Uang Palsu Produksi UIN Alauddin Makassar Beredar di Masyarakat, BI Ungkap Cara Membedakannya

Terungkapnya kasus produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, membawa dampak langsung ke masyarakat. 

ist
Uang Palsu Produksi UIN Alauddin Makassar Beredar di Masyarakat 

TRIBUNJAMBI.COM – Terungkapnya kasus produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, membawa dampak langsung ke masyarakat. 

Kini, warga mulai melaporkan temuan uang palsu yang diduga berasal dari sindikat tersebut.

Keluhan tentang uang palsu ini banyak ditemukan di media sosial. 

Salah satunya, pengguna akun X @ariyanti_plp membagikan video berdurasi 20 detik yang menunjukkan uang pecahan Rp100 ribu dapat dibelah dan berisi kertas biasa.

Akun TikTok @zharmanaidha juga melaporkan kejadian serupa. Warga Kecamatan Talo Kecil, Bengkulu, turut mengaku menjadi korban peredaran uang palsu.

Wekadin Saputra, seorang pemilik warung, menjelaskan bahwa anaknya menerima uang palsu pecahan Rp100 ribu dari seorang pembeli. 

“Saat itu anak saya yang melayani. Karena masih anak-anak, dia tidak curiga,” ujar Wekadin.

Teknologi Canggih Uang Palsu

Meski bisa dirobek, uang palsu yang diproduksi sindikat UIN Alauddin disebut sulit terdeteksi alat X-Ray.

Namun, Bank Indonesia (BI) memastikan uang palsu ini tidak akan lolos mesin ATM setor tunai.

"ATM memiliki sensor khusus yang akan otomatis menolak uang palsu," ungkap Kepala Perwakilan BI, Rezki Ernandi Wimanda, dalam konferensi pers di Mapolres Gowa.

Rezki juga menjelaskan 11 unsur pengamanan pada uang rupiah asli, seperti watermark, benang pengaman, tinta optical variable, serta kode tunanetra.

Langkah Mengenali Uang Asli

BI menganjurkan masyarakat untuk menggunakan metode dilihat, diraba, diterawang untuk memastikan keaslian uang.

Dilihat: Periksa gambar utama, nominal, benang pengaman, dan logo BI.

Diraba: Cek tekstur kasar dan keberadaan kode tunanetra.

Diterawang: Pastikan ada tanda air dan gambar saling isi.

Sindikat produksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar terungkap dengan barang bukti 556 lembar uang palsu, sertifikat deposit senilai Rp45 triliun, dan surat berharga SBN senilai Rp700 triliun.

Menurut kepolisian, total uang palsu yang telah dicetak mencapai Rp2 miliar, dengan Rp446 juta sudah disita dari 15 tersangka. Namun, Rp1,5 miliar sisanya masih belum ditemukan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Uang Palsu Diduga Dicetak di UIN Mulai Beredar, BI Ungkap Cara Membedakannya dengan Uang Asli, https://www.tribunnews.com/regional/2024/12/23/viral-uang-palsu-diduga-dicetak-di-uin-mulai-beredar-bi-ungkap-cara-membedakannya-dengan-uang-asli

Baca juga: BREAKING NEWS! Masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh Resah, Uang Palsu Marak Beredar

Baca juga: Pegawai Bank Dalam Jaringan Uang Palsu, Sindikat Libatkan 17 Orang dari Berbagai Profesi

Baca juga: Peran 17 Tersangka Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar, 14 Tahun Beroperasi di Gedung Perpustakaan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved