di Kota Jambi kepada Tribunjambi.com.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Suara kendaraan terdengar saling bersahutan. Bau yang khas menyeruak dari tempat orang-orang membuka lapak berpayung terpal di kawasan Tugu Juang, Kota Jambi, Selasa (21/1/2025) sore. Itu adalah lapak durian, dan Ijal adalah satu di antara pedagang di sana.
Ijal sedikit bersiul sembari bernyanyi kecil ketika membersihkan buah-buah duriannya menggunakan kuas.
Debu-debu yang menempel pada durian perlahan dihilangkannya perlahan.
Ijal duduk di antara empat tumpukan durian, ada lebih 100 buah kira-kira totalnya.
Selasa sore, seolah keberuntungan berpihak padanya, pembeli durian satu per satu datang ke lapak miliknya.
Ijal langsung bergegas memilihkan durian ketika pembeli datang padanya.
Ia memilih durian mengendus satu persatu lalu memukul-mukul alat besi atau pisau khusus di tangannya.
Setelah yakin duriannya bagus, barulah tangan kirinya yang dibalut sarung tangan berbahan kain tebal memegang erat buah itu dan tangan kanannya membukanya pakai pisau khusus itu.
Mata pisaunya lebih lebar di ujung, memudahkan dalam membuka durian.
Belum lagi pengalamannya dalam berjualan durian, membuatnya dengan cepat memilih durian yang sesuai dengan keinginan pembeli.

Sudah 20 tahun lamanya Ijal hidup dari menjual durian.
Bahkan, berkat usaha itu juga, ia dapat menghidupi istri dan anaknya.
Durian Ijal ambil dari satu kota ke kota lain demi menyambung hidupnya.
Kali ini durian yang dia jual dari Jambi, Palembang, dan Padang.
Awal mula dia menjajakan durian adalah ketika masih bujangan. Ya, sekitar 20 tahun silam.
Di situlah Ijal mulai berburu durian terbaik dari berbagai daerah di Provinsi Jambi.
Banyak jenis durian yang sudah ia jajal, sehingga Ijal tahu di mana saja durian yang enak di Jambi ini.
Bahkan kini, setelah berkeluarga pun, ia masih menggeluti usaha ini
"Dari zaman masih bujangan sampai sekarang lah punyo anak tigo masih terus jualan durian, alhamdulillah," kata dia.
Ijal berasal di keluarga yang sederhana, yang membuatnya harus ikut orang untuk jualan durian.
Kini, Ijal sudah bisa jalan sendiri, mencari durian-durian terbaik yang ia niagakan.
Menekuni usahanya menjual durian, susah-senang sudah ia rasakan.
Ada kalanya Ijal boncos, karena duriannya tidak bagus, atau masih terlihat bagus di luar namun buahnya rusak, tak layak konsumsi.
"Kalau sudah kek itu, yo kami (saya-red) yang tanggung lah," ucapnya, demi menjamin pembelinya tidak pergi.
Ijal cukup beruntung, sekitar 200 lebih buah durian telah terjual. Bahkan dalam sebulan mungkin bisa sampai sembilan ribu buah durian bisa terjual.
"Semuanyo bagus, cuma caro milihnyo diliat kulitnyo jarang-jarang terus dicium harum, ditepok bunyinyo agak lain, nah itulah yang bagus," katanya.
Dia buka sejak pukul 10.00 WIB sampai tengah malam ditemani satu orang yang dibayar membantunya berjualan. (Tribun Jambi/ Rara Khushshoh Azzahro)
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Cara Wanita Jambi Menabung Uang Koin Seribuan untuk Beli Mobil Rp281 Juta |
![]() |
---|
Kisah Orang Rimba Jambi Beli Sapi dari Menabung dan Hidup di Sudung |
![]() |
---|
Juliana Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Jadi Sarjana, Seri V |
![]() |
---|
Puluhan Tahun Alex Bertahan Jajakan Putu di Era Modernisasi Kuliner: Dulu Harganya Rp50 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.