Polemik di Papua

2 Anggota KKB Papua Tewas saat Baku Tembak dengan Aparat di Pusat Kota Sinak

Dua anggota OPM disebut juga Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dilaporkan tewas baku tembak dengan aparat TNI-Polri.

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua/Kolase Tribun Jambi
Dua anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM disebut juga Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan aparat TNI-Polri. 

KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Dua anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM disebut juga Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan aparat TNI-Polri.

Kontak tersebut terjadi di Pusat Kota Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah pada Rabu (4/12/2024) sekitar Pukul 13:25 WIT.

Aktivitas kelompok separatis tersebut biasanya identik dengan persembunyian di hutan belantara. 
Namun dua pria yang merupakan anggota KKB Papua itu masuk ke dalam kota sehingga terdeteksi dan ditembak hingga tewas.

Identitas satu diantara korban baku tembak itu diketahui bernama Patius Telenggen (35).

Sementara korban lainnya belum diketahui identitasnya. 

Berdasarkan kronologi yang diperoleh Tribun-Papua.com, personel gabungan TNI-Polri langsung melakukan patroli siaga usai menerima informasi tentang dua orang itu.

Tim patroli yang dipimpin Letda Ckm Drg Kharis Surya Santika, menuju ke salah satu kios. 

Di sana anggot OPM mulai menembak pimpinan tim patroli yang berada di Belakang Pos Satgas Mandala V.

Baca juga: Berulah Lagi, KKB Papua Tembak Pelajar Asal Sulawesi Selatan di Yahukimo, 2 Selamat

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Kab Puncak Rawan Usai Kontak Tembak dengan TNI-Polri, Aparat Siaga Satu

Aparat kemudian mengimbau pemilik kios dan masyarakat sekitar mengungsi ke masjid dan kontak tembak intens pun terjadi. 

Aparat terus memerintahkan dua orang itu menyerah namun mereka mengindahkan sehingga ditembak dan tewas seketika.

Di lokasi korban terbaring, aparat TNI-Polri mengamankan satu pucuk pistol revolver seri mfgcoha, amunisi caliber 9 mm sebanyak 3 butir, satu telepon genggam, dompet, pluit, kaca mata, jam tangan, KTP, sepasang sepatu boat, sepatu PDL weba, 2 buah tas noken, korek api, dan kalung manik-manik.

Hingga berita ini terbit, belum ada pernyataan resmi dari TNI-Polri.

Baku Tembak di Yahukimo

Anggota Kelompok Kriminal Bersenta atau KKB Papua kembali berulah dengan melakukan penembakan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Selasa (3/12/2024).

Setelah sebelumnya yang menjadi korban kekeji kelompok tersebut adalah tukang ojek, kali ini seorang pelajar.

Pelajar asal Sulawesi Selatan yang berusia 19 tahun tersebut ditembak di Jalan Seredala Kilo 2, Distrik Dekai.

Dua pelajar yang bersamaan dengan korban saat kejadian penembakan tersebut berhasil selamat.

Baca juga: Viral Video Pasukan KKB Papua Sandera Pekerja di Puskesmas di Kaupaten Puncak, Ini Tuntutannya

Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan tim gabungan dari Satgas Ops Damai Cartenz-2024, Brimob Polda Papua, dan Polres Yahukimo langsung merespon laporan masyarakat terkait pengejaran warga sipil oleh KKB Papua di lokasi tersebut.  

"Tim kami mendatangi TKP dan berhasil menyelamatkan dua warga sipil. Namun saat dilakukan penyisiran, ditemukan satu korban meninggal dunia," ujar Brigjen Faizal dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Rabu (4/12/2024).

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Pol Bayu Suseno menjelaskan ketiga warga sipil yang dikejar KKB Papua merupakan warga asal Toraja Sulawesi Selatan.

Mereka yakni Rein Kaban Saleda, Maikel Karangan, dan Berti Liling.  

"Korban meninggal dunia adalah Berti Liling, seorang pelajar berusia 19 tahun yang ditemukan tergeletak di bawah pohon. Jenazahnya telah dievakuasi ke RSUD Dekai untuk tindakan lebih lanjut," kata Bayu.

Dua warga sipil yang selamat kini berada di Posko Satgas Ops Damai Cartenz-2024 untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Pihaknya hingga kini masih mengidentifikasi pelaku dari KKB Papua tersebut. 

Bayu juga mengimbau masyarakat Yahukimo untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan keamanan kepada pihak berwenang.

Baca juga: Kapan Pertama Kali OPM atau KKB Papua Deklarasi?  1 Desember Diperingati Apa? Ini Urutannya

"Demi menjaga situasi kondusif di Kabupaten Yahukimo," ujarnya.

Jumlah Jaringan dan Anggota KKB Papua.

jumlah jaringan dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dan jumlah senjata yang dimiliki hingga saat ini.

Jenderal Listyo mengungkapkan data itu pada rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (11/11/2024). 

Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini  ada 24 jaringan kelompok kriminal bersenjata tersebut.

Kemudian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan total anggota KKB Papua hingga saat ini diperkirakan mencapai 1.438 orang. 

Jenderal Listyo bahkan mengungkap bahwa kelompok tersebut juga dilengkapi senjata api (senpi). 

"Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 angggota dan mereka memiliki 361 senpi yang tersebar di 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan," kata Sigit.

Dari data yang dipaparkan Sigit, daerah rawan KKB di Papua berada di Intan Jaya, Yahukimo, Pegubin, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Maybrat, dan Mimika.

Jenderal Listyo menilai, hal ini mengakibatkan Papua menjadi daerah dengan kerawanan tinggi jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada). 

"Dan ini tentunya memiliki kerawanan yang tinggi khususya pada saat pilkada nanti sehingga kami memang mmberikan perhatian khusus," ujarnya.

Selain itu, ia memaparkan data gangguan KKB sejak awal 2024 hingga saat ini. 

Tercatat, ada 217 aksi dengan jumlah 104 korban dengan rincian 56 meninggal dunia dan 48 luka-luka. 

"Data gangguan KKB selama 2024 ada 217 aksi dan 104 korban," ungkapnya.

Baca juga: 2 Tukang Ojek Asal Makassar Sulsel Jadi Korban Penembakan, Pelaku Diduga KKB Papua, Ini Kronologinya

Selanjutnya, Sigit mengungkap, ada kelompok KKB yang bergerak secara politik. 

Hingga saat ini, mereka sudah melakukan setidaknya 205 aksi.

"Mereka melakukan 205 aksi ada 4 kelompok dari mulai KNPB, ULMWP, GRPWP, dan seterusnya," kata Sigit. 

Jenderal bintang empat ini menambahkan, kelompok KKB yang bergerak secara politis itu kerap mengangkat aksi isu marginalisasi dan diskriminasi, sejarah intergrasi dan status politik, pelanggaran HAM, hingga kegagalan pembangunan di Papua. 

"Ini sebagai upaya mereka untuk terus menyuarakan kemerdekaan di wilayah Papua. Ini tentunya menjadi tantangan bagi kita terkait program-program untuk menyejahterakan masyarakat Papua," ujar Sigit.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Download Lagu MP3 DJ Remix dan DJ TikTok Bass Beton 12 Jam Nonstop, Unduh di Spotify Tanpa Iklan

Baca juga: Polda Jambi Gelar Pemeriksaan Interim Laporan Keuangan Polri 2024

Baca juga: KPU Kota Jambi Gelar Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilwako Dan Pilgub Jambi

Baca juga: Polisi Gerebek Bandar Sabu di Batanghari, Uang Belasan Juta Diamankan

Sebagian artikel ini tayang di Tribun-Papua.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved