Berita Jambi
Kisah 2012 Peter Harimau Taman Rimba Jambi Nongkrong di Dekat Parkiran, Warga Geger
Pagi itu, pegawai Taman Rimba Jambi dikejutkan dengan derap kaki para pengunjung yang berlari keluar kebun binatang.
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
PERISTIWA ini terjadi pada 12 Maret 2012, di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi.
Pagi itu, pegawai Taman Rimba dikejutkan dengan derap kaki para pengunjung yang berlari keluar kebun binatang.
Mereka berlari karena mengetahui seekor harimau keluar dari kandang.
Harimau lepas itu menghebohkan warga sekitar.
Ratusan orang dan pengunjung yang sudah sempat masuk kebun binatang, kabur keluar.
Dari luar pagar kompleks kebun binatang, mereka menyaksikan harimau itu.
Azwin, petugas Taman Rimba, mengatakan harimau yang lepas bernama Peter.
Peter harimau laki-laki dewasa.
Peter diketahui lepas sekira pukul 08.30 WIB.
Pintu paling luar kandang kedapatan terbuka.
Harimau kabur saat kandang akan dibersihkan keeper.
"Tadi sekitar jam setengah sembilan, mungkin karena pintu lupa belum ditutup saat bersihkan kandang," kata petugas tersebut.
Kabar lepasnya Peter langsung dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi dan polisi.
Petugas langsung datang dengan peralatan lengkap.
Setelah melakukan koordinasi, petugas membuat skenario untuk melumpuhkan harimau dengan cara ditulup.
"Kita gunakan tulup (sumpit) karena jaraknya yang tidak jauh".
Demikian kata Nurasman, petugas dari BKSDA Provinsi Jambi.
Untuk itu, disiapkan dua tulup lengkap dengan obat bius.
Untuk bisa mendekati Peter, petugas memasuki mobil.
Mobil melaju mundur secara perlahan, agar tidak mengagetkan harimau.
Tulup sudah diarahkan keluar melalui jendela mobil.
Harimau yang ditunggu mulai terlihat mendekati pagar kebun binatang.
Berjarak tak lebih dari tiga meter dari mobil.
Harimau itu sempat berhenti, menatap ke arah mobil.
Penumpang di dalam mobil pun terlihat tegang.
Orang-orang di dalam mobil hanya berbicara dengan suara perlahan, agar tidak mengagetkan harimau.
"Jangan menggunakan flash, ya, motretnya," ujar dokter hewan yang ikut dalam mobil kepada wartawan.
Saat harimau lengah dan mengarah ke samping, petugas segera menulupnya pakai sumpit berobat bius.
Karena kaget, harimau berlari kencang.
Peter menjauhi pagar.
Suntikan obat bius menancap pada bagian samping agak ke belakang tubuh Peter.
Beberapa petugas sibuk mengatur masyarakat yang hendak melihat harimau tersebut dari dekat.
"Biasanya tak sampai empat menit, harimau tersebut lemas karena pengaruh obat bius," kata seorang petugas.
Setelah beberapa, Peter mulai goyah dan limbung.
Akhirnya Peter pun tumbang, tak sadarkan diri.
Kondisi itu dimanfaatkan dengan cepat oleh petugas untuk menjaring Peter, lalu mengangkatnya masuk ke dalam kandang.
Harimau sumatera itu terkapar tak berdaya di depan kandang beruang.
Akhirnya, petugas datang mengevakuasi harimau tersebut, pukul 10.40 WIB.
Petugas telah menyiapkan jaring, mengamankan harimau tersebut.
Akhirnya, harimau berhasil dibius.
Helaan napas lega pun terdengar di dalam mobil.
Petugas segera kembali ke dalam kantor Taman Rimbo, menunggu harimau terlelap karena obat bius.
Dag Dig Dug Petugas
Sartono, anggota tim dari BKSDA Jambi yang bertugas melumpuhkan harimau dengan cara menyumpit, mengaku belum sempat menyumpit Peter (harimau laki-laki) ketika lepas dari kandangnya.
"Saya sudah mengeluarkan sumpit, tapi belum sempat saya gunakan karena teman kita dari Dinas Peternakan yang hadir saat itu menyumpit duluan, karena itulah saya tidak jadi menyumpit Peter," ungkap Sartono ketika dihubungi Tribun, Senin (12/3/2012) malam.
Menurutnya, menggunakan sumpit adalah ssuatu hal yang biasanya baginya.
Saat hendak menyumpit Peter, perasaannya biasa saja.
Kata Sartono, harimau yang biasa hidup di kandang tidak seganas dengan harimau yang berada di hutan.
Ia belajar menyumpit secara secara otodidak.
Sartono mengatakan untuk menyumpit pun tidak sembarangan, harus membidik bagian tubuh yang mengandung banyak daging, kalau kena tulang takut melukai binatang itu.
Kepala BKSDA Jambi, Tri Siswo, seusai evakuasi, menjelaskan proses pembiusan dilakukan dua tahap, yakni dipancing menggunakan ayam yang telah diberi bius.
Dan yang kedua, dibius menggunakan tulup sebagai pelumpuhan.
Ia mengaku sudah siap dengan senjata bius, namun melihat situasi lapangan menurutnya tidak perlu menggunakan senjata.
"Setelah melihat kondisi lapangan itu tidak perlu menggunakan senjata, jadi kita gunakan tulup. Karena tulup jaraknya lebih dekat dan itu lebih efektif," katanya.
Secara keseluruhan dosis bius yang diberikan ada sekitar delapan Cc, tiga Cc ada pada bius tulup. (tribun jambi)
Baca juga: Daftar Calon Bupati Wali Kota PAN di Pilkada di Jambi yang Menang dan Tidak Menang
Baca juga: Fenomena Adik Zumi Zola dan PAN di Pilbup Tanjabtim Ketinggalan Suara vs Dillah-Muslimin
Gubernur Jambi Al Haris: Pangan Murah Wujud Nyata Kehadiran Pemerintah |
![]() |
---|
Gubernur Jambi Al Haris Dorong Tradisi Kenduri Sko Masuk Agenda KEN 2026 |
![]() |
---|
Pemprov Jambi Kejar Target 380 Titik Program Makan Bergizi Gratis, Baru Terealisasi 251 Lokasi |
![]() |
---|
Polisi di Jambi Jadi Korban Begal di Bungo, Motor dan HP Dibawa Kabur 4 Begal |
![]() |
---|
Daftar Sekolah di Jambi Penerima Dana BOS Lebih dari Rp1 Miliar di 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.