Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Provinsi Jambi Muhammad Hafiz Fattah

Tribuners kita mau bincang-bincang sedikit dengan bang Hafiz, seputar tugas-tugas beliau sebagai ketua di DPRD provinsi Jambi Muhammad Hafizh Fattah

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Danang Noprianto
Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Provinsi Jambi Muhammad Hafiz Fattah 

TRIBUNJAMBI.COM - Tribuners kita mau bincang-bincang sedikit dengan bang Hafiz, seputar tugas-tugas beliau sebagai ketua di DPRD provinsi Jambi Muhammad Hafiz Fattah.

Ini kan bang Hafiz terpilih dari dapil 2 Batanghari, Muaro Jambi dengan suara besar 19,850, dan bang Hafiz masih muda, bagaimana dengan adaptasi di DPRD provinsi Jambi?, yang kita tahu mungkin sudah ada yang senior, sudah ada yang berpengalaman, tapi juga banyak juga yang muda-muda.

Ya, tentunya kalau cerita bagaimana beradaptasi, saya kira ini merupakan hal yang baru bagi kami, dan juga menjadi tantangan bagi saya khususnya mulai dari
proses pencalegan tahun 2024 sampai dengan proses pemilihan dan alhamdulillah terpilih.

Dan juga, untungnya saya bersyukur dan berterima kasih karena kami ini di Partai Amanat Nasional (PAN) yang ketua umumnya Bapak Zulkifli Hasan dan Pak Haji Bakri sebagai ketua DPW provinsi Jambi, sangat memberikan ruang kepada kami bagi generasi-generasi muda yang memiliki niat untuk berkiprah di dunia politik, itu diberikan keleluasan selabar-lebar untuk berekspresi, dan juga mengambil kesempatan.

Kita tahu banyak Partai-partai di Indonesia ini, yang mungkin tidak banyak memberikan kepercayaan seperti Partai Amanat Nasional memberikan kepercayaan pada generasi muda.

Tentunya saya berterimakasih lebih dulu kepada Partai Amanat Nasional, karena atas kepercayaan dan amanah ini kepada kami yang masih tergolong muda untuk dipercaya menjadi pimpinan DPRD khususnya di provinsi Jambi.

Tadi kalau ditanyakan bagaimana beradaptasi, ini menurupakan suatu hal baru bagi kami. Namun jika dikatakan sulit juga tidak terlalu sulit, karena memang saya dari masa kecil banyak hidup di dunia politik, dulu orang tua, bapak ibu adalah orang pelaku politik juga, yang keseharian itu di meja makan, di rumah, di ruang tamu, selalu membicarakan tentang hal-hal politik, dinamika-dinamika politik, sehingga itu yang menjadi pengaruh di bawah Alam Sadar kami, sehingga dalam kehidupan sehari-hari tertarik untuk mengamati dan juga memperhatikan perkembangan-perkembangan politik baik politik lokal, maupun nasional.

Nah dari sini lah makanya kami begitu selesai masa pendidikan juga akhirnya mulai tertarik untuk bergabung di Partai. Waktu itu sempat menjadi pengurus di
Partai Amanat Nasional kabupaten Batanghari, menjadi ketua DPD, Alhamdulillah waktu di masa saya itu, juga DPD PAN Batanghari mendapatkan posisi ketua DPR di pemilu 2019.

Nah akhirnya setiap hari, keseharian diisi dengan diskusi-duskusi politik bersama teman-teman anggota fraksi yang ada di Batanghari, dan akhirnya niat itu semakin kuat pada diri saya, sehingga akhirnya 2024 pada saat mulai perekrutan bakal celeg kami yakin untuk mendafterkan diri sebagai calon legislatif, dan Alhamdulillah di beri kepercayaan oleh masyarakat batang hari dengan suara 19.850 tadi, Alhamdulillah juga tertinggi di Dapil 2 dan sampailah pada hari pelantikan dan seperti hari ini.

