Kapten AS Roma: Ranieri Mengenal Saya

"Saya percaya kepada pelatih, dia sudah mengenal saya dan kami juga terus berhubungan selama beberapa tahun terakhir. Saya percaya kepadanya dan saya pikir ini membuahkan hasil.”

Sekarang setelah ia mengakhiri masa pacekliknya dan para penggemar tidak mencemoohnya di Stadio Olimpico, apakah Pellegrini mengharapkan lebih banyak waktu bermain?

“Saya tidak memikirkan itu. Selain semua hal bodoh yang telah dikatakan tentang saya, kami adalah sekelompok pemuda yang berlatih setiap hari untuk memberikan yang terbaik bagi Roma.

"Saya akan berlatih 100 persen, seperti yang telah saya lakukan terus-menerus dalam minggu-minggu ini, dan bahkan lebih untuk membantu Roma memenangkan setiap pertandingan.”

Baca juga: Ajax 1-3 Lazio: Le Aquille Pastikan Tempat Fase Selanjutnya Liga Europa

Baca juga: Real Madrid Harus Akui Kekalahan, Pesimis Dapatkan Alphonso Davies dari Bayern Munchen

Baca juga: Statistik Astana vs Chelsea, Pemain Muda The Blues Mendominasi di Liga Konferensi

Apakah Pellegrini tahu dari mana semua rumor ini berasal bahwa ia merugikan para pelatih di klub dan dapatkah mereka mendorongnya untuk meninggalkan Roma?

“Saya orang yang sangat pendiam, saya tidak mudah terbuka, di depan kamera televisi atau di belakang mereka. Saya akan tetap seperti ini, karena memang begitulah yang saya inginkan.

“Namun, kebohongan yang diucapkan seribu kali tetaplah kebohongan dan tidak akan pernah bisa menjadi kebenaran.

"Saya akan selalu memikirkan apa yang terbaik untuk Roma. Jika yang terbaik untuk Roma adalah saya bertahan, maka saya akan bertahan.”

Setelah mencetak gol, Pellegrini bergegas ke pinggir lapangan untuk memeluk Ranieri.

“Itu adalah gerakan spontan, itu tidak dipersiapkan. Saya memeluknya karena ia tahu siapa saya dan saya tahu siapa dia. Saya pikir hari ini ia memainkan saya karena ia tahu siapa saya.

"Ia mampu mengarahkan kita ke jalan yang penting, sesuatu yang sebelumnya tidak kita miliki, yakni menghadirkan ketenangan dan dukungan dari para penggemar. Masa-masa sulit seharusnya mendekatkan kita, bukan memecah belah kita."