Paula Verhoeven Unggah Sindiran Usai Disebut Jadi Penyebab Trauma Anak: yang Lemah yang Menggonggong

TRIBUNJAMBI.COM - Proses perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven terus bergulir. 

Pada agenda sidang pembuktian yang digelar 15 Januari 2025, fokus perhatian kembali tertuju pada dugaan trauma yang dialami oleh anak-anak mereka akibat konflik rumah tangga.

Dalam sidang tersebut, Paula Verhoeven tidak hadir. 

Baca juga: Paula Verhoeven Mengaku Masih Sulit Bertemu Anak-Anak, Kuasa Hukum Ungkap Kendala

Meski demikian, ia aktif di media sosial. 

Melalui akun Instagram pribadinya, @paulaverhoeven, Paula membagikan sebuah cuplikan drama Korea yang diperankan oleh Lee Dong Wook. 

Dalam adegan yang diunggahnya, terdapat dialog yang berbunyi, “Hanya yang lemah yang menggonggong.”

Unggahan ini memicu spekulasi dari warganet. 

Banyak yang menduga bahwa postingan tersebut adalah respons Paula terhadap tudingan yang menyebut konflik rumah tangga mereka menjadi penyebab trauma pada anak-anaknya.

Bukti Trauma Anak-Anak

Dalam sidang yang berlangsung, kuasa hukum Baim Wong, Fachmi Bachmid, mengungkap adanya tambahan bukti terkait dugaan trauma anak-anak.

"Kita ada penambahan tiga bukti, jadi total ada 82 bukti. Terutama banyak bukti video. Ada saksi fakta 11, dan kita diminta mendatangkan satu ahli lagi," ujar Fachmi Bachmid, dikutip dari YouTube Intens Investigasi (15/1/2025).

Video-video yang diajukan sebagai bukti menunjukkan indikasi trauma yang dialami oleh anak-anak Baim dan Paula. 

Selain itu, para ahli yang dihadirkan dalam sidang, termasuk psikolog anak dan konselor anak, turut memberikan kesaksian penting.

Baca juga: Anak-Anak Baim Wong dan Paula Verhoeven Disebut Alami Trauma, Kuasa Hukum Ungkap Fakta Penting

Peran Ahli dalam Mengungkap Trauma Anak

Psikolog anak dan konselor yang terlibat dalam kasus ini berperan krusial dalam menjelaskan kondisi psikologis anak-anak pasangan ini.

"Konselor anak ini yang memberikan terapi kepada anak. Tadi ditemukan ada trauma terhadap anak kepada yang tidak bisa saya sebutkan," ungkap Fachmi.

Keberadaan psikolog dan konselor anak di sidang bertujuan untuk memastikan kesejahteraan anak tetap menjadi prioritas utama di tengah proses hukum yang tengah berlangsung. 

Update berita Tribun Jambi di Google News