Kunci dan Jawaban
Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 122, Disinformasi dan Penyebabnya
Berikut pembahasan kunci dan Jawaban PKN Kelas 8 sesuai Halaman 122 Tentang Literasi Digital
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut pembahasan kunci dan Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 122.
Materi PKN berikut Tentang Literasi Digital dalam Kebinekaan Bangsa Kurikulum merdeka.
Soal:
Lakukanlah proses wawancara kepada psikolog atau guru Bimbingan Konseling di sekolah kalian.
Pertanyaan mayornya adalah apakah kecenderungan orang yang memproduksi atau menyebarkan berita atau informasi bohong berkaitan dengan gangguan mental?
Kembangkanlah pertanyaan mayor tersebut menjadi pertanyaan-pertanyaan minor untuk memperoleh data yang lengkap.
Kemudian, tulislah menjadi sebuah esai atau artikel dan publikasikan ke internet melalui blog. Kalian bisa membuat alamat blog dengan blogspot atau wordpress.
Jawaban:
Wawancara dengan Psikolog tentang Kecenderungan Orang Menyebarkan Berita Bohong
Pertanyaan Mayor:
Apakah kecenderungan orang yang memproduksi atau menyebarkan berita atau informasi bohong berkaitan dengan gangguan mental?
Pertanyaan Minor:
Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang memproduksi atau menyebarkan berita bohong?
Apakah ada gangguan mental tertentu yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang memproduksi atau menyebarkan berita bohong?
Bagaimana cara membedakan antara orang yang memproduksi atau menyebarkan berita bohong karena gangguan mental dengan orang yang melakukannya karena alasan lain?
Jawaban Psikolog:
Menurut psikolog, kecenderungan seseorang memproduksi atau menyebarkan berita bohong tidak selalu berkaitan dengan gangguan mental.
Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang melakukan hal tersebut, seperti:
Motivasi pribadi.
Seseorang mungkin menyebarkan berita bohong untuk keuntungan pribadi, seperti mendapatkan uang, popularitas, atau kekuasaan.
Keterikatan pada kelompok. Seseorang mungkin menyebarkan berita bohong untuk mendukung kelompok atau keyakinannya.
Ketidakmampuan berpikir kritis. Seseorang mungkin menyebarkan berita bohong karena tidak memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan memilah informasi yang benar dan salah.
Gangguan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian antisosial, dapat meningkatkan kecenderungan seseorang memproduksi atau menyebarkan berita bohong.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung menganggap dirinya lebih penting dari orang lain dan ingin selalu diperhatikan.
Mereka juga cenderung tidak peduli dengan konsekuensi dari tindakan mereka.
Sementara itu, orang dengan gangguan kepribadian antisosial tidak memiliki empati dan cenderung tidak peduli dengan perasaan orang lain.
Untuk membedakan antara orang yang memproduksi atau menyebarkan berita bohong karena gangguan mental dengan orang yang melakukannya karena alasan lain, perlu dilakukan assessment yang komprehensif.
Assessment ini dapat dilakukan oleh psikolog atau psikiater.
Kesimpulan:
Kecenderungan seseorang memproduksi atau menyebarkan berita bohong tidak selalu berkaitan dengan gangguan mental.
Namun, gangguan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian antisosial, dapat meningkatkan kecenderungan tersebut.
Disclaimer
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 42 : FIKSI |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 37 : Kritik |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 44 : Pantun, Syair dan Gurindam |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 36 : Budaya Populer Korea |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 60 : Pendapatan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.