Jadi sudah terdoktrin dari kecil, kalau beradaptasi sih tidak sulit, karena memang kami di DPRD itu, Partai Amanat Nasional meraih 10 kursi dan juga kebetulan 10 kursi diisi oleh orang-orang yang memang sering bertemu, familiar bertemu dengan kami di acara-acara PAN, di rapat-rapat PAN, dan juga diisi oleh senior-senior lain yang dulunya juga adalah sabat orang tua, seperti Pak Sukandar, Pak Burhanuddin Mahir, dan Bang Akmal dan lain-lain, Sehingga begitu kami di lantik komunikasi langsung cair.

Saya juga banyak mendapatkan ilmu, perkembangan-perkembangan tentang politik dari para senior-senior.

Bang ini sedikit di luar selalu DPRD menarik soal bapak, Almarhum Pak Fatah dulu bupati di Kabupaten Batanghari, dan itu turun ke abang  jiwa politiknya, jiwa berorganisasinya. Kira-kira ada kenangan dengan bapak yang sampai sekarang melekat dan juga nyambung dengan kiprah abang sekarang?

Jadi kalau bapak itu memang bapak itu dulu bupati Batangjari di tahun 2000-2005. Itu waktu itu pemilihan masih di DPRD. 2005 itu kalah nyambung lagi 2010 dan terpilih waktu pemilihan langsung. Kalau ibu setelah itu 2015.

Jadi memang kalau kenangan yang melekat, itu memang saya dulu dari kami beempat bersaudara, Jadi diantara berempat itu mungkin saya yang paling sering nganterin bapak, kalau bapak ingin pergi mau makan malam, Mau check up kesehatan.

Jadi kalau di dalam mobil itu isi pembicarannya itu tentang politik. Beliau bercerita tentang perkembangan yang terjadi di Batang Hari, beliau mengulas lagi kisah bagaimana beliau merintis politik, yang mana dulu dari ASN sampai dengan mengundurkan diri dari ASN terjun ke politik. Itu bagi saya adalah hal yang sangat menantang bagi diri saya dan ingin saya coba. Cuman beda-nya kan kalau almarhum dari jalur ASN, saya memang murni dari swasta.

Memang dari pembicara pembicaan harian itu kemudian saya memiliki banyak bekal hari ini dalam menjalani karir politik saya.

Beliau banyak berpesan dulu itu memang kalau ingin berhasil di politik yang pertama adalah kita tidak boleh lupa dengan keluarga yang ada di daerah kita.

Minimal kalau ada event- event atau acara-acara besar, kita harus sempatkan datang. Dan juga paling penting yang diajarkan oleh orang tua saya itu rumah kami itu di Bulian itu beliau selalu pesan kalau masih ada niat berpolitik pagar rumah jangan ditutup, harus terbuka. Dan lauk di dapur itu setiap hari harus dilebihan untuk tamu yang datang.

Karena memang beliau itu semasa di tinggal di rumah Bulian itu kebetulan rumah kami dekat dengan rumah sakit umum. Jadi kan banyak keluarga dari desa di rawat di rumah sakit umum. Nah itu memang sudah terbiasa keluarganya di rawat dan yang pendampingnya memang mainnya ke rumah, Makan di rumah segala macam.

Ya itu lah, akhirnya kan atas nasihat- nasihat itu kita terbiasa untuk melayani masyarakat, tahu apa yang terjadi di lapisan masyarakat. Sehingga kita memiliki rasa tanggungjawab ke depannya bagaimana kekawatiran yang ada di tengah tengah masyarakat ini melalui jalur politik kita mampu memberikan solusinya.

Tribunners kita masuk ke tugas-tugas beliau sebagai legislator ini sebagai ketua DPRD provinsi Jambi, Satu tahun ini ada perioritas apa bang?

Ya tentunya kami begitu dilantik bulan 9 September itu kan belum bisa langsung menjalankan tugas, Karena memang kita kemarin itu memakan waktu satu bulan lebih untuk mengusulkan pimpinan definitif dan alat kelengkapan dewan.

Karena memang alat kelengkapan dewan baru boleh dibentuk ketika pimpinan sudah definitif. Jadi kemarin itu karena mungkin daftar antrian, karena serentak itu antrian agak panjang, Sehingga kita memakan waktu satu bulan setengah, begitu dilantik definitif langsung membentuk AKD, langsung dapat tugas berat, yaitu membahas APBD, KUAPPAS karena belum sempat dibahas oleh periode sebelumnya.

Akhirnya cukupkejar tayang Pembahasannya sampai subuh, dalam Alhamdulillah hari ini dapat terselesaikan dengan baik, tinggal lagi proses-proses di kementerian, hasil evaluasikemarin sudah turun.

Ya, itu mungkin tugas tantangan awal yang terberat. Lalu yang kedua, memang kami hari ini sadar betul bagaimana kondisi keuangan negara dan pemerintah daerah Hari ini saya pikir akan mendapatkan tangan yang besar.

Karena kita tahu Asta cita Bapak Presiden Prabowo salah satunya adalah penguatan di bidang pangan, swasemba pangan dan juga makan siang gratis.

Ini cukup menyita energi dan juga anggaran kita, karena memang harus terjadi beberapa perubahan.

Nah, tentu tugas kami di DPRD selain melakukan tugas pengawasan, karena itu memang tugas pokok, adalah bagaimana membantu pemerintah Untuk memikirkan mendorong dan juga menjemput bagaimana pendapatan daerah ini dapat meninkat.

Kita tahu di provinsi Jambi ini dari 100 persen anggaran belanja daerah, itu 58 % nya adalah dana transfer pusat.

Artinya lebih dari separuh anggaran belanja kita masih bergantung dengan danat transfer pusat.

Sedangkan hari ini, baru minggu yang lalu, ada surat edaran dari menteri dalam negeri dan ibu Mentei keuangan bahwasannya dana transfer pusat itu hanya diperbolehkan untuk membayar gaji dan jasa.

Sisanya untuk pembangunan infrastruktur dan lain lain diminta untuk dicadangkan. Dicadangkan ini artinya nanti akan ada surat edaran terbaru tentang dana yang dicadangkan ini akan diarahkan ke mana, prioritas kemana?.

Kalau tebak-tebakkan saya, mungkin nanti akan diarahkan kepada sektor pangan, ataupun makan siang gratis, Karena hari ini kita masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang makan siang gratis.

Dan tentunya kalau bapak president Prabowo tetap pada konsentrasinya di bidang pangan dan juga makan siang gratis, kita sebagai pemerintah Provinsi Jambi juga harus memikirkan bagaimana di tahun-tahun kedepan, pendapatan pemerintah ini dapat meningkat dan tidak bergantung pada dana transfer pusat.
Sehingga, kita dapat leluasa membangun dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Itu satu.

Lalu, yang kedua, saya fikir hari ini kita juga tahu bagaimana dana Participasi Interest (PI) terhadap sektor-sektor migas belum dapat di selesaikan secara maksimal. Ini sedang kita dorong, kita di DPR sudah berbagi tugas dengan teman-teman agar dapat kiranya berkondinasi cepat dengan perwakilan-perwakilan kita yang ada di DPR-RI agar dapat berkoordinasi bagaimana PI-10 % ini dapat segera masuk.

Kita tahu Bapak Prabowo menargetkan pemerintah daerah itu pertumbuhan ekonominnya harus 8 % di 2027. Sementara kemarin, kita baru sudah pemaparan, hari ini pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi itu ada di angka 4,5 % , targetnya kan jauh dari 4,5 ke 8. Sedangkan bagaimana kita menumbuhkan target perekonomian sementara dan transfor pusat di cadangkan.

Kita tahu pertumbuhan ekonomi ini dapat meningkat kalau memang ada perputaran ekonomi di dalam daerahnya. Bagaimana kita mau meninkatkan pertumbuhan ekonomi, sedangkan infrastruktur masih di cadangkan, yang lain-lain masih dicadangkan.

Nah ini menjadi tantangan bagi kita semua legislatif dan eksekutif yang ada di daerah, kita harus laksanakan karena ini sudah menjadi visi-visi pak Prabowo tinggal bagaimana kita di daerah melakukan penyesuaian dan bergerak cepat agar kedepan kita dapat menumbuhkan pemasukan- pemasukan di daerah.

Saya kira potensinya besar, baik itu melalui BUMD, ya kita harus sudah berfikirnya ke arah sana, Ini kan kita tahu di Jambi kita punyak banyak potensi-potensi pariwisata yang bisa menjadi potensi PAD pemerintah Daerah, kita punya Muaro Jambi yang hari ini sudah masuk dalam proyek strategis nasional. Kita punya Kerinci, kita punya Geopark Merangin. Nah tiga ini paling tidak menjadi prioritas kita kedepan bagaimana menjadi kontribusi besar bagi PAD Provinsi Jambi.

Berarti sudah lumayan banyak konsolidasi yang terjalin, AKD, Komisi, badan-badan sudah terbentuk. Tapi mungkin ada satu PR, wakil ketua, masih kosong satu. Itu gimana, bang?

Ya, itu memang kita kan harusnya ketua itu diisi oleh Partai Amanat Nasional, jadi itu saya, wakil ketua I itu Golkar sudah diisi oleh Pak Ivan Wirata, wakil ketua II ini harusnya PDI-P, Wakil ketua III diisi oleh itu bang Icol (Faizal Riza).

Kalau dari PDI, ini memang kita sudah menyurati langsung kepada ketua DPD dalam hal ini senior kita juga, Ketua DPRD terdahulu mas Edi Purwanto. Kita sudah menyurati bahwa meminta usulan nama dari salah satu kader yang hari ini terpilih untuk diusulkan ke Kemendagri agar menjadi pimpinan ataupun wakil ketua II DPRD Provinsi Jambi.

Namun memang, sampai dengan hari ini surat resmi kami belum dibalas, tapi kemarin, di beberapa kesempatan saya sempat bertemu dengan mas Edi, kata beliau mungkin memang tidak lama lagi.

Memang menjadi pertanyaan ya kenapa sampai dengan hari ini PDI belum mengirimkan nama itu di wakil ketua. Tapi, kita percayakan dan kita berikan waktu seluang luangnya kepada PDI, mungkin terjadi dinamuka internal di tubuh PDI.

Provinsi Jambi ulang tahun yang ke-68, Abang sebagai ketua DPRD provinsi Jambi kira-kira bayangan Abang provinsi Jambi mestinya kedepan, seperti apa ni bang?

Kalau saya, ya tetap kita melihat dengan kondisi hari ini terkini dalam bayangan saya. Saya ingin tetap bagaimana provinsi Jambi ini menjadi provinsi yang mandiri secara ekonomi.

Kembali lagi kepada yang saya bahas tadi. Karena kita tahu hari ini sudah banyak contoh provinsi di Jawa Barat di daerah Jawa lainnya itu memang dia sudah mandiri tidak bertumpu pada dana-dana transfer pusat, sehingga daeranya bisa maju.

Dan juga, kita lihat apa sih yang menjadi sektor sektor penyumbang PAD terbesar disana. Ternyata juga kita lihat di sana itu penyumbang PAD terbesarnya adalah sektor sektor yang dibuat, diciptakan.

Kita tahu, kita lihat mungkin di Jawa Barat banyak wisata-wisata yang diciptakan, sehingga pemasukkan PAD bagaimana kita mengundang orang luar provinsi untuk datang ke provinsi kita sehingga terjadi pertukaran ekonomi di daerah kita.

Ini perlu kita bicarakan secara khusus, baik itu kami legislatif, maupun eksekutif, dan juga kami ingin bagaimana Jambi menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam sektor swasembada pangan.

Kita kemarin sudah bertemu dengan menteri desa, sudah berbicara juga dengan menko panhgan, di Jambi ini punya potensi besar. Kita kemarin ke Tangkit, disana liat bagaimana pertanian nanas dan juga hari ini kita punya banyak lahan-lahan tidur yang mestinya bisa kita hidupkan kembali menjadi persawahan.

Ya, saya kira ini adalah potensi yang baik. Tinggal bagaimana lagi komitmen kita bersama unsur forkopimda tentunya. Karena kita tahu hari ini TNI/Polri juga diberikan tugas oleh presiden untuk menjadi pilot project ketahanan pangan.

Nah, hari ini kita akan berkoordinasi bagaimana Jambi ini memang betul-betul menjadi lumbung pangan. Karena beberapa kali kita diundang bapak presiden dalam beberapa acara beliau misalnya pidato satu jam, Itu 35 menit pasti ngomong masalah pangan. Sisanya baru ngomongin geopolitik, ngomongin yang lain lain. Hampir separuh waktu di sambutan itu selalu memikirakan pangan.

Nah, ini menjadi ketertarikan kita harusnya bersama bagaimana Jambi menjadi perhatian nasional sebagai penyumbang terbesar lumbung pangan
yang ada di nasional.

Saya kira ini bukan yang muluk-muluk, Ini masuk akal, karena kita memiliki banyak potensi. Di Batanghari saja itu banyak lahan-lahan sawah yang hari ini tidur.

Saya lihat kemarin Pak Danrem sudah turun kesana dengan Wamen Pangan, memberikan bantuan yang cukup besar, sehingga lahan-lahan tidur ini dapat ditumbuhkan kembali dihidupkan kembali.

Ya, saya kira kalau ini tercapai sebelum 2027, menjadi lumbung pangan, saya kira Jambi akan dikenal di tingkat nasional. Dan juga nanti akan banyak lagi daerah-daerah lain yang harapan kita, akan banyak belajar dari Jambi, akan banyak datang ke Jambi. Nah sambil berjalan proses ini kita hidupkan juga wisata-wisata yang kita bilang tadi.

Sehingga orang-orang yang mau datang ke Jambi, apalagi sudah ada Tol. Nah ini tol menjadi tantangan juga, ini sebagai pisau bermata-dua. Kalau kita daerah Jambi dengan tol ini tersembung sesuai target 2016, sementara kita menjadi daerah yang belum siap. Maka hanya lewat saja.

Bisa bisa orang Jambi membelanjakan uangnya di ke luar Jambi, Provinsi tetangga. Nah harapan orang luar nanti ketika tol sudah tersambung mau membelanjakan uangnya di Jambi, tantangannya itu.

Ini sinergi dengan Forkopimda, Kita tahu pak Gubernur juga dari PAN,  Kemudian dengan unsur-unsur lain Seperti apa bang?

Ya tentunya hari ini saya merasa kebetulan Forkopimda ini adalah senyor-senior saya semua dan saya liat semuanya juga adalah orang yang mau diajak berbicara tentang kemajuan Jambi.

Saya begitu setelah di lantik, saya sudah langsung berkoordinasi dengan Pak Kapolda, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Danrem, cuma memang kami kemarin mau bertemu secara husus dengan Pak Kajati waktunya belum ketemu. Saya ada di Jambi beliau ke Jakarta, beliau di Jambi saya ke Jakarta.

Tapi pada intinya memang apa yang saya sampaikan tadi tentang konsentrasi pemikiran kami terhadap provinsi Jambi, sudah tersampaikan, dan alhamdulillah Forkopimda ini nuga menyambut dengan baik dan karena memang juga sudah menjadi tugas dan harapan kami memang kita menjaga terus harmonisasi hubungan antar sesama Forkopimda agar kiranya banyak memberikan menfaat, baik itu bagi masyarakat yang ada di provinsi Jambi, maupun juga dunia investasi yang ada di
provinsi Jambi.

Karena memang kita tahu, kalau ingin mencapai target pertumbuhan 8 % itu daerahnya harus kondusif, aman, investasi juga harus kita jaga, bagaimana pihak investor mau menginvestasi, sehingga memang apa yang sudah menjadikan mimpi besar dari bapak Prabowo tadi paling tidak Jambi, mampu, menuntaskan tugasnya.

Baca juga: 44 Pelamar CPNS 2024 di Pemkot Jambi Dinyatakan Lolos, Posisi Dokter Spesialis Kosong

Baca juga: Pimpinan DPRD Provinsi Jambi Bakal Punya Mobil Dinas Baru Tahun Ini

Baca juga: DPRD Provinsi Jambi Tetapkan Al Haris-Abdullah Sani sebagai Gubernur Jambi Terpilih 2025-2030

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved