Natal dan Tahun Baru
Jadwal Misa Natal Gereja Katedral Palembang dan 5 Paroki Sekitarnya
Untuk misa Gereja Katolik di Palembang ada misa Malam Natal pada 24 Desember dan misa Natal pada 25 Desember 2024. Berikut jadwal selengkapnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini jadwal misa Natal di Palembang Sumatera Selatan.
Untuk misa Gereja Katolik di Kota Palembang ada misa Malam Natal pada 24 Desember dan misa Natal pada 25 Desember 2024.
Berikut jadwal misa Natal lima Gereja Katolik di Palembang, termasuk Gereja Katerdral.
Simak jadwal misa Natal di Palembang
1. Paroki Katedral Palembang
24 Desember 2024
Pukul 19.00 WIB
25 Desember 2024
Pukul 08.00 WIB
2. Paroki Hati Kudus
24 Desember 2024
Pukul 18.00 WIB
25 Desember 2024
Pukul 07.00 WIB
Pukul 09.00 WIB
Pukul 15.00 WIB
3. Paroki Santo Petrus Palembang
24 Desember 2024
Pukul 16.00 WIB
Pukul 20.00 WIB
25 Desember 2024
Pukul 08.00 WIB
4. Paroki Santo Yosef Palembang
24 Desember 2024
Pukul 17.00 WIB
Pukul 19.30 WIB
25 Desember 2024
Pukul 06.30 WIB
Pukul 08.30 WIN
5. Paroki Santo Fransiskus de Sales
24 Desember 2024
Pukul 17.00 WIB
Pukul 21.00 WIB
25 Desember 2024
Pukul 08.00 WIB
6. Paroki Santo Paulus Palembang
24 Desember 2024
Pukul 18.00 WIB
25 Desember 2024
Pukul 07.30 WIB
Demikian informasi Jadwal Misa Natal di Palembang tahun 2024 ini.
***

Pesan Natal 2024 dari KWI dan PGI
Saudara-saudari yang terkasih
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuhan di kota Daud” (Luk 2:11). Kabar sukacita ini disampaikan oleh para malaikat kepada para gembala. Begitu mendengar kabar gembira itu, para gembala segera bangkit, meninggalkan ternaknya dan berseru ”Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem….”, serta bersama berjalan mencari tempat kelahiran Yesus. Mereka pun menemukan bayi Yesus yang terbaring dalam palungan.
Para gembala adalah gambaran orang-orang miskin dan sederhana yang menaruh pengharapan akan keselamatan pada Allah. Mereka sering dipandang sebagai orang pinggiran dan kurang diperhitungkan dalam kehidupan sosial.
Namun merekalah orang-orang pertama yang dipilih Allah untuk mendapatkan warta gembira keselamatan. Kesigapan serta kesediaan total untuk menanggapi berita keselamatan itu menjadi contoh bagi kita agar kitapun bergegas berjalan bersama menjumpai Yesus.
Setelah berjumpa dengan Yesus, para gembala mengalami pembaruan hidup dan sikap mereka. Mereka berubah menjadi pribadi-pribadi yang optimis dan dengan sukacita “memuji dan memuliakan Allah” (Luk 2:20).
Rahmat Tuhan dalam perjumpaan itu telah mengubah mereka. Betapa dahsyat kekuatan kasih Tuhan yang memperhatikan dan mendorong mereka untuk melakukan misi baru.
Saudara-saudari yang terkasih.
Seperti para gembala itu, kita sebagai satu kawanan umat Allah dipanggil untuk bersama-sama menjumpai Yesus, yang mengampuni, menyembuhkan, peduli pada orang yang dikucilkan, dan terpinggirkan. Perjumpaan yang sejati dan tulus membuat kita menerima kekuatan dari Yesus untuk memberikan kesaksian dalam bentuk “memuji dan memuliakan Allah”.
Kemuliaan Allah itu dilaksanakan dalam tindakan[1]tindakan yang menghadirkan kasihNya, di tengah keluarga, komunitas, Gereja, masyarakat dan bangsa.
Kasih kepada sesama manusia itu menjadi konkret dalam tindakan saling menghormati, menghargai, menguatkan, dan membangun persahabatan antar manusia tanpa memandang perbedaan suku, agama, kepercayaan, golongan, warna kulit, dan status sosial. Maka, perayaan Natal sungguh mendorong kita untuk berjalan bersama dalam iman, persaudaraan dan belarasa.
Pewartaan kasih Allah terasa semakin mendesak mengingat Sebagian masyarakat kita masih mudah diadu domba oleh berita-berita yang menyesatkan dan hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab. Akibatnya mudah terjadi konflik, perpecahan, dan tindak kekerasan.
Di samping itu, persoalan ketidakadilan, kemiskinan, intoleransi, perdagangan orang, praktik-praktik perjudian dan pinjaman (online), dan perusakan lingkungan hidup juga masih marak terjadi. Kita yang merayakan kelahiran Sang Pembawa Damai mesti memiliki keteguhan iman, ikatan persaudaraan, dan kehendak untuk berbelarasa. Dengan dasar keutamaan-keutamaan spiritual itu, kita semakin terlibat dalam menghadirkan kasih Allah demi membangun kehidupan bersama yang penuh damai sejahtera.
Keterlibatan dalam mewujudkan kehidupan penuh damai Sejahtera menjadi panggilan semua orang berkehendak baik. Oleh karena itu, kerja bersama umat lintas agama dan budaya perlu dikembangkan. Kita bergerak bersama untuk menjadi sahabat bagi saudara-saudari yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; untuk menjadi saudara bagi sahabat sahabat kita yang berjuang mencari keadilan; untuk membela para korban ketidakadilan yang tidak berani menyuarakan haknya.
Kita mesti menjadi rekan kerja yang setia bagi penggiat lingkungan yang dengan tulus hati mengupayakan kelestarian alam ciptaan. Dengan demikian, kita bersama Yesus Pembawa Damai melaksanakan misi-Nya untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, dan pembebasan bagi orang-orang tertindas (bdk. Luk 4:19).
Saudara-saudari yang terkasih
Kita merayakan Natal 2024 ketika bangsa Indonesia menyambut pemerintahan baru. Kita bersyukur bahwa pesta demokrasi telah usai. Kini saatnya kita bergandengan tangan, mempererat persaudaraan dan berjalan bersama memajukan negeri tercinta ini. Semoga negara Indonesia dapat menjadi “Betlehem” baru, tempat lahir dan bertumbuhnya para pemimpin yang berjiwa pelayan, ugahari, hidup sederhana, dan mengutamakan kepentingan bangsa. Sebagai warga negara, kita mendukung dengan tetap bersikap kritis terhadap program-program pemerintah, yang hendak mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa dan amanat UUD’45, yakni kesejahteraan hidup bersama yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Dalam peristiwa yang penuh rahmat ini, marilah kita selalu bersyukur kepada Allah yang karena kasih-Nya kepada dunia berkenan merendahkan diri-Nya menjadi manusia dalam diri Yesus Putra Tunggal-Nya dan tinggal bersama kita.
Kita percaya bahwa dengan kasih-Nya yang begitu agung, Allah akan selalu membimbing, menjaga, dan mengarahkan, sehingga persekutuan kita dengan sesama semakin harmonis dan relasi dengan alam semesta semakin baik. Kita yakin bahwa Allah Putera, Sang Imanuel, selalu menyertai kita di sepanjang zaman (bdk. Mat 28:20). Semoga kehadiran penyertaan-Nya memperteguh tekad kita untuk terus berjalan bersama menghadirkan dan mewujudkan kasih Allah yang menyelamatkan.
Atas nama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), kami mengucapkan selamat Hari Raya Natal 2024 dan selamat Tahun Baru 2025.
KWI Mengapresiasi Tradisi Banser Amankan Natal dan Tahun Baru |
![]() |
---|
Link Streaming Misa Natal Vatikan Langsung Dipimpin Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Isi Lengkap Tema Natal Nasional 2024 PGI dan KWI, Kembali ke Betlehem |
![]() |
---|
Jadwal Misa Natal di Jambi, Gereja Santa Teresia, Gereja SMRR, Gereja Santo Gregorius Agung |
![]() |
---|
Menteri Agama Nasaruddin Umar: Mudah-mudahan Seluruh Indonesia Natal 2024 Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.