AS Roma

Mourinho Belum Bisa Lupakan Kepergian Penuh Gejolak dari AS Roma

José Mourinho senang dengan perkembangan di Fenerbahce tetapi masih menyimpan dendam atas kepergiannya dari AS Roma.

Penulis: Zulkipli | Editor: Zulkipli
Instagram/ @josemourinho
Jose Mourinho di AS Roma 

TRIBUNJAMBI.COM - José Mourinho senang dengan perkembangan di Fenerbahce tetapi masih menyimpan dendam atas kepergiannya dari AS Roma. Ia memberikan wawancara kepada Corriere dello Sport.

“Saya pergi ke Turki karena saya mencintai sepak bola dan pekerjaan saya. 

"Saya tidak ingin menunggu kesempatan yang ideal atau mengambil cuti panjang. Mereka menunjukkan bahwa mereka sangat menginginkan saya.” jelasnya.

The Special One menyesal tidak mengundurkan diri.

“Saya seharusnya meninggalkan Giallorossi setelah final di Budapest, tetapi bukan karena kekacauan yang dibuat wasit Anthony Taylor. 

Jose Mourinho dan Pemain Fenerbahce di lapangan.
Jose Mourinho dan Pemain Fenerbahce di lapangan. (Instagram)

"Itu adalah kesalahan. Hal yang sama berlaku ketika saya mengatakan tidak kepada Florentino Perez beberapa tahun sebelumnya. 

Baca juga: Minim Menit Bermain Frattesi Pertimbangkan Tinggalkan Inter Milan, AS Roma jadi Tujuan

"Ia tidak ingin saya pergi dan mengatakan bahwa yang terbaik belum datang, dan saya tahu itu, tetapi saya sangat ingin kembali ke Chelsea setelah tiga tahun di Spanyol.” sebutnya.

Mourinho membatalkan rencana untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para penggemar AS Roma.

"Saya telah membeli tiket pertandingan untuk saya dan asisten saya. 

"Mereka pikir saya pantas mengucapkan selamat tinggal kepada para pendukung dan begitu pula sebaliknya. 

"Saya mempertimbangkannya, tetapi kemudian saya takut dituduh membuat keributan, dan saya tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu.” jelasnya.

Baca juga: Direktur AS Roma Akan Berada di Bawah Tekanan Besar pada Bulan Januari

Pelatih asal Portugal itu terbuka untuk kembali ke Serie A di masa mendatang.

Lebih jauh, Mourinho menyatakan bahwa ia tidak menginginkan pertandingan melawan Roma setelah dipecat.

"Saya mencapai tiga final dalam beberapa tahun terakhir, satu dengan Manchester United dan dua dengan mereka. 

"Saya geli dengan wacana yang sudah ketinggalan zaman tentang saya.

"Ketika Anda mencapai sesuatu seperti itu dengan tim yang tidak memiliki sejarah di Eropa, Anda menyadari telah melakukan sesuatu yang istimewa, dan saya bangga akan hal itu." pungkasnya.

Baca juga: Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti Bahas Rumor Kepindahannya ke AS Roma

Baca juga: Gantikan Paulo Fonseca, Sergio Conceicao Siap Membawa AC Milan Kembali ke Tempat Asalnya

Sekarang Anda dapat menyimak update berita tribunjambi.com via Google News

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved