Beringas Agus Buntung di WC Sampai Korban Ketakutan Dipaksa Berhubungan, Ngaku Keponakan Polisi

Beringas Agus Buntung di WC Sampai Korban Ketakutan Dipaksa Berhubungan, Ngaku Keponakan Polisi

TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap Agus Buntung atau pria Tanpa Tangan sempat memaksa wanita di Homestay untuk berhubungan badan, klaim punya keluarga Polisi

Ya, Pria bernama lengkap I Wayan Agus Suartama dikabarkan mengklaim memiliki kerabat yang bekerja sebagai anggota polisi.

Pengakuan Agus Buntung ini digunakannya untuk mengintimidasi seorang wanita, yang namanya disamarkan menjadi Bunga, dalam sebuah insiden di sebuah homestay di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bunga mengisahkan bahwa pertemuannya dengan Agus berawal di Taman Udayana, Mataram.

Pada awalnya, ia merasa iba kepada pria tersebut, yang kemudian membujuknya untuk pergi ke homestay bersama.

Namun, sesampainya di kamar, situasi berubah.

Baca juga: Hubungan Asmara Jadi Motif Penculikan Ibu-ibu di Antapani Bandung

Baca juga: Viral Ibu-ibu Ludahi Pria di Bioskop, Tak Terima Ditegur Rekam Film: Ngapain Bilang Pembajakan!

Ketika Agus mencoba memaksakan kehendaknya, Bunga dengan tegas menolak.

Ia bahkan berlindung di kamar mandi untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan.

Bunga menggambarkan momen tersebut sebagai pengalaman yang menegangkan.

Meskipun Agus tidak memiliki kedua tangan, tenaganya ternyata sangat kuat.

"Saya sampai mendorong pintu kamar mandi untuk menghalangi dia masuk. Tapi dia tetap berusaha membuka pintu sampai akhirnya pintu kamar mandi rusak," ujar Bunga.

Di tengah situasi tersebut, Agus memberi pilihan kepada Bunga untuk meninggalkan homestay, tetapi dengan syarat menyerahkan seluruh uang yang dimiliki.

Bunga, meskipun dalam kondisi tertekan, tetap menolak tuntutan tersebut.

Saat berada di resepsionis homestay, Agus kembali meminta uang dan mengancam akan melaporkan Bunga ke polisi.

Ia mengklaim memiliki kerabat yang bertugas sebagai anggota kepolisian.

Bunga akhirnya mendapat bantuan dari penjaga homestay, yang memberikan isyarat agar ia segera meninggalkan tempat tersebut.

"Penjaga memberi saya tanda untuk pergi, dan itu sangat membantu saya melarikan diri," tambah Bunga.

Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan rekonstruksi kejadian di tiga lokasi berbeda, yakni Taman Udayana, Islamic Center, dan Nang’s Homestay, Mataram.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